Ingin Jadi Penulis? Ini Pengertian Cerpen, Ciri, Unsur, Jenis, dan Contohnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Cerpen atau cerita pendek merupakan suatu bentuk narasi prosa yang memiliki ciri-ciri keterbatasan panjang, fokus pada satu inti cerita atau tema tertentu. Cerpen juga membahas konflik, karakter dengan alur cerita dalam kerangka yang singkat.
Menulis cerpen harus dilakukan secara lengkap dalam menyampaikan ide, konflik, karakter, dan resolusi dalam kerangka teks yang terbatas. Dalam menulis cerpen, penulis sering kali harus mengemas elemen-elemen kunci cerita dalam kata-kata yang efektif untuk menciptakan dampak yang maksimal pada pembaca.
Cerpen umumnya memiliki panjang yang terbatas, biasanya berkisar antara seribu hingga sepuluh ribu kata. Keterbatasan panjang ini membedakannya dari bentuk prosa yang lebih panjang seperti novel.
Cerpen cenderung berfokus pada satu tema, inti cerita, atau konflik utama. Hal ini membuat cerpen lebih terfokus dan padat dalam penyampaian pesan.
Dalam cerpen, karakter yang muncul umumnya lebih terbatas dibandingkan dengan novel. Penulis harus efisien dalam mengembangkan karakter dan menggambarkan kepribadian mereka.
Baca juga: 10 Contoh Teks Inspiratif yang Menarik untuk Dibaca
Cerpen umumnya mencakup konflik yang jelas yang mengarah ke puncak cerita atau klimaks. Meskipun cerita singkat, cerpen mampu menyajikan konflik dengan memukau dan mendalam.
Meskipun singkat, cerpen sering kali mencoba menyampaikan pesan moral atau emosi tertentu kepada pembaca. Pengarang cerpen menggunakan kata-kata dengan cermat untuk mencapai tujuan ini.
Gaya penulisan dalam cerpen dapat sangat bervariasi. Beberapa cerpen mungkin menggunakan bahasa yang sederhana dan jelas, sementara yang lain dapat mengeksplorasi gaya sastra yang lebih kompleks.
1. Tema
Ide atau gagasan utama yang disampaikan penulis melalui cerpen. Tema berisikan inti cerita berupa gambaran luas dari kisah yang diangkat.
2. Sudut Pandang (Point of View)
Perspektif sebuah cerita. Point of View atau POV bisa menjadi naratif orang pertama atau orang ketiga untuk menentukan bagaimana pembaca memahami inti cerita.
3. Tokoh dan Penokohan
Tokoh merupakan orang atau karakter dalam cerita, sedangkan penokohan watak atau karakter tokoh yang digambarkan.
4. Latar (Setting)
Latar menggambarkan tempat, waktu, dan suasana cerita yang memengaruhi dan menciptakan latar belakang cerita.
5. Alur (Plot)
Baca juga: Iklan: Pengertian, Ciri, Jenis, dan Contohnya untuk Menarik Audience
Alur adalah jalan cerita yang terdiri dari beberapa tahapan dari konflik, klimaks, dan penyelesaian masalah.
6. Gaya Penulisan
Gaya penulisan merupakan bagaimana penulis menyampaikan cerita, yang dapat dilihat pada penggunaan bahasa, narasi, dialog, dan lainnya.
7. Amanat
Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan penulis melalui ceritanya yang biasanya berkaitan dengan tema yang dibawakan.
1. Latar Belakang
Penulis: Latar belakang penulis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi penulis dalam membuat sebuah cerita.
2. Latar Belakang Masyarakat: Latar belakang masyarakat berisi tentang nilai-nilai sosial, sejarah, dan norma-norma yang ada dalam masyarakat.
3. Nilai dalam Cerpen: Nilai dalam cerpen bisa berupa nilai moral, sosial, dan budaya yang ingin disampaikan penulis, sehingga dapat membentuk pandangan pembaca.
