Banyak Ponpes Mati Suri, Pemerintah Harus Bangkitkan Pendidikan Pesantren

Senin, 10 Agustus 2020 - 07:30 WIB
loading...
Banyak Ponpes Mati Suri,...
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan saat acara Sosialisasi Empat Pilar di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Al Khodijiyyah Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (8/8). Foto/Ist
A A A
CIANJUR - Wakil Ketua MPR Syarief Hasan meminta pemerintah membantu kesulitan pondok pesantren (Ponpes) yang tersebar di daerah terkait penanganan dampak pandemi COVID-19 . Selama ini, kontribusi ponpes dalam mencerdaskan anak bangsa sangat signifikan.

"Saya melihat, begitu banyak konstribusi pesantren bagi bangsa Indonesia. Selain dalam menyiarkan agama Islam, dalam hal pendidikan, pesantren juga ikut mencerdaskan anak-anak generasi penerus kita," kata Syarief Hasan usai acara Temu Tokoh Nasional, di Ponpes Nurul Hidayah Al-Khodijiyyah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (8/8/2020). (Baca juga: Syarief Hasan: Jangan Ragukan Jiwa Pancasila Para Santri )

Hadir dalam acara tersebut, Pimpinan Ponpes KH. Denny Ramdhani, Ketua MUI Cianjur KH. Ahmad Yani, Jajaran Dewan Kesenian Cianjur, para tokoh masyarakat desa, dan 500 santriwan- santriwati Ponpes.

Syarief melihat begitu besarnya kiprah ponpes kepada masyarakat Indonesia, maka ketika bangsa ini terdampak pandemi COVID-19, sudah semestinya negara hadir melakukan berbagai kebijakan dan langkah-langkah riil guna membantu ponpes bangkit dari dampak berat akibat pandemi.

"Saya melihat kita perlu memberikan akselerasi akses yang lebih besar. Untuk itu, saya akan cek di Kementerian Agama, apa aja sih program-program yang bisa diberikan kepada pesantren, agar lembaga keagamaan ini bisa lebih giat dalam hal melaksanakan kegiatan pendidikan pada saat pandemi COVID-19 ini. (Baca juga: AHY Posting Foto Bareng Prabowo, Netizen Sebut Pasangan Ideal 2024 )

Politisi dari Partai Demokrat ini juga menyoroti soal pendidikan secara daring atau online yang selama ini dilakukan lembaga pendidikan. Menurutnya, pendidikan secara daring banyak kekurangan dan sistemnya juga harus diperbaiki.

"Kita kan tahu tidak semua anak-anak itu punya HP, laptop, dan alat daring lainnya. Termasuk wifi dan kuota internet punya atau tidak, banyak blank spot. Saya tahu pasti dan itu harus menjadi perhatian serius pemerintah," ungkapnya.

Syarief Hasan juga mengingatkan pemerintah tentang biaya pendidikan secara online yang tidak sedikit. Dia mencontohkan, setiap siswa yang mengikuti pendidikan daring minimal harus memiliki kuota internet dan gawai. Tanpa itu, siswa tidak akan bisa mengikuti pelajaran.

"Itu juga harus menjadi perhatian pemerintah. Bayangkan saja kalau setiap murid harus mengeluarkan Rp200 ribu per bulan, itu dari mana uangnya. iya kan? itu harus secepatnya kita sikapi. Saya rasa stimulus untuk dunia pendidikan sangat perlu," tambahnya.

Pihaknya selaku wakil rakyat mengaku memiliki tanggung jawab membantu dunia pendidikan. "Saya rasa, bencana ini adalah tanggung jawab kita semua sebagai satu bangsa termasuk MPR. Untuk itulah, kami terus mendorong dan mendukung segala upaya pemerintah dalam mengatasi, serta melakukan berbagai koordinasi dengan pihak-pihak terkait agar dampak kepada masyarakat bisa segera teratasi," ujarnya.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Pesantren Cendekia Amanah...
Pesantren Cendekia Amanah Luncurkan Digitalisasi Pendidikan, Integrasikan Ilmu Agama dan Modern
Riwayat Pendidikan Nikita...
Riwayat Pendidikan Nikita Mirzani, Ternyata Pernah Mondok di Pesantren
Kemenag Terbitkan Regulasi...
Kemenag Terbitkan Regulasi Perlindungan Anak di Pesantren
Atase Agama Kedubes...
Atase Agama Kedubes Arab Saudi Siap Beri Rekomendasi Santri Darunnajah Belajar di Tanah Suci
Penerimaan Polri Ada...
Penerimaan Polri Ada Jalur Santri dan Hafiz Quran, Apa Alasannya?
Profil dan Riwayat Pendidikan...
Profil dan Riwayat Pendidikan Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin, Raih Gelar Doktor di Jerman
Kemenag Siapkan Program...
Kemenag Siapkan Program Optimalkan Pembelajaran selama Ramadan 2025
Edaran Kemenag tentang...
Edaran Kemenag tentang Makan Bergizi Gratis, Ini Jadwal Pembagian Makanannya di Pesantren
Universitas Darunnajah...
Universitas Darunnajah Buka Program MBKM Santri Mengabdi
Rekomendasi
Di Tengah Tantangan...
Di Tengah Tantangan Global, Rampai Nusantara Terus Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran
Hadis tentang Tulang...
Hadis tentang Tulang Rusuk Wanita Beserta Penjelasannya
Sasar Kalangan Profesional,...
Sasar Kalangan Profesional, Edukasi Crypto Goes to Office
Kontrak Duel Chris Eubank...
Kontrak Duel Chris Eubank Jr vs Conor Benn Bocor ke Publik, Nilainya Mencapai Rp360 Miliar!
Hari Bumi Internasional,...
Hari Bumi Internasional, Kemenag Gelar Aksi Tanam Sejuta Pohon
Sahroni Sudah Lihat...
Sahroni Sudah Lihat Serangan ke Kejagung Sejak Buka Kasus-kasus Besar
Berita Terkini
Pesan Mendikti untuk...
Pesan Mendikti untuk Peserta UTBK 2025: Tunjukkan yang Terbaik, Lawan Rasa Takut
2 jam yang lalu
Institut Pariwisata...
Institut Pariwisata Trisakti Gelar Internship Expo 2025, Jembatani Mahasiswa dan Dunia Industri
12 jam yang lalu
Berapa Skor UTBK Tertinggi...
Berapa Skor UTBK Tertinggi untuk Lolos SNBT di UI, UGM, ITB, dan Unpad 2025?
13 jam yang lalu
5 Ciri-ciri Ijazah Kuliah...
5 Ciri-ciri Ijazah Kuliah Palsu, Begini Cara Mengeceknya
13 jam yang lalu
UTBK 2025 Dimulai Besok,...
UTBK 2025 Dimulai Besok, Perhatikan Tata Tertib Sebelum, Saat, dan Sesudah Ujian Berlangsung
14 jam yang lalu
5 Doa Mustajab Menghadapi...
5 Doa Mustajab Menghadapi UTBK 2025, Bikin Fokus, Tenang, dan Nilai Tembus Langit!
15 jam yang lalu
Infografis
Ini Alasan Mengapa Tanaman...
Ini Alasan Mengapa Tanaman Ganja Harus Ditanam di Ketinggian
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved