Budaya Positif di Sekolah Berperan untuk Kembangkan Skill dan Karakter Siswa

Selasa, 27 Februari 2024 - 19:45 WIB
loading...
Budaya Positif di Sekolah Berperan untuk Kembangkan Skill dan Karakter Siswa
Peresmiann gedung baru Sekolah Citra Kasih CitraGarden Jakarta (SCK CG). Foto/Istimewa.
A A A
JAKARTA - Dengan mengedepankan budaya positif sekolah dapat membangun skill dan karakter siswa dengan baik. Budaya positif ini yang juga dikembangkan oleh Sekolah Citra Kasih CitraGarden Jakarta.

Sekolah Citra Kasih CitraGarden Jakarta mengedepankan program Positive Pals yang bertujuan membentuk serta membiasakan diri terhadap karakter positif dalam keseharian siswa-siswi, antara lain mengenai kindness, forgiveness, appreciation, carefulness, dan sebagainya.

General Manager Ciputra Education (Yayasan Citra Berkat) Boedi Tjusila menuturkan, Sekolah Citra Kasih CitraGarden Jakarta harus konsisten menjadi sekolah dengan lingkungan belajar yang aman serta nyaman bagi siapa pun. Dengan menerapkan budaya positif pada akhirnya siswa-siswi dapat fokus pada pengembangan diri yang holistik, sepenuhnya bertumbuh sesuai kodrat mereka sebagai anak-anak yang membutuhkan pendampingan serta dorongan yang membangun.

Baca juga: Mengenal 7 Jenis Sekolah di Indonesia, Pilih Homeschooling atau Boarding School

Dia mengatakan, budaya positif harus dimaknai oleh seluruh warga sekolah, antara lain mengenai nilai-nilai kehidupan dan kebiasaan-kebiasaan yang baik.

Dengan bimbingan guru profesional dan sejumlah fasilitas seperti interaktif smartbord, games room, ruang audio-visual, laboratorium komputer dengan perangkat IMAC, lapangan basket indoor dan outdoor, serta berbagai kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler yang menyenangkan, dapat memacu siswa-siswi untuk berkembang menjadi pribadi yang penuh hormat, kritis, tangguh, peduli, kreatif, serta bertanggung jawab.

"Oleh karena itu beberapa pekan yang lalu Sekolah Citra Kasih CitraGarden menandatangani kerja sama dengan Universitas Sanata Dharma sebagai penguatan pada aspek profesionalitas guru sebagai ujung tombak proses pendidikan” jelasnya, dalam siaran pers, dikutip Selasa (27/2/2024).

Dia menjelaskan, budaya positif yang berjalan di sekolah ini diterapkan dari konsep pendidikan Finlandia. Dengan harapan, kualitas siswanya tidak hanya berkembang dalam bidang akademik namun juga skill dan karakter.

"Dalam penerapannya setiap anak mempunyai mentor per 15-20 anak yang tiap minggu ngobrol dan berdiskusi berbicara skill dan karakter. Guru-guru kami dalam kelas menghilangkan negative word. Kata-kata positif ditambahkan sehingga anak bisa tumbuh dan berkembang diapresiasi," jelasnya.

Baca juga: Peran Guru Memutus Rantai Kekerasan Seksual di Sekolah Dinilai Penting
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0792 seconds (0.1#10.140)