Diwisuda Menteri Edhy, Taruna Politeknik AUP Patenkan Berbagai Inovasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mewisuda lulusan Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP) bersama satuan pendidikan tinggi lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) lainnya, Senin (10/8/20). Acara yang digelar secara daring tersebut juga mengumumkan berbagai inovasi taruna untuk didaftarkan sebagai hak cipta inovasi teknologi .
Menteri Edhy mengatakan, dalam mengantisipasi era globalisasi yang ditandai dengan persaingan ketat dan arus informasi yang pesat dalam semua sektor, pihaknya dituntut untuk memiliki daya saing yang kuat agar mampu mensejajarkan diri dengan negara-negara lain. (Baca juga: Puluhan Ribu Mahasiswa Jadi Relawan COVID, Ini Apresiasi Mendikbud )
Dirinya melihat pengalaman negara–negara maju menunjukkan bahwa penguasaan keterampilan dan pengetahuan, penting untuk dimiliki generasi muda. Oleh sebab itu, lanjut Edhy, pembangunan sumber daya manusia Indonesia perlu dilakukan untuk dapat bersaing di dunia global, salah satunya telah dilakukan oleh KKP melalui penyelenggaraan pendidikan vokasi kelautan dan perikanan, yang pada akhirnya diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi bangsa.
“Pada hari ini, saya berbangga hati dan berbahagia menyaksikan ananda Taruna dan Taruni Politeknik AUP telah dilantik sebagai wisudawan. Saya berpesan setelah empat tahun ditempa di kawah Candradimuka di kampus tercinta, kini saatnya untuk berkiprah dan membaktikan diri untuk negeri, mensejajarkan diri dengan bangsa lain,” ujarnya.
“Karena itu, saya mendorong adik-adik wisudawan dapat berinovasi memanfaatkan ilmu dan keterampilan yang telah didapat dan terjun berwirausaha dalam sektor kelautan dan perikanan, karena masih begitu besarnya peluang kelautan dan perikanan yang belum teroptimalkan,” tambah Edhy. (Baca juga: UP Luluskan 1.169 Wisudawan, Ini Harapannya ke Para Alumni )
Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Sjarief Widjaja mengatakan, sesuai dengan wajah baru Sekolah Tinggi Perikanan menjadi Politeknik AUP, dia berharap agar wisudawan tidak hanya menjadi pencari kerja (job seeker), melainkan juga menjadi entrepreneur yang menciptakan lapangan kerja (job creater). “Agar para lulusan satuan Pendidikan lingkup KKP dapat terjun berwirausaha dalam sektor kelautan dan perikanan,” kata Sjarief.
Terkait dengan inovasi yang dihasilkan, Direktur Politeknik AUP Ilham mengatakan, para taruna dengan pendampingan dosen pembimbing menghasilkan berbagai inovasi, yang kemudian dipilih sejumlah karya terbaik untuk didaftarkan hak cipta. Salah satu inovasi dihasilkan oleh Taruna Rian Achmad Sanjaya, dari Program Studi (Prodi) Teknologi Akuakultur, terkait pemanfaatan Kombinasi LSA Bacteria (Lactobacillus sp, Saccharomyces cerevisiae, Acetobacter sp.) untuk penyerapan protein pada pakan. Inovasi ini telah diaplikasikan dalam skala laboratorium dan skala lapang pada budidaya udang vanamae, untuk selanjutnya diimplementasikan di masyarakat.
Selain itu, salah satu inovasi yang sedang dalam tahap pengurusan Hak Paten dihasilkan oleh Taruna Bagus Wicaksono dari Prodi Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan, tentang mesin ekstraksi albumin ikan gabus (channa striata) metode gantung berbasis aplikasi eWeLink. Alat ekstraksi albumin tersebut dapat digunakan untuk industri skala rumah tangga. Selain khusus didesain menggunakan thermostat berkapasitas besar, juga dioperasikan nirkabel menggunakan aplikasi eWelink dari telepon selular.
Inovasi lainnya dihasilkan oleh Taruna Muhammad Nur Abdul Aziz, Prodi Permesinan Perikanan, yang membuat Inovasi micro controller kelistrikan kapal ikan berbasis android, dengan menggunakan modul Arduino Uno R3 arus 12Volt dan modul relay arus 220 volt untuk lampu, terminal, pompa serta arus 3 volt untuk dynamo motor, yang dapat dikontrol menggunakan handphone android jangkauan 10–15 meter. Dengan adanya alat kontrol kelistrikan otomatis pada kapal ikan ini, mempermudah kontrol dan pengoperasian kelistrikan pada kapal dari jarak jauh, meskipun terhalang dengan sekat-sekat dinding.
Dari program Pasca Sarjana Politeknik AUP beberapa Inovasi yang dihasilkan antara lain Rancang Bangun Mesin Pendingin Air Meja Panjang Ikan, Pemanfaatan Silase Ikan Sebagai Media dan Pakan Cacing Sutera, Pemberat Batu Beton Pada Penangkapan Handling Ikan Tuna, Penguat Rasa Dari Hasil Samping Industri Perikanan, Monitoring Kualitas Air Tambak Menggunakan Aplikasi Hydrocolor, Fortifikasi Konsentrat Protein Ikan Layang Pada Kue Gapit.
Menteri Edhy mengatakan, dalam mengantisipasi era globalisasi yang ditandai dengan persaingan ketat dan arus informasi yang pesat dalam semua sektor, pihaknya dituntut untuk memiliki daya saing yang kuat agar mampu mensejajarkan diri dengan negara-negara lain. (Baca juga: Puluhan Ribu Mahasiswa Jadi Relawan COVID, Ini Apresiasi Mendikbud )
Dirinya melihat pengalaman negara–negara maju menunjukkan bahwa penguasaan keterampilan dan pengetahuan, penting untuk dimiliki generasi muda. Oleh sebab itu, lanjut Edhy, pembangunan sumber daya manusia Indonesia perlu dilakukan untuk dapat bersaing di dunia global, salah satunya telah dilakukan oleh KKP melalui penyelenggaraan pendidikan vokasi kelautan dan perikanan, yang pada akhirnya diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi bangsa.
“Pada hari ini, saya berbangga hati dan berbahagia menyaksikan ananda Taruna dan Taruni Politeknik AUP telah dilantik sebagai wisudawan. Saya berpesan setelah empat tahun ditempa di kawah Candradimuka di kampus tercinta, kini saatnya untuk berkiprah dan membaktikan diri untuk negeri, mensejajarkan diri dengan bangsa lain,” ujarnya.
“Karena itu, saya mendorong adik-adik wisudawan dapat berinovasi memanfaatkan ilmu dan keterampilan yang telah didapat dan terjun berwirausaha dalam sektor kelautan dan perikanan, karena masih begitu besarnya peluang kelautan dan perikanan yang belum teroptimalkan,” tambah Edhy. (Baca juga: UP Luluskan 1.169 Wisudawan, Ini Harapannya ke Para Alumni )
Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Sjarief Widjaja mengatakan, sesuai dengan wajah baru Sekolah Tinggi Perikanan menjadi Politeknik AUP, dia berharap agar wisudawan tidak hanya menjadi pencari kerja (job seeker), melainkan juga menjadi entrepreneur yang menciptakan lapangan kerja (job creater). “Agar para lulusan satuan Pendidikan lingkup KKP dapat terjun berwirausaha dalam sektor kelautan dan perikanan,” kata Sjarief.
Terkait dengan inovasi yang dihasilkan, Direktur Politeknik AUP Ilham mengatakan, para taruna dengan pendampingan dosen pembimbing menghasilkan berbagai inovasi, yang kemudian dipilih sejumlah karya terbaik untuk didaftarkan hak cipta. Salah satu inovasi dihasilkan oleh Taruna Rian Achmad Sanjaya, dari Program Studi (Prodi) Teknologi Akuakultur, terkait pemanfaatan Kombinasi LSA Bacteria (Lactobacillus sp, Saccharomyces cerevisiae, Acetobacter sp.) untuk penyerapan protein pada pakan. Inovasi ini telah diaplikasikan dalam skala laboratorium dan skala lapang pada budidaya udang vanamae, untuk selanjutnya diimplementasikan di masyarakat.
Selain itu, salah satu inovasi yang sedang dalam tahap pengurusan Hak Paten dihasilkan oleh Taruna Bagus Wicaksono dari Prodi Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan, tentang mesin ekstraksi albumin ikan gabus (channa striata) metode gantung berbasis aplikasi eWeLink. Alat ekstraksi albumin tersebut dapat digunakan untuk industri skala rumah tangga. Selain khusus didesain menggunakan thermostat berkapasitas besar, juga dioperasikan nirkabel menggunakan aplikasi eWelink dari telepon selular.
Inovasi lainnya dihasilkan oleh Taruna Muhammad Nur Abdul Aziz, Prodi Permesinan Perikanan, yang membuat Inovasi micro controller kelistrikan kapal ikan berbasis android, dengan menggunakan modul Arduino Uno R3 arus 12Volt dan modul relay arus 220 volt untuk lampu, terminal, pompa serta arus 3 volt untuk dynamo motor, yang dapat dikontrol menggunakan handphone android jangkauan 10–15 meter. Dengan adanya alat kontrol kelistrikan otomatis pada kapal ikan ini, mempermudah kontrol dan pengoperasian kelistrikan pada kapal dari jarak jauh, meskipun terhalang dengan sekat-sekat dinding.
Dari program Pasca Sarjana Politeknik AUP beberapa Inovasi yang dihasilkan antara lain Rancang Bangun Mesin Pendingin Air Meja Panjang Ikan, Pemanfaatan Silase Ikan Sebagai Media dan Pakan Cacing Sutera, Pemberat Batu Beton Pada Penangkapan Handling Ikan Tuna, Penguat Rasa Dari Hasil Samping Industri Perikanan, Monitoring Kualitas Air Tambak Menggunakan Aplikasi Hydrocolor, Fortifikasi Konsentrat Protein Ikan Layang Pada Kue Gapit.