UAI Fasilitasi Mahasiswa Belajar ke China Lewat PMM dan Double Degree

Jum'at, 26 Januari 2024 - 15:32 WIB
loading...
UAI Fasilitasi Mahasiswa Belajar ke China Lewat PMM dan Double Degree
Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) siap memfasilitasi mahasiswa mempelajari budaya dan bahasa China. Foto/Istimewa.
A A A
JAKARTA - Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) siap memfasilitasi mahasiswa mempelajari budaya dan bahasa China . Programnya melalui Kampus Merdeka dan double degree.

Ketua Prodi Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok dan juga Direktur Pusat Bahasa Mandarin dari Pihak Indonesia Feri Ansori mengatakan pihak kampus siap memfasilitasi mahasiswa untuk mempelajari budaya dan bahasa China lebih dalam dan terbuka.

Apalagi Universitas Al Azhar Indonesia memiliki program pertukaran mahasiswa merdeka (PMM) dalam MBKM Mandiri melalui program Kampus Merdeka.

Baca juga: Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Al Azhar Indonesia Gelar Nonton Bareng Teman Netra

Hal ini disampaikan di sela acara Indonesia China Youth Forum The Potential of Indonesia-China Cooperation From Jakarta-Bandung High-Speed Railway.

“Memotivasi mereka, lebih giat lagi mengenal China baik budaya, sejarah. Kami memang di Universitas Al Azhar ada program kerja sama dengan Fujian Normal University China ada program double degree," katanya, melalui siaran pers, Jumat (26/1/2024).

Dia menjelaskan, mahasiswa tingkat 2-3 itu bisa menempuh pendidikan ke sana dan juga ada program pertukaran 1 tahun yang sudah berlangsung cukup lama di kampusnya.

Dia mengakui, Indonesia memang masih kurang dalam mempersiapkan SDM. Di China, kata dia, ada kampus-kampus khusus mempelajari satu bidang, bukan masuk dalam prodi.

“Lihat kampus-kampus di sana sangat besar, fasilitas pendidikan luar biasa, memiliki soft skill yang bagus. Kami berharap ke depan bisa tingkatkan kerjasama dengan kampus di Tiongkok. Di sana ada kampus khusus perminyakan, transportasi, bukan dalam jurusan atau program studi,” ucapnya.

Baca juga: Mengetahui Minat dan Kepribadian Penting agar Calon Mahasiswa Tidak Salah Jurusan

Sedikitnya saat ini ada 16 mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia yang mengikuti program double degree di
China. Dan mereka belajar budaya hingga bahasa di sana.

“Memang untuk penyiapan SDM, kita masih kurang ya, Contohnya di China itu ada cukup banyak kampus Foreign Studies University, gak hanya pelajari bahasa asing, tapi juga budaya. Itu kampus ya bukan prodi. Sampai bahasa-bahasa kecil, yang kita belum pernah dengar, mereka pelajari. Itu yang memang harus kita tingkatkan,” tutur Feri.

Sementara di lokasi yang sama, Head of Asian Pasific Committee Adi Harsono mengatakan, Indonesia belum memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) kualitas S1 atau sarjana khusus transportasi. Hal itu karena belum ada perguruan tinggi khusus transportasi di Tanah Air. Sejauh ini, baru ada kampus teknik secara umum.

Menurutnya, Indonesia memerlukan ahli atau para lulusan S1 khusus di bidang transportasi sehingga bisa meningkatkan pembangunan transportasi lebih cepat, seperti proyek KCIC Whoosh yang diresmikan baru-baru ini.

“Permasalahan kita, kita siap gak? Kita mengerti gak? Kita perlu adanya S1 di bidang itu (transportasi). Kita perlu ciptakan engineer di bidang teknologi, transportasi jalan raya, jembatan. Institusi pendidikan di Indonesia belum serius buka fakultas,” katanya.

Dia mencontohkan, China memiliki sejumlah kampus khusus transportasi. Misalnya saja Beijing Jiaotong University yang memang kampus khusus transportasi.

“Lulusannya bisa bikin jembatan, pasang rel, menggali terowongan. Di Indonesia kampus khusus itu belum ada. Butuh yang mengerti teknik pengeboran, jembatan, rel. Itu harus S1. Vokasi gak cukup,” ucapnya.

Jika SDM siap dan berkualitas, kata dia, maka percepatan pembangunan transportasi bisa dikejar. Dan dengan begitu, lanjutnya, Indonesia bisa mandiri, tidak tergantung orang lain.

“Cepat-cepat anak muda belajar, didukung pemerintah. Bahkan di China, berikutnya sudah ada rumah di luar angkasa,” pungkasnya.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1558 seconds (0.1#10.140)