Sosok Parama Pradana, Arsitek Lulusan Harvard yang Memilih Balik Indonesia

Jum'at, 23 Februari 2024 - 13:39 WIB
loading...
Sosok Parama Pradana,...
Parama Pradana (kiri), seorang arsitek lulusan S2 Master of Architecture dari Harvard University memilih untuk kembali ke Indonesia. Foto/Dok. Pribadi
A A A
JAKARTA - Parama Pradana, seorang arsitek dan konten kreator edukasi lulusan S2 Master of Architecture dari Harvard University dan S1 dalam bidang arsitektur dan teori arsitektur lanskap memilih untuk kembali ke Indonesia. Nama Parama mulai dikenal luas ketika pada 2020 menggemparkan Indonesia dengan prestasinya diterima di 11 universitas ternama dunia, di antaranya Harvard, MIT, Yale, Columbia, Princeton, UC Berkeley, UCLA, Cornell, USC, dan Rice University. Tak tanggung-tanggung, tawaran beasiswa mencapai total lebih dari Rp12 miliar.

Sejauh ini video edukasi Parama telah ditonton lebih dari 150 juta views dan lebih dari 460.000 followers di Instagram, YouTube, dan TikTok (@parama_ps). Selain itu Parama juga telah menjadi pembicara di lebih dari 100 acara, termasuk dalam bidang edukasi maupun desain.

Menyusul penyelesaian studinya di Harvard pada Desember 2023, Parama menerima berbagai tawaran pekerjaan menarik dari perusahaan-perusahaan di luar negeri. Namun, dia memutuskan untuk kembali ke Tanah Air.

Pilihan ini bukannya tanpa alasan. Hal ini didorong keinginan kuatnya untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama 9 tahun tinggal di Amerika ke dalam pengembangan desain arsitektur, edukasi, dan pembangunan di Indonesia.

Parama yakin pengalamannya tersebut akan lebih bermanfaat di Indonesia. Baginya, Indonesia memiliki potensi besar dari segi budaya, pola pikir, dan sumber daya manusia.

Setelah kembali, Parama bergabung dengan Yanson Property, sebuah perusahaan manajemen properti yang tengah mengembangkan sejumlah proyek perumahan di Sidoarjo, Gresik, dan Banjarmasin. Di sini, ia menjabat sebagai direktur bagian desain arsitektur (chief design officer/CDO), memimpin pengembangan desain untuk proyek perumahan Yanson Property. Salah satu proyeknya, rumah tipe Aster di Cluster Ebony Woodville Residence, telah mencatatkan penjualan luar biasa dengan 95% dari 39 unit terjual dalam waktu tiga bulan sejak diluncurkan.

CEO Yanson Property Mark Victor Yanson menyambut baik bergabungnya Parama untuk memperkuat tim yang sudah ada. Dengan bergabungnya Parama, Yanson Property bisa menciptakan rumah tinggal yang berkualitas. “Sejak awal visi kami adalah membangun Infrastruktur rumah dan kawasan dengan arsitektur yang baik,” katanya.

Parama berkomitmen untuk membawa semangat the power of good design ke Indonesia, dengan fokus pada peningkatan pembangunan properti melalui desain dan inovasi. Karya-karyanya bersama Yanson Property menampilkan rumah-rumah dengan desain inovatif, modern, dan nyaman yang sesuai dengan kebutuhan orang Indonesia.

Beberapa elemen desain Parama mencakup desain terintegrasi, skybridge, void skylight, dan smart-home system (rumah pintar), semuanya dirancang untuk memberikan yang terbaik bagi pembeli rumah di Yanson Property. Di tahun ini, Parama dan Yanson Property berencana untuk meluncurkan cluster terbaru Cedar dengan 77 rumah di Sidoarjo, Jawa Timur.

Parama berharap peluncuran cluster terbaru Cedar ini bisa memberikan warna baru dalam dunia arsitektur perumahan di Jawa Timur. Melalui karyanya, Parama berharap dapat memajukan industri pengembangan properti di Indonesia. Dia percaya dengan kemajuan di sektor ini, lebih banyak orang Indonesia akan dapat memiliki rumah dengan desain terbaik, inovatif, dan sehat yang tidak hanya memenuhi kebutuhan mereka tetapi juga berkontribusi pada lingkungan alam.
(poe)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2244 seconds (0.1#10.140)