Universitas LIA Bangga Hasilkan Lulusan yang Siap Bersaing secara Global

JAKARTA - Universitas LIA mengadakan acara wisuda perdana untuk jenjang studi D3 Bahasa Inggris, S1 Bahasa Inggris, dan S1 Bahasa Jepang di Puri Ardhya Garini, Halim Perdana Kusuma Jakarta pada Kamis, 7 Desember 2023. Wisuda ini menjadi momentum bersejarah bagi Universitas LIA setelah mengalami perubahan bentuk dari sekolah tinggi.

Acara tersebut dihadiri oleh pembina Yayasan LIA, antara lain Prof. Dr. Ilza Mayuni MA dan Dr. Adrianus L. G. Waworuntu, M.A. Turut hadir pula Mayjen Purn TNI Dr. Aqlani Maza, MA, Ketua Pengurus Yayasan LIA, beserta jajaran pengurus Yayasan LIA, pengawas Yayasan LIA, dan para undangan dari berbagai instansi yang bekerja sama dengan Universitas LIA.

Ketua Kelompok Kerja, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan LLDIKTI 3 Prita Ekasari dalam sambutannya mewakili LLDIKTI 3 memberikan penghargaan atas kinerja Universitas LIA. Meski baru saja mengalami perubahan bentuk, universitas ini tetap dapat melaksanakan pelaporan dengan tertib dan tepat waktu.



Prita juga menyampaikan apresiasi kepada orang tua mahasiswa yang telah memilih Universitas LIA sebagai tempat belajar yang tepat bagi anak-anak mereka. Rektor Universitas LIA Siti Yulidhar Harunasari menyampaikan kesiapan universitas dalam menerima mahasiswa untuk program studi Bisnis Digital, Informatika, Sistem Informasi, dan Desain Komunikasi Visual (DKV).

Keunggulan program-program baru tersebut, kata dia, terletak pada pemberian keterampilan berbahasa Inggris atau Jepang setiap semester, sehingga lulusan siap bersaing di dunia kerja yang semakin kompetitif. Dia menekankan pentingnya menjaga nama baik Universitas LIA dan berharap lulusan akan menjadi agen perubahan dan pemimpin masa depan yang berintegritas.

Hingga saat ini, Universitas LIA yang merupakan perubahan bentuk dari STBA LIA yang berdiri sejak 1999 telah berhasil menyelenggarakan wisuda untuk 2.916 lulusan. Rektor juga menyoroti prestasi mahasiswa dan dosen Universitas LIA.

Pada 2023, tujuh mahasiswa dikirim untuk mengikuti program pertukaran pelajar internasional ke tiga universitas di Jepang, yaitu Kanda University of International Studies, Kochi University, dan Yamanashi Gakuin University. Kerja sama dengan perguruan tinggi dan dunia industri juga menjadi fokus, termasuk kerja sama dengan Chuo Joho Institute of Information Technology Saitama Jepang dalam bentuk 2 X 2 joint program.

Program ini memungkinkan mahasiswa belajar selama 2 tahun di Indonesia dan 2 tahun di Saitama, Jepang, dengan output berupa lulusan yang memenuhi syarat untuk bekerja di Jepang menggunakan skema Gijinkoku Visa yang hanya diperoleh oleh pekerja profesional Jepang.

Dengan bertambahnya jumlah lulusan Universitas LIA, diharapkan mereka akan menjadi kebanggaan tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi institusi dan masyarakat luas. Gelar yang diraih diharapkan menjadi bekal berharga untuk meningkatkan nilai diri lulusan, dan mereka diharapkan akan menjadi agen perubahan di masa depan.

"Universitas LIA bangga menghasilkan lulusan yang siap berkontribusi positif untuk kemajuan bangsa dan masyarakat," pungkas Siti Yulidhar Harunasari.