Cerpen ini mencoba mencerminkan kehidupan sehari-hari dan peristiwa yang mungkin terjadi dalam kehidupan nyata.
Cerpen fantasi melibatkan unsur-unsur magis, dunia fiksi, atau kejadian yang tidak mungkin terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Cerpen misteri mengeksplorasi teka-teki, rahasia, atau peristiwa misterius yang memerlukan pemecahan.
Baca juga: Drama, Kenali Pengertian, Struktur, Unsur, Ciri Kebahasaan, dan Bentuknya
Cerpen fiksi ilmiah berkaitan dengan konsep ilmiah, teknologi, atau eksplorasi ruang angkasa.
Cerpen romantis berkisah tentang hubungan cinta, percintaan, atau kisah asmara antara karakter utama.
Cerpen sejarah berfokus pada kejadian-kejadian bersejarah atau latar belakang sejarah tertentu.
Cerpen inspiratif ditulis dengan tujuan memberikan motivasi atau inspirasi kepada pembaca melalui kisah yang membangkitkan semangat.
Di sebuah desa kecil yang terletak di lereng bukit, hiduplah seorang anak laki-laki bernama Dika. Desa itu dikelilingi oleh hamparan sawah hijau dan pepohonan rindang. Dika adalah anak yatim piatu yang tinggal bersama neneknya yang penyayang.
Suatu hari, Dika duduk di halaman rumahnya dan menatap langit yang biru. Dia sering bertanya-tanya tentang apa yang ada di langit. Beberapa orang di desanya bercerita tentang bintang-bintang yang bersinar di malam hari, tetapi Dika ingin tahu lebih banyak.
Sejak itu, Dika mulai bermimpi untuk melihat langit dari tempat yang lebih tinggi. Setiap malam, dia berbicara dengan bintang-bintang dan bermimpi tentang petualangan di langit yang tersembunyi.
Suatu hari, seorang tukang layang-layang dari desa sebelah datang untuk membuat layang-layang untuk anak-anak di desa Dika. Dika menyaksikan dengan kagum saat layang-layang-layang itu terbang di angkasa. Hatinya berdesir, dan dia tahu inilah kesempatannya.
Dika mendekati tukang layang-layang itu dan bertanya, "Bisakah Anda membuatkan saya sebuah layang-layang, Pak?"
Tukang layang-layang itu tersenyum dan berkata, "Tentu, nak. Namun, kau harus berjanji untuk menjaganya dengan baik."
Dika setuju, dan tukang layang-layang itu membuatkan layang-layang khusus untuknya. Layang-layang itu berwarna-warni seperti pelangi, dan Dika merasa senang sekali saat menerima hadiah itu.
Malam harinya, Dika pergi ke bukit dengan layang-layangnya. Dia melepaskan layang-layang ke udara, dan seketika, layang-layang itu terbang tinggi di langit malam. Dika merasa seperti dia terbang bersama layang-layangnya, melintasi bintang-bintang dan awan-awan.
Dalam petualangan itu, Dika belajar banyak tentang keindahan langit yang tersembunyi di balik langit-langit desanya. Dia menyadari bahwa langit tidak hanya tempat untuk bintang-bintang, tetapi juga tempat untuk mewujudkan impian.
Sejak malam itu, Dika menjadi anak yang lebih bersemangat. Dia terus bermimpi besar, tahu bahwa di langit yang tersembunyi, ada begitu banyak hal yang dapat dicapai. Layang-layangnya menjadi temannya yang setia, membawanya menjelajahi langit yang penuh dengan misteri dan keajaiban.
Dan begitulah, di desa kecil itu, seorang anak laki-laki bernama Dika menemukan keajaiban langit yang tersembunyi dan merajut impian-impiannya di antara bintang-bintang yang bersinar di malam hari.
MG/Vina Karlameta Suhandi
Menulis cerpen harus dilakukan secara lengkap dalam menyampaikan ide, konflik, karakter, dan resolusi dalam kerangka teks yang terbatas. Dalam menulis cerpen, penulis sering kali harus mengemas elemen-elemen kunci cerita dalam kata-kata yang efektif untuk menciptakan dampak yang maksimal pada pembaca.
