SMP Al Izhar Sabet 4 Penghargaan di Kompetisi Sains Internasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - SMP Al Izhar Pondok Labu (AIPL), Jakarta berhasil menyabet empat penghargaan di ajang international science competition The 13th ASEAN+3 Science Gifted Student Camp and 15th Teacher Workshop (ACGS).
Acara yang telah berlangsung sukses ini berlokasi di Korea tepatnya di kota Suwon kota di selatan ibu kota Seoul. Diikuti lebih dari seratus peserta ASEAN+3 ajang ini adalah kolaborasi negara-negara ASEAN dan Korea, RRC dan Swedia.
Dari enam orang peserta dan dua guru yang dikirimkan untuk perhelatan ini, SMP AIPL berhasil membawa pulang piagam perak (Alya Amara Bianti), perunggu (Sofia Sanina Athar dan Maiza Chalifia), gelar Outstanding Student ( Aletta Aurelia Haribuwono), dan partisipan (Mulky Hakim Subagja dan Aimee Rahmania Harahap).
Baca juga: Kisah Naisa, Atlet Wing Chun Berprestasi dan Penghafal Al-Qur’an dari SMA Cikal Amri Setu
Menurut Bianti, siswa AIPL pemenang medali perak kategori Efek Perubahan Iklim pada Biodiversitas menyatakan bahwa persiapan yang dilakukan sangat mendukung kemenangannya di ajang bergengsi ini.
Walaupun demikian Bianti mengakui bahwa bekerja sama dengan siswa berbagai negara juga memiliki tantangan tersendiri.
“Alhamdulillah, aku sekelompok dengan peserta dari Malaysia dan Laos, kami berhasil bekerja sama dengan baik dan melakukan presentasi akhir sehingga mendapat medali Perak”, ujarnya, melalui siaran pers, Jumat (12/1/2024).
Kelompok Bianti mempresentasikan tentang rancangan aplikasi Eco-Encyclopedia yang berusaha menangani masalah keanekaragaman hayati dengan Artificial Intelligence.
Kegiatan utama yang dilakukan para pelajar adalah kompetisi berkelompok, presentasi dan pameran poster internasional. Selain itu, para pelajar juga mengunjungi Gwacheon National Science Museum, Songam Space Center, dan menerima pengarahan serta workshop oleh Seoul National University of Education.
Baca juga: Membanggakan, Siswa Madrasah Kakak Beradik Sabet Juara 1 International Islamic School Robot Olympiad
“Sepanjang camp ACGS kegiatannya padat dan melelahkan. Namun tiap hari sangat berkesan, sehingga ketika akhir acara malah agak sedih harus berpisah dengan teman teman baru” ujar Bianti mengenai rangkaian acara ACGS.
Mengusung tema Sustainable Science and The Role of Scientist, tujuan dari acara ini adalah untuk mendorong pertukaran global dalam pembelajaran ilmu pengetahuan, membangun rasa kebersamaan dan sebagai promosi interaksi diplomatik dan ramah tamah antar peserta pelajar berbagai negara yang berbeda.
Sebelum acara, peserta diminta mempersiapkan sebuah Pre Camp Project Workshop dan Project Inquiry berupa studi literatur sesuai jalur (track) yang dipilihnya masing masing.
Adapun ada empat track yang terdiri dari : Track 1 Energy Harvesting with Renewable Energy, Track 2 Carbon Dioxide Levels and Their Impact on Climate Change, Track 3 Climate Change Effects on Biodiversity and Strategies for Conservation dan Track 4 Analyzing and Predicting Changes through Data-Driven Exploration.
Keberhasilan tim SMP AIPL di bawah bimbingan guru Juliardi Prayoga dan Ricko Imano Ganie juga tidak luput dari dukungan yang diberikan oleh Indonesia Science Center (PP-IPTEK) berupa pelatihan bidang biologi, fisika dan kimia, yang diberikan sebelum peserta berangkat ke Korea
Acara yang telah berlangsung sukses ini berlokasi di Korea tepatnya di kota Suwon kota di selatan ibu kota Seoul. Diikuti lebih dari seratus peserta ASEAN+3 ajang ini adalah kolaborasi negara-negara ASEAN dan Korea, RRC dan Swedia.
Dari enam orang peserta dan dua guru yang dikirimkan untuk perhelatan ini, SMP AIPL berhasil membawa pulang piagam perak (Alya Amara Bianti), perunggu (Sofia Sanina Athar dan Maiza Chalifia), gelar Outstanding Student ( Aletta Aurelia Haribuwono), dan partisipan (Mulky Hakim Subagja dan Aimee Rahmania Harahap).
Baca juga: Kisah Naisa, Atlet Wing Chun Berprestasi dan Penghafal Al-Qur’an dari SMA Cikal Amri Setu
Menurut Bianti, siswa AIPL pemenang medali perak kategori Efek Perubahan Iklim pada Biodiversitas menyatakan bahwa persiapan yang dilakukan sangat mendukung kemenangannya di ajang bergengsi ini.
Walaupun demikian Bianti mengakui bahwa bekerja sama dengan siswa berbagai negara juga memiliki tantangan tersendiri.
“Alhamdulillah, aku sekelompok dengan peserta dari Malaysia dan Laos, kami berhasil bekerja sama dengan baik dan melakukan presentasi akhir sehingga mendapat medali Perak”, ujarnya, melalui siaran pers, Jumat (12/1/2024).
Kelompok Bianti mempresentasikan tentang rancangan aplikasi Eco-Encyclopedia yang berusaha menangani masalah keanekaragaman hayati dengan Artificial Intelligence.
Kegiatan utama yang dilakukan para pelajar adalah kompetisi berkelompok, presentasi dan pameran poster internasional. Selain itu, para pelajar juga mengunjungi Gwacheon National Science Museum, Songam Space Center, dan menerima pengarahan serta workshop oleh Seoul National University of Education.
Baca juga: Membanggakan, Siswa Madrasah Kakak Beradik Sabet Juara 1 International Islamic School Robot Olympiad
“Sepanjang camp ACGS kegiatannya padat dan melelahkan. Namun tiap hari sangat berkesan, sehingga ketika akhir acara malah agak sedih harus berpisah dengan teman teman baru” ujar Bianti mengenai rangkaian acara ACGS.
Mengusung tema Sustainable Science and The Role of Scientist, tujuan dari acara ini adalah untuk mendorong pertukaran global dalam pembelajaran ilmu pengetahuan, membangun rasa kebersamaan dan sebagai promosi interaksi diplomatik dan ramah tamah antar peserta pelajar berbagai negara yang berbeda.
Sebelum acara, peserta diminta mempersiapkan sebuah Pre Camp Project Workshop dan Project Inquiry berupa studi literatur sesuai jalur (track) yang dipilihnya masing masing.
Adapun ada empat track yang terdiri dari : Track 1 Energy Harvesting with Renewable Energy, Track 2 Carbon Dioxide Levels and Their Impact on Climate Change, Track 3 Climate Change Effects on Biodiversity and Strategies for Conservation dan Track 4 Analyzing and Predicting Changes through Data-Driven Exploration.
Keberhasilan tim SMP AIPL di bawah bimbingan guru Juliardi Prayoga dan Ricko Imano Ganie juga tidak luput dari dukungan yang diberikan oleh Indonesia Science Center (PP-IPTEK) berupa pelatihan bidang biologi, fisika dan kimia, yang diberikan sebelum peserta berangkat ke Korea
(nnz)