Riwayat Pendidikan PM Israel Benjamin Netanyahu, Ternyata Lulusan Kampus Terbaik Dunia di Amerika

Selasa, 28 November 2023 - 06:46 WIB
loading...
Riwayat Pendidikan PM...
Riwayat pendidikan PM Israel Benjamin Netanyahu. Foto/Times of Malta.
A A A
JAKARTA - Benjamin Netanyahu merupakan politisi serta diplomat Israel yang menjabat sebagai Perdana Menteri Israel periode 1996-1999, 2009-2021, dan 2022 hingga saat ini. Hal tersebut menjadikan Benjamin Netanyahu sebagai perdana menteri terlama dalam sejarah Israel.

Pria yang akrab dengan panggilan Bibi ini lahir di Tel Aviv, Israel pada 21 Oktober 1949. Melansir laman Britannica, Bibi merupakan anak seorang sejarawan bernama Benzion Netanyahu. Ia bersama keluarganya pindah ke Philadelphia, Amerika Serikat pada 1963.

Baca juga: 8 Universitas Terbaik di Israel, No 2 Ada Warisan Albert Einstein

Pada 1967, usai mendaftar di militer Israel, Netanyahu menjadi tentara di unit operasi khusus elite Sayeret Matkal. Ia berada di tim yang menyelamatkan pesawat jet yang dibajak di bandara Tel Aviv pada 1972. Usai menyelesaikan dinas militernya, Benjamin Netanyahu kembali ke Amerika Serikat.

Lulusan Kampus Terbaik Ketiga Dunia


Benjamin Netanyahu melanjutkan pendidikan hingga memperoleh gelar sarjana arsitektur dan magister bisnis di Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Jika dilihat dari ranking Times Higher Education World University Ranking (THE WUR 2024), Massachusetts Institute of Technology atau MIT ini berada di peringkat ketiga atau di bawah Oxford yang berada di peringkat pertama dan Stanford di urutan kedua terbaik dunia.

Dikutip dari laman timeshighereducation.com, MIT didirikan pada 1861. Universitas ini mengklaim 85 Pemenang Nobel, 58 pemenang Medali Sains Nasional, 29 pemenang Medali Teknologi dan Inovasi Nasional, dan 45 Penerima MacArthur Fellows. Di antara alumninya yang mengesankan adalah Kofi Annan, mantan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Penemuan ilmiah dan kemajuan teknologi yang diakreditasi oleh MIT meliputi sintesis kimia pertama penisilin, pengembangan radar, penemuan quark, dan penemuan memori inti magnetik, yang memungkinkan pengembangan komputer digital.

MIT saat ini dibagi menjadi lima fakultas berbeda: arsitektur dan perencanaan, teknik, humaniora, seni dan ilmu sosial, manajemen dan sains.

MIT adalah rumah bagi lebih dari 11,000 mahasiswa sarjana dan pascasarjana. Bidang penelitian MIT saat ini mencakup pembelajaran digital, energi berkelanjutan, Big Data, kesehatan manusia, dan banyak lagi.

Baca juga: 3 Kampus Tertua di Israel, Nomor Terakhir Didirikan Tokoh Terkenal

Selain penekanannya pada inovasi dan kewirausahaan, MIT juga membanggakan lingkungan kampus yang beragam dan dinamis dengan beragam kelompok mahasiswa. Kampus ini dibangun di lahan seluas 168 hektar di Cambridge, dan memiliki 18 asrama mahasiswa, 26 hektar lapangan bermain, 20 taman dan area ruang hijau, serta lebih dari 100 karya seni publik.

Mendirikan Jonathan Institute


Setelah saudaranya, Jonathan, meninggal dunia ketika memimpin serangan Entebbe pada 1976, Benjamin Netanyahu mendirikan Jonathan Institute, yaitu lembaga yang menyelenggarakan konferensi tentang terorisme.

Riwayat Karier


Netanyahu mengisi beberapa posisi sebagai duta besar sebelum akhirnya terpilih sebagai anggota Knesset (parlemen Israel) mewakili partai Likud pada 1988. Selanjutnya, ia menjabat sebagai wakil menteri luar negeri periode 1988-1991. Kemudian, pada 1991-1992, Netanyahu menempati posisi wakil menteri di kabinet koalisi Perdana Menteri Yitzhak Shamir.

Pada 1993, Benjamin Netanyahu memenangkan pemilihan sebagai pemimpin partai Likud. Ia dikenal lantaran sikapnya yang menentang perjanjian perdamaian Israel-PLO (Palestine Liberation Organization) pada 1993 hingga penarikan pasukan Israel dari Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Benjamin Netanyahu terpilih menjadi Perdana Menteri Israel periode 1996-1999. Ia memperoleh selisih kemenangan sekitar 1 persen atas Shimon Peres dalam pemilihan umum 29 Mei 1996. Diketahui, pemilihan umum tersebut merupakan kali pertama perdana menteri dipilih secara langsung. Saat itu, Netanyahu menjadi pemimpin termuda Israel.

Diketahui, Benjamin Netanyahu pernah mengkritik keras Perjanjian Oslo 1993 antara Israel dan Palestina. Hingga akhirnya, ia menandatangani perjanjian penyerahan 80% wilayah Hebron ke tangan otoritas Palestina serta menyetujui penarikan pasukan dari Tepi Barat yang menimbulkan celaan dari kelompok sayap kanan.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4542 seconds (0.1#10.140)