Ciri-ciri Cerpen
1. Keterbatasan Panjang
Cerpen umumnya memiliki panjang yang terbatas, biasanya berkisar antara seribu hingga sepuluh ribu kata. Keterbatasan panjang ini membedakannya dari bentuk prosa yang lebih panjang seperti novel.
2. Fokus pada Satu Tema atau Inti Cerita
Cerpen cenderung berfokus pada satu tema, inti cerita, atau konflik utama. Hal ini membuat cerpen lebih terfokus dan padat dalam penyampaian pesan.
3. Keterbatasan Karakter
Dalam cerpen, karakter yang muncul umumnya lebih terbatas dibandingkan dengan novel. Penulis harus efisien dalam mengembangkan karakter dan menggambarkan kepribadian mereka.
Baca juga: 10 Contoh Teks Inspiratif yang Menarik untuk Dibaca
4. Konflik dan Klimaks
Cerpen umumnya mencakup konflik yang jelas yang mengarah ke puncak cerita atau klimaks. Meskipun cerita singkat, cerpen mampu menyajikan konflik dengan memukau dan mendalam.
5. Penekanan pada Pesan atau Emosi
Meskipun singkat, cerpen sering kali mencoba menyampaikan pesan moral atau emosi tertentu kepada pembaca. Pengarang cerpen menggunakan kata-kata dengan cermat untuk mencapai tujuan ini.
6. Gaya Penulisan Khas
Gaya penulisan dalam cerpen dapat sangat bervariasi. Beberapa cerpen mungkin menggunakan bahasa yang sederhana dan jelas, sementara yang lain dapat mengeksplorasi gaya sastra yang lebih kompleks.
Unsur Cerpen
Unsur Intrinsik
1. Tema
Ide atau gagasan utama yang disampaikan penulis melalui cerpen. Tema berisikan inti cerita berupa gambaran luas dari kisah yang diangkat.
2. Sudut Pandang (Point of View)
Perspektif sebuah cerita. Point of View atau POV bisa menjadi naratif orang pertama atau orang ketiga untuk menentukan bagaimana pembaca memahami inti cerita.
3. Tokoh dan Penokohan
Tokoh merupakan orang atau karakter dalam cerita, sedangkan penokohan watak atau karakter tokoh yang digambarkan.
4. Latar (Setting)
Latar menggambarkan tempat, waktu, dan suasana cerita yang memengaruhi dan menciptakan latar belakang cerita.
5. Alur (Plot)
Baca juga: Iklan: Pengertian, Ciri, Jenis, dan Contohnya untuk Menarik Audience
Alur adalah jalan cerita yang terdiri dari beberapa tahapan dari konflik, klimaks, dan penyelesaian masalah.
6. Gaya Penulisan
Gaya penulisan merupakan bagaimana penulis menyampaikan cerita, yang dapat dilihat pada penggunaan bahasa, narasi, dialog, dan lainnya.
7. Amanat
Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan penulis melalui ceritanya yang biasanya berkaitan dengan tema yang dibawakan.
Unsur Ekstrinsik
1. Latar Belakang
Penulis: Latar belakang penulis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi penulis dalam membuat sebuah cerita.
2. Latar Belakang Masyarakat: Latar belakang masyarakat berisi tentang nilai-nilai sosial, sejarah, dan norma-norma yang ada dalam masyarakat.
3. Nilai dalam Cerpen: Nilai dalam cerpen bisa berupa nilai moral, sosial, dan budaya yang ingin disampaikan penulis, sehingga dapat membentuk pandangan pembaca.
Jenis Cerpen
1. Cerpen Realistis
Cerpen ini mencoba mencerminkan kehidupan sehari-hari dan peristiwa yang mungkin terjadi dalam kehidupan nyata.
