Budaya Mengajar Motivasi Pelajar Kenal Beragam Kebudayaan Asing
loading...
A
A
A
MALANG - Program Budaya Mengajar (Bume) kolaborasi antara Cetta Online Class bersama Kementerian Sosial dan Lingkungan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya terus berlanjut di periode 2023.
Implementasi program yang dibentuk untuk berkontribusi nyata dalam meningkatkan pendidikan lebih unggul bagi anak-anak di Indonesia ini dilakukan di 4 sekolah di Kabupaten Malang.
Empat sekolah tersebut yakni Sekolah My Little Island, National Leader School, MI Jabal Nur, dan MTs Jabal Nur. Ketua Pelaksana Bume 2023 Devi Aulia Nofitri Umada menjelaskan program yang berjalan sejak 10 September 2022 ini sebagai bentuk peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.
"Program ini adalah bentuk pengabdian mahasiswa, dengan terjun langsung ke sekolah untuk mengajarkan bahasa asing kepada anak-anak serta memberikan pengetahuan baru yang belum mereka dapatkan," ujar Devi, Jumat (24/11/2023).
Devi memaparkan program kolaborasi Budaya Mengajar dan Cetta Online Class tahun ini mengangkat tema "Lay A Foundation for a Better Future". Budaya Mengajar x Cetta Online Class diikuti para murid SD hingga murid SMP dari 4 sekolah tersebut.
"Keluarannya berupa aktivitas belajar mengajar untuk anak-anak SD My Little Island dan SMP National Leader School. Materi pembelajaran di antaranya pengajaran bahasa asing, seperti bahasa Mandarin, Jepang, Inggris, hingga bahasa Prancis. Para pengajarnya mahasiswa/i dari FIB yang berasal dari berbagai program studi,” kata Devi.
Devi mengatakan program ini memberikan motivasi kepada para siswa tentang pentingnya pendidikan dengan metode pembelajaran yang menyenangkan. Juga bertujuan untuk membuat anak-anak antusias lebih mengenal banyak kebudayaan asing.
"Rangkaian dari Budaya Mengajar ini juga bertepatan dengan kegiatan Bulan Bahasa yang diselenggarakan Sekolah My Little Island dan National Leader School, pada momen ini anak-anak SD My Little Island hingga SMP National Leader School menampilkan berbagai bakat yang mereka miliki," imbuhnya.
Pihaknya juga menempatkan beberapa stan yang berisi berbagai informasi seputar kebudayaan dari berbagai negara, ada juga makanan khas, dan miniatur negara-negara tersebut.
Presiden BEM Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya, Galih Nugraha mengungkapkan hingga tahun kedua program ini, di sekolah MI dan Mts Jabal Nur masih banyak murid-murid yang memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Beberapa di antara mereka lebih memilih bekerja hingga menikah setelah selesai menempuh pendidikan Sekolah Menengah Pertama. "Karena itu, dengan kolaborasi Bume dan CETTA Online Class, kita dapat membantu memberikan motivasi, memberi sarana berupa pojok baca untuk meningkatkan minat literasi pada anak-anak serta mengajarkan tentang pentingnya pendidikan untuk persaingan di masa depan," kata Galih.
Menanggapi program ini, Co-Founder sekaligus CEO Cetta Online Class Ali Akbar menjelaskan bahwa Bume 2023 ini adalah tahun kedua Cetta Online Class bekerja sama dengan BEM FIB Universitas Brawijaya untuk bisa mengajar sekolah yang dapat dikatakan masuk kategori daerah 3T: tertinggal, terdepan, dan terluar.
Ali menjelaskan sekolah-sekolah yang didatangi oleh BEM pada program Bume 2023 ini butuh perhatian lebih. Menurutnya, ada perkembangan di tahun kedua ini. Kegiatan belajar mengajar tidak hanya di satu sekolah saja, tapi dua sekolah dengan harapan tahun depan bisa mengajar lebih banyak lagi.
"Di tahun kedua ini, selama 2 bulan proses pembelajaran dilakukan dalam 6 kali pertemuan, ini jelas tidak dapat membuat para siswa langsung pintar, tapi bagi kami, dua bulan mengabdi selamanya menginspirasi," kata Ali.
