Apakah SMA Taruna Nusantara Sekolah Kedinasan? Ini Jawabannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - SMA Taruna Nusantara banyak yang mempertanyakan apakah sekolah kedinasan atau bukan. Berikut ini ulasan sekolah yang berada di Magelang, Jawa Tengah ini.
Dalam sejarahnya, ide pembangunan SMA Taruna Nusantara ini dicetuskan oleh Menteri Pertahanan dan Keamanan saat itu Jenderal LB Moerdani pada pertengahan tahun 1985 ketika dia berkunjung ke Pendopo Agung Taman Siswa Yogyakarta.
Hingga akhirnya dibuatlah MoU antara ABRI dengan Taman Siswa untuk membentuk lembaga bernama Lembaga Perguruan Taman Taruna Nusantara (LPTTN).
Baca juga: SMA Taruna Nusantara Buka Penerimaan Siswa Baru 21 Desember 2023, Cek Uang Sekolahnya
Laman SMA Taruna Nusantara menyebutkan, pada 14 Juli 1990 SMA Taruna Nusantara diresmikan oleh Panglima Angkatan Bersenjata Jenderal Try Sutrisno.
SMA Taruna Nusantara pada 21 Desember 2023 akan membuka penerimaan siswa baru Tahun Ajaran 2024/2025 untuk putra dan putri terbaik dari seluruh Indonesia.
Baca juga: Profil SMA Taruna Nusantara, Sekolah Semi-Militer Terbaik di Indonesia
Namun tahukah kamu jika selama enam tahun pertama, SMA Taruna Nusantara hanya menerima siswa laki-laki saja? Memang setelah peresmian dan berjalan enam tahun Taruna Nusantara hanya menerima siswa laki-laki dengan jumlah sekitar 245 orang. Namun pada 1996, Taruna Nusantara pun menerima angkatan putri sebanyak 70 orang.
SMA Taruna Nusantara memang sering disebut sekolah semi militer. Padahal faktanya kurikulum yang digunakan tidak semuanya dari militer sebab kurikulum yang dipakai ialah kurikulum yang ditetapkan Kemendikbudristek
Hanya saja ada perbedaan yang mencolok seperti kesatuan dari seluruh elemen pendidikan dan sistem yang khas pada keseharian dan kegiatan sekolahnya.
SMA Taruna Nusantara yang berdiri di luas lahan 23 hektar ini bukanlah sekolah ikatan dinas yang lulusannya langsung bekerja atau ada penempatan dinas di instansi pemerintah.
Lulusan SMA Taruna Nusantara diketahui tidak wajib memilih militer sebagai kelanjutan pendidikannya. Bahkan, sebagian besar lulusan SMA Taruna Nusantara melanjutkan pendidikannya di sekolah non-militer.
Baca juga: Cerita Avriz, Alumni SMA Taruna Nusantara Peraih Beasiswa ke Amerika Jurusan Bioengineering
Jadi jika kalian masuk Sekolah Taruna Nusantara maka kalian bisa memilih untuk melanjutkan ke Akademi Militer, Akademi Kepolisian, Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Perguruan Tinggi Swasta (PTS), dan juga pilihan studi lainnya.
Dengan demikian, SMA Taruna Nusantara bukanlah sekolah kedinasan. Lulusan SMA Taruna Nusantara pun bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Dalam sejarahnya, ide pembangunan SMA Taruna Nusantara ini dicetuskan oleh Menteri Pertahanan dan Keamanan saat itu Jenderal LB Moerdani pada pertengahan tahun 1985 ketika dia berkunjung ke Pendopo Agung Taman Siswa Yogyakarta.
Hingga akhirnya dibuatlah MoU antara ABRI dengan Taman Siswa untuk membentuk lembaga bernama Lembaga Perguruan Taman Taruna Nusantara (LPTTN).
Baca juga: SMA Taruna Nusantara Buka Penerimaan Siswa Baru 21 Desember 2023, Cek Uang Sekolahnya
Laman SMA Taruna Nusantara menyebutkan, pada 14 Juli 1990 SMA Taruna Nusantara diresmikan oleh Panglima Angkatan Bersenjata Jenderal Try Sutrisno.
Awalnya Hanya Menerima Siswa Laki-Laki
SMA Taruna Nusantara pada 21 Desember 2023 akan membuka penerimaan siswa baru Tahun Ajaran 2024/2025 untuk putra dan putri terbaik dari seluruh Indonesia.
Baca juga: Profil SMA Taruna Nusantara, Sekolah Semi-Militer Terbaik di Indonesia
Namun tahukah kamu jika selama enam tahun pertama, SMA Taruna Nusantara hanya menerima siswa laki-laki saja? Memang setelah peresmian dan berjalan enam tahun Taruna Nusantara hanya menerima siswa laki-laki dengan jumlah sekitar 245 orang. Namun pada 1996, Taruna Nusantara pun menerima angkatan putri sebanyak 70 orang.
SMA Taruna Nusantara Sekolah Kedinasan?
SMA Taruna Nusantara memang sering disebut sekolah semi militer. Padahal faktanya kurikulum yang digunakan tidak semuanya dari militer sebab kurikulum yang dipakai ialah kurikulum yang ditetapkan Kemendikbudristek
Hanya saja ada perbedaan yang mencolok seperti kesatuan dari seluruh elemen pendidikan dan sistem yang khas pada keseharian dan kegiatan sekolahnya.
SMA Taruna Nusantara yang berdiri di luas lahan 23 hektar ini bukanlah sekolah ikatan dinas yang lulusannya langsung bekerja atau ada penempatan dinas di instansi pemerintah.
Lulusan SMA Taruna Nusantara diketahui tidak wajib memilih militer sebagai kelanjutan pendidikannya. Bahkan, sebagian besar lulusan SMA Taruna Nusantara melanjutkan pendidikannya di sekolah non-militer.
Baca juga: Cerita Avriz, Alumni SMA Taruna Nusantara Peraih Beasiswa ke Amerika Jurusan Bioengineering
Jadi jika kalian masuk Sekolah Taruna Nusantara maka kalian bisa memilih untuk melanjutkan ke Akademi Militer, Akademi Kepolisian, Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Perguruan Tinggi Swasta (PTS), dan juga pilihan studi lainnya.
Dengan demikian, SMA Taruna Nusantara bukanlah sekolah kedinasan. Lulusan SMA Taruna Nusantara pun bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.