UAI Tawarkan Beasiswa KIP dan Beasiswa Magang di BUMN
loading...
A
A
A
JAKARTA - Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) memberikan banyak skema beasiswa untuk calon mahasiwa yang ingin kuliah di kampusnya. Seperti beasiswa melalui KIP Kuliah dan beasiswa program magang bersertifikat di BUMN.
Wakil Rektor I UAI Agus Surono mengatakan, saat ini kampus yang berlokasi di bilangan Jakarta Selatan ini menawarkan beberapa skema beasiswa. Pertama adalah beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Beasiswa sebelumnya dikenal dengan nama beasiswa Bidikmisi. (Baca juga: Anggaran Daerah Masih Mengendap di Bank, Pemda Harus Peka Krisis )
Dilihat dari laman penerimaan UAI, beasiswa jalur KIP Kuliah ini diperuntukan bagi masyarakat yang memiliki KIP/Program Keluarga Harapan. Kartu Keluarga Sejahtera atau Kartu Jakarta Pintar. Hanya untuk domisili Jabodetabek dan lulusan 2019-2020.
Selain itu, beasiswa KIP Kuliah ini hanya dibuka untuk lima jurusan saja.Yakni PG Paud, Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok, Tehnik Industri, Informatika dan Tehnik Elektro. "KIP untuk 20 orang mahasiswa jatahnya," katanya ketika dihubungi SINDONews, Rabu (12/8).
Agus menjelaskan, saat ini beasiswa yang sedang dirintis juga adalah beasiswa dari CSR perusahaan BUMN. Dia menjelaskan, beasiswa dengan BUMN ini adalah beasiswa dalam bentuk program magang bersertifikat. Terutama bagi mahasiswa yang berprestasi untuk diberikan kesempatan magang dengan mendapat insentif bagi mahasiswa yang bersangkutan.
Selain itu, jelasnya, khusus pada masa pandemi COVID-19 ini, UAI juga memberikan keringanan bantuan operasional pendidikan (BOP) kepada mahasiswa sebesar Rp500 ribu. "Sehingga diharapkan program tersebut dapat meringankan mahasiswa di tengah situasi COVID-19," jelasnya. (Baca juga: Update Kasus Corona: 130.718 Positif, 85.798 Sembuh, 5.903 Meninggal )
Agus menerangkan, bagi masyarakat yang tertarik untuk mendapatkan beasiswa itu, bisa langsung mendaftar ke website UAI. Syarat yang harus dipenuhi adalah lulus SMA/ sederajat, angka rapor rata-rata 8 dan tingkat ekonomi dari kalangan tidak mampu.
Mengenai ikatan dinas, dia menjelaskan, tidak ada ikatan dinas di kampusnya. "Diharapkan lulusan program beasiswa kelak dapat mandiri. Syukur dapat menjadi entrepreneur muda sehingga bisa membantu orang lain ketika sudah lulus," harapnya.
Wakil Rektor I UAI Agus Surono mengatakan, saat ini kampus yang berlokasi di bilangan Jakarta Selatan ini menawarkan beberapa skema beasiswa. Pertama adalah beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Beasiswa sebelumnya dikenal dengan nama beasiswa Bidikmisi. (Baca juga: Anggaran Daerah Masih Mengendap di Bank, Pemda Harus Peka Krisis )
Dilihat dari laman penerimaan UAI, beasiswa jalur KIP Kuliah ini diperuntukan bagi masyarakat yang memiliki KIP/Program Keluarga Harapan. Kartu Keluarga Sejahtera atau Kartu Jakarta Pintar. Hanya untuk domisili Jabodetabek dan lulusan 2019-2020.
Selain itu, beasiswa KIP Kuliah ini hanya dibuka untuk lima jurusan saja.Yakni PG Paud, Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok, Tehnik Industri, Informatika dan Tehnik Elektro. "KIP untuk 20 orang mahasiswa jatahnya," katanya ketika dihubungi SINDONews, Rabu (12/8).
Agus menjelaskan, saat ini beasiswa yang sedang dirintis juga adalah beasiswa dari CSR perusahaan BUMN. Dia menjelaskan, beasiswa dengan BUMN ini adalah beasiswa dalam bentuk program magang bersertifikat. Terutama bagi mahasiswa yang berprestasi untuk diberikan kesempatan magang dengan mendapat insentif bagi mahasiswa yang bersangkutan.
Selain itu, jelasnya, khusus pada masa pandemi COVID-19 ini, UAI juga memberikan keringanan bantuan operasional pendidikan (BOP) kepada mahasiswa sebesar Rp500 ribu. "Sehingga diharapkan program tersebut dapat meringankan mahasiswa di tengah situasi COVID-19," jelasnya. (Baca juga: Update Kasus Corona: 130.718 Positif, 85.798 Sembuh, 5.903 Meninggal )
Agus menerangkan, bagi masyarakat yang tertarik untuk mendapatkan beasiswa itu, bisa langsung mendaftar ke website UAI. Syarat yang harus dipenuhi adalah lulus SMA/ sederajat, angka rapor rata-rata 8 dan tingkat ekonomi dari kalangan tidak mampu.
Mengenai ikatan dinas, dia menjelaskan, tidak ada ikatan dinas di kampusnya. "Diharapkan lulusan program beasiswa kelak dapat mandiri. Syukur dapat menjadi entrepreneur muda sehingga bisa membantu orang lain ketika sudah lulus," harapnya.
(mpw)