Lihat Juga: 5.383 Siswa Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi, Kemendikdasmen Lakukan Pembelajaran Darurat
Implementasi program yang dibentuk untuk berkontribusi nyata dalam meningkatkan pendidikan lebih unggul bagi anak-anak di Indonesia ini dilakukan di 4 sekolah di Kabupaten Malang.
Empat sekolah tersebut yakni Sekolah My Little Island, National Leader School, MI Jabal Nur, dan MTs Jabal Nur. Ketua Pelaksana Bume 2023 Devi Aulia Nofitri Umada menjelaskan program yang berjalan sejak 10 September 2022 ini sebagai bentuk peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.
"Program ini adalah bentuk pengabdian mahasiswa, dengan terjun langsung ke sekolah untuk mengajarkan bahasa asing kepada anak-anak serta memberikan pengetahuan baru yang belum mereka dapatkan," ujar Devi, Jumat (24/11/2023).
Devi memaparkan program kolaborasi Budaya Mengajar dan Cetta Online Class tahun ini mengangkat tema "Lay A Foundation for a Better Future". Budaya Mengajar x Cetta Online Class diikuti para murid SD hingga murid SMP dari 4 sekolah tersebut.
"Keluarannya berupa aktivitas belajar mengajar untuk anak-anak SD My Little Island dan SMP National Leader School. Materi pembelajaran di antaranya pengajaran bahasa asing, seperti bahasa Mandarin, Jepang, Inggris, hingga bahasa Prancis. Para pengajarnya mahasiswa/i dari FIB yang berasal dari berbagai program studi,” kata Devi.
Devi mengatakan program ini memberikan motivasi kepada para siswa tentang pentingnya pendidikan dengan metode pembelajaran yang menyenangkan. Juga bertujuan untuk membuat anak-anak antusias lebih mengenal banyak kebudayaan asing.
"Rangkaian dari Budaya Mengajar ini juga bertepatan dengan kegiatan Bulan Bahasa yang diselenggarakan Sekolah My Little Island dan National Leader School, pada momen ini anak-anak SD My Little Island hingga SMP National Leader School menampilkan berbagai bakat yang mereka miliki," imbuhnya.
Pihaknya juga menempatkan beberapa stan yang berisi berbagai informasi seputar kebudayaan dari berbagai negara, ada juga makanan khas, dan miniatur negara-negara tersebut.
Presiden BEM Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya, Galih Nugraha mengungkapkan hingga tahun kedua program ini, di sekolah MI dan Mts Jabal Nur masih banyak murid-murid yang memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Beberapa di antara mereka lebih memilih bekerja hingga menikah setelah selesai menempuh pendidikan Sekolah Menengah Pertama. "Karena itu, dengan kolaborasi Bume dan CETTA Online Class, kita dapat membantu memberikan motivasi, memberi sarana berupa pojok baca untuk meningkatkan minat literasi pada anak-anak serta mengajarkan tentang pentingnya pendidikan untuk persaingan di masa depan," kata Galih.
Menanggapi program ini, Co-Founder sekaligus CEO Cetta Online Class Ali Akbar menjelaskan bahwa Bume 2023 ini adalah tahun kedua Cetta Online Class bekerja sama dengan BEM FIB Universitas Brawijaya untuk bisa mengajar sekolah yang dapat dikatakan masuk kategori daerah 3T: tertinggal, terdepan, dan terluar.
Ali menjelaskan sekolah-sekolah yang didatangi oleh BEM pada program Bume 2023 ini butuh perhatian lebih. Menurutnya, ada perkembangan di tahun kedua ini. Kegiatan belajar mengajar tidak hanya di satu sekolah saja, tapi dua sekolah dengan harapan tahun depan bisa mengajar lebih banyak lagi.
"Di tahun kedua ini, selama 2 bulan proses pembelajaran dilakukan dalam 6 kali pertemuan, ini jelas tidak dapat membuat para siswa langsung pintar, tapi bagi kami, dua bulan mengabdi selamanya menginspirasi," kata Ali.
Lihat Juga: 5.383 Siswa Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi, Kemendikdasmen Lakukan Pembelajaran Darurat
(wyn)