2. Cerpen Fantasi
Cerpen fantasi melibatkan unsur-unsur magis, dunia fiksi, atau kejadian yang tidak mungkin terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
3. Cerpen Misteri
Cerpen misteri mengeksplorasi teka-teki, rahasia, atau peristiwa misterius yang memerlukan pemecahan.
Baca juga: Drama, Kenali Pengertian, Struktur, Unsur, Ciri Kebahasaan, dan Bentuknya
4. Cerpen Fiksi Ilmiah
Cerpen fiksi ilmiah berkaitan dengan konsep ilmiah, teknologi, atau eksplorasi ruang angkasa.
5. Cerpen Romantis
Cerpen romantis berkisah tentang hubungan cinta, percintaan, atau kisah asmara antara karakter utama.
6. Cerpen Sejarah
Cerpen sejarah berfokus pada kejadian-kejadian bersejarah atau latar belakang sejarah tertentu.
7. Cerpen Inspiratif
Cerpen inspiratif ditulis dengan tujuan memberikan motivasi atau inspirasi kepada pembaca melalui kisah yang membangkitkan semangat.
Contoh Cerpen
Judul: Langit yang Tersenyum
Di sebuah desa kecil yang terletak di lereng bukit, hiduplah seorang anak laki-laki bernama Dika. Desa itu dikelilingi oleh hamparan sawah hijau dan pepohonan rindang. Dika adalah anak yatim piatu yang tinggal bersama neneknya yang penyayang.
Suatu hari, Dika duduk di halaman rumahnya dan menatap langit yang biru. Dia sering bertanya-tanya tentang apa yang ada di langit. Beberapa orang di desanya bercerita tentang bintang-bintang yang bersinar di malam hari, tetapi Dika ingin tahu lebih banyak.
Sejak itu, Dika mulai bermimpi untuk melihat langit dari tempat yang lebih tinggi. Setiap malam, dia berbicara dengan bintang-bintang dan bermimpi tentang petualangan di langit yang tersembunyi.
Suatu hari, seorang tukang layang-layang dari desa sebelah datang untuk membuat layang-layang untuk anak-anak di desa Dika. Dika menyaksikan dengan kagum saat layang-layang-layang itu terbang di angkasa. Hatinya berdesir, dan dia tahu inilah kesempatannya.
Dika mendekati tukang layang-layang itu dan bertanya, "Bisakah Anda membuatkan saya sebuah layang-layang, Pak?"
Tukang layang-layang itu tersenyum dan berkata, "Tentu, nak. Namun, kau harus berjanji untuk menjaganya dengan baik."
Dika setuju, dan tukang layang-layang itu membuatkan layang-layang khusus untuknya. Layang-layang itu berwarna-warni seperti pelangi, dan Dika merasa senang sekali saat menerima hadiah itu.
Malam harinya, Dika pergi ke bukit dengan layang-layangnya. Dia melepaskan layang-layang ke udara, dan seketika, layang-layang itu terbang tinggi di langit malam. Dika merasa seperti dia terbang bersama layang-layangnya, melintasi bintang-bintang dan awan-awan.
Dalam petualangan itu, Dika belajar banyak tentang keindahan langit yang tersembunyi di balik langit-langit desanya. Dia menyadari bahwa langit tidak hanya tempat untuk bintang-bintang, tetapi juga tempat untuk mewujudkan impian.
Sejak malam itu, Dika menjadi anak yang lebih bersemangat. Dia terus bermimpi besar, tahu bahwa di langit yang tersembunyi, ada begitu banyak hal yang dapat dicapai. Layang-layangnya menjadi temannya yang setia, membawanya menjelajahi langit yang penuh dengan misteri dan keajaiban.
Dan begitulah, di desa kecil itu, seorang anak laki-laki bernama Dika menemukan keajaiban langit yang tersembunyi dan merajut impian-impiannya di antara bintang-bintang yang bersinar di malam hari.
MG/Vina Karlameta Suhandi
(nnz)