Dapat Sumbangan USD1 Miliar, Sekolah Kedokteran di New York Ini Mendadak Gratis

JAKARTA - Sebuah sekolah kedokteran di Kota New York berencana untuk membebaskan biaya kuliah mahasiswanya setelah mendapat sumbangan USD1 miliar dari seorang donor kaya.

The Albert Einstein College of Medicine di wilayah Bronx menerima sumbangan yang cukup besar dari Dr Ruth Gottesman, seorang mantan profesor berusia 93 tahun di kampus tersebut.

“Saya dengan senang hati berbagi dengan Anda bahwa mulai bulan Agustus tahun ini, Fakultas Kedokteran Albert Einstein akan bebas biaya kuliah,” Gottesman mengumumkan dengan tepuk tangan meriah dalam video yang diposting ke X beberapa waktu lalu, dikutip dari The Guardian, (4/3/2024).

Baca juga: Pernah 13 Kali Ditolak Fakultas Kedokteran, Kini Roy Jadi Wisudawan Berprestasi Unