Daftar Beasiswa Luar Negeri Lebih Baik Pakai TOEFL atau IELTS? Ini Penjelasannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lebih baik mana menyertakan syarat sertifikat Bahasa Inggris TOEFL atau IELTS untuk mendaftar beasiswa ke luar negeri? Pertanyaan itu biasa menggemuka bagi pendaftar beasiswa ke luar negeri yang wajib menyertakan sertifikat kemampuan berbahasa asing.
Mendaftar beasiswa ke luar negeri diperlukan beberapa dokumen penting. Salah satunya sertifikat bahasa Inggris. Sertifikat bahasa Inggris memiliki banyak jenis. Misalnya yang umum adalah TOEFL dan IELTS.
Namun, dari kedua jenis ini, mana yang lebih baik digunakan untuk mendaftar beasiswa? TOEL dan IELTS memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Artikel kali ini akan menjelaskan tentang penggunaan sertifikasi tes TOEFL dan IELTS untuk syarat mendaftar beasiswa, simak ya!
Jika tujuan studi kamu adalah di kawasan Asia, calon mahasiswa bisa menggunakan TOEFL ITP. Jenis tes ini masih diterima di kawasan Asia. Selain TOEFL ITP, TOEFL iBT, dan IELTS Academic sebagai persyaratan.
TOEFL memiliki beberapa jenis dan skor yang berbeda. Berikut adalah jenis TOEFL beserta kisaran skornya:
a. TOEFL PBT (Paper Based Test): 200-600
b. TOEFL CBT (Computer Based Test): 0-300
c. TOEFL iBT (Internet Based Test): 0-120
d. TOEFL ITP (Institutional Testing Program): 310-677
e. TOEFL Prediction: 200-600
TOEFL banyak dipilih mahasiswa karena bahasa Inggris yang digunakan aksennya lebih sering didengar.
Untuk tujuan kuliah di luar Asia biasanya persyaratan bahasa Inggris yang umum adalah TOEFL iBT dan IELTS Academic.
IELTS adalah tes bahasa Inggris berstandar internasional yang digunakan untuk keperluan studi, bekerja, dan imigrasi ke negara-negara dengan bahasa Inggris sebagai bahasa utama.
IELTS memiliki dua jenis tes yaitu: IELTS Academic : digunakan untuk keperluan studi dan beasiswa luar negeri IELTS General Traininge: digunakan untuk keperluan pekerjaan, pelatihan, dan imigrasi Terkadang universitas di luar negeri juga menerima sertifikat kemampuan bahasa Inggris lain, seperti sertifikat Duolingo, TOEIC, GMAT, PTE, dan CAE.
Beasiswa dalam negeri seperti Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) biasanya menerima sertifikat TOEFL ITP sebagai persyaratan. Atau, kamu juga bisa menggunakan IELTS Academic jika kamu punya sertifikat tes ini.
Working Holiday Visa atau WHV adalah jenis visa yang bisa kamu gunakan untuk berlibur sambil bekerja di luar negeri. WHV memerlukan IELTS General Training sebagai salah satu persyaratan.
Sebagian pekerjaan memerlukan jenis tes bahasa Inggris sebagai salah satu persyaratan. Untuk yang satu ini kamu bisa menggunakan semua jenis tes bahasa Inggris, termasuk TOEFL Prediction. Namun, terkadang beberapa perusahaan mengecualikan TOEFL prediction sebagai persyaratan.
Untuk biaya IELTS lebih mahal, yaitu kisaran Rp3 juta. Sama halnya dengan TOEFL iBT juga berkisar di harga tersebut. Untuk TOEFL PBT, CBT, dan ITP, harganya berkisar di angka Rp500.000. Sedangkan untuk TOEFL Prediction lebih murah, yaitu mulai dari Rp 50.000 saja.
Tes TOEFL memberikan sekitar 3-5 teks bacaan dengan pilihan ganda. Sedangkan IELTS memberikan 3 teks bacaan dengan beberapa tipe pertanyaan.
TOEFL yang terdapat sesi speaking adalah TOEFL iBT. Di tes ini sesi speaking dilakukan dengan cara merekam jawabanmu dengan fitur yang tersedia di komputer. Sedangkan IELTS mengharuskan kamu berbicara secara langsung selama 12-14 menit dan temanya adalah menceritakan tentang diri sendiri dan beberapa topik diskusi.
Sesi writing dalam TOEFL mengharuskan kamu menulis esai berdasarkan cuplikan audio yang diberikan. Kamu harus menulis esai yang berhubungan dengan audio tersebut. Selain itu, kamu juga harus menuliskan opini atau pengalaman pribadi mengenai sebuah topik.
Sedangkan dalam tes IELTS kamu diharuskan menjelaskan informasi dari informasi visual, seperti diagram, grafik, dan gambar-gambar yang memuat informasi. Selanjutnya kamu juga harus menulis sebuah esai dengan menanggapi argumen atau permasalahan terkait sudut pandang.
Pada TOEFL iBT, kamu akan mendengarkan cuplikan audio berupa percakapan dan pengajaran dengan durasi 40-60 menit. Setelah itu kamu harus mencatat semua informasi penting yang ada dalam teks tersebut.
Sementara untuk IELTS, kamu harus mendengarkan berbagai jenis cuplikan audio pendek dan kamu harus menjawab pertanyaan secara langsung sambil mendengar cuplikan audio.
Lihat Juga: Profil Lengkap Salim A Fillah, Pendakwah yang Beri Beasiswa ke Anak Penjual Es Teh yang Dihina Gus Miftah
Mendaftar beasiswa ke luar negeri diperlukan beberapa dokumen penting. Salah satunya sertifikat bahasa Inggris. Sertifikat bahasa Inggris memiliki banyak jenis. Misalnya yang umum adalah TOEFL dan IELTS.
Namun, dari kedua jenis ini, mana yang lebih baik digunakan untuk mendaftar beasiswa? TOEL dan IELTS memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Artikel kali ini akan menjelaskan tentang penggunaan sertifikasi tes TOEFL dan IELTS untuk syarat mendaftar beasiswa, simak ya!
Lebih Baik Mana TOELT Atau IELTS untuk Daftar Beasiswa Luar Negeri?
Mana yang lebih baik untuk beasiswa? Dari kedua tes tersebut, mana yang lebih baik untuk mendaftar beasiswa? Dilansir dari laman bimbingan belajar bahasa Inggris untuk persiapan ke luar negeri, Titik Nol English, berikut penjelasannya.1. Tujuan Studi Kawasan Asia
Jika tujuan studi kamu adalah di kawasan Asia, calon mahasiswa bisa menggunakan TOEFL ITP. Jenis tes ini masih diterima di kawasan Asia. Selain TOEFL ITP, TOEFL iBT, dan IELTS Academic sebagai persyaratan.
TOEFL memiliki beberapa jenis dan skor yang berbeda. Berikut adalah jenis TOEFL beserta kisaran skornya:
a. TOEFL PBT (Paper Based Test): 200-600
b. TOEFL CBT (Computer Based Test): 0-300
c. TOEFL iBT (Internet Based Test): 0-120
d. TOEFL ITP (Institutional Testing Program): 310-677
e. TOEFL Prediction: 200-600
TOEFL banyak dipilih mahasiswa karena bahasa Inggris yang digunakan aksennya lebih sering didengar.
2. Tujuan ke Luar Asia
Untuk tujuan kuliah di luar Asia biasanya persyaratan bahasa Inggris yang umum adalah TOEFL iBT dan IELTS Academic.
IELTS adalah tes bahasa Inggris berstandar internasional yang digunakan untuk keperluan studi, bekerja, dan imigrasi ke negara-negara dengan bahasa Inggris sebagai bahasa utama.
IELTS memiliki dua jenis tes yaitu: IELTS Academic : digunakan untuk keperluan studi dan beasiswa luar negeri IELTS General Traininge: digunakan untuk keperluan pekerjaan, pelatihan, dan imigrasi Terkadang universitas di luar negeri juga menerima sertifikat kemampuan bahasa Inggris lain, seperti sertifikat Duolingo, TOEIC, GMAT, PTE, dan CAE.
3. Tujuan Beasiswa Dalam Negeri
Beasiswa dalam negeri seperti Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) biasanya menerima sertifikat TOEFL ITP sebagai persyaratan. Atau, kamu juga bisa menggunakan IELTS Academic jika kamu punya sertifikat tes ini.
4. Tujuan Working Holiday Visa
Working Holiday Visa atau WHV adalah jenis visa yang bisa kamu gunakan untuk berlibur sambil bekerja di luar negeri. WHV memerlukan IELTS General Training sebagai salah satu persyaratan.
5. Tujuan Persyaratan Kerja
Sebagian pekerjaan memerlukan jenis tes bahasa Inggris sebagai salah satu persyaratan. Untuk yang satu ini kamu bisa menggunakan semua jenis tes bahasa Inggris, termasuk TOEFL Prediction. Namun, terkadang beberapa perusahaan mengecualikan TOEFL prediction sebagai persyaratan.
Perbedaan TOEFL dan IELTS
a. Biaya tes
Untuk biaya IELTS lebih mahal, yaitu kisaran Rp3 juta. Sama halnya dengan TOEFL iBT juga berkisar di harga tersebut. Untuk TOEFL PBT, CBT, dan ITP, harganya berkisar di angka Rp500.000. Sedangkan untuk TOEFL Prediction lebih murah, yaitu mulai dari Rp 50.000 saja.
b. Bahasa Inggris yang digunakan
IELTS menggunakan British English, sedangkan TOEFL menggunakan American English. Ada perbedaan ejaan, aksen, dan idiom di antara keduanya. Jadi, jika keperluan kamu adalah pergi ke UK, kamu bisa mempersiapkan IELTS. Jika ke Amerika, siapkan TOEFL.c. Durasi tes
TOEFL memiliki durasi yang lebih panjang, yaitu hampir 4 jam, sedangkan IELTS memiliki durasi sekitar 2 jam 45 menit.d. Sesi Reading
Tes TOEFL memberikan sekitar 3-5 teks bacaan dengan pilihan ganda. Sedangkan IELTS memberikan 3 teks bacaan dengan beberapa tipe pertanyaan.
d. Sesi Speaking
TOEFL yang terdapat sesi speaking adalah TOEFL iBT. Di tes ini sesi speaking dilakukan dengan cara merekam jawabanmu dengan fitur yang tersedia di komputer. Sedangkan IELTS mengharuskan kamu berbicara secara langsung selama 12-14 menit dan temanya adalah menceritakan tentang diri sendiri dan beberapa topik diskusi.
e. Sesi Writing
Sesi writing dalam TOEFL mengharuskan kamu menulis esai berdasarkan cuplikan audio yang diberikan. Kamu harus menulis esai yang berhubungan dengan audio tersebut. Selain itu, kamu juga harus menuliskan opini atau pengalaman pribadi mengenai sebuah topik.
Sedangkan dalam tes IELTS kamu diharuskan menjelaskan informasi dari informasi visual, seperti diagram, grafik, dan gambar-gambar yang memuat informasi. Selanjutnya kamu juga harus menulis sebuah esai dengan menanggapi argumen atau permasalahan terkait sudut pandang.
f. Sesi Listening
Pada TOEFL iBT, kamu akan mendengarkan cuplikan audio berupa percakapan dan pengajaran dengan durasi 40-60 menit. Setelah itu kamu harus mencatat semua informasi penting yang ada dalam teks tersebut.
Sementara untuk IELTS, kamu harus mendengarkan berbagai jenis cuplikan audio pendek dan kamu harus menjawab pertanyaan secara langsung sambil mendengar cuplikan audio.
Lihat Juga: Profil Lengkap Salim A Fillah, Pendakwah yang Beri Beasiswa ke Anak Penjual Es Teh yang Dihina Gus Miftah
(wyn)