72 Proposal PKM Garapan ITS Dapat Pendanaan dari Kemendikbud

Selasa, 11 Agustus 2020 - 08:05 WIB
loading...
72 Proposal PKM Garapan ITS Dapat Pendanaan dari Kemendikbud
Tim PKM ITS di tengah pandemic COVID-19 menjalankan 72 proposal PKM Ditjen Dikti Kemendikbud. Foto/SINDOnews/Ist
A A A
SURABAYA - Di tengah pandemi COVID-19, ruang ilmiah dan penelitian Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) masih terus berjalan. Tercatat, sebanyak 72 judul proposal yang diusung ITS mendapat pendanaan dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) senilai Rp375,5 juta.

Kepala Subdirektorat Pengembangan Kewirausahaan dan Karir Direktorat Kemahasiswaan ITS Arief Abdurrakhman menuturkan, dari 72 judul yang lolos tahap pendanaan tersebut, 39 judul berasal dari PKM Penelitian Eksakta (PKMPE), disusul 16 judul dari PKM Karsa Cipta (PKMKC), 12 judul PKM Kewirausahaan (PKMK), tiga judul PKM Penelitian Sosial Humaniora (PKMPSH) dan dua judul PKM Pengabdian Masyarakat (PKMM). “Kami sudah menyiapkan dan menjalankan sembilan program,” kata Arief, (10/8).

Ia melanjutkan, sembilan program itu meliputi integrasi dan pembagian tugas antar semua pemangku kepentingan di ITS, mulai dari laboratorium, pusat riset dan inovasi, fakultas, departemen, guru besar, dosen hingga para mahasiswa sendiri. (Baca juga: Menristek Minta PT Tingkatkan Kualitas Riset dan Publikasi )

ITS juga membentuk Kopasus ITS beranggotakan dosen yang memiliki keunggulan dalam bidang riset, sehingga memungkinkan terjadinya sharing topik unggulan dari penelitian masing-masing dosen. Termasuk juga menyiapkan buku panduan serta teknis pelaksanaan PKM hingga Pimnas nanti.

“Langkah berikutnya adalah dilaksanakannya workshop bersama juri nasional dan juga Sistem Informasi Manajemen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (SIM Belmawa) ITS,” jelasnya. (Baca juga: Catat! Pengumumam UTBK SBMPTN Dimajukan Jadi 14 Agustus 2020 )

Arief menambahkan, pelaksanaan PKM di masa pandemi ini memiliki beberapa tantangan yang harus dihadapi lantaran adanya perubahan pelaksanaan kegiatan. Sehingga seluruh kegiatan PKM harus dilaksanakan secara daring dan waktu pengerjaan yang terbatas sampai September nanti. “Lokasi mahasiswa juga tersebar di seluruh Indonesia, oleh karena itu kita harus adaptif dan terus meningkatkan komunikasi serta kerjasama,” katanya.

Akademisi yang tergabung dalam Laboratorium Instrumentasi Industri ini juga berharap bahwa PKM ini dapat membentuk budaya berpikir ilmiah di lingkungan institut dan menjadi bentuk kontribusi nyata kepada masyarakat.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2263 seconds (0.1#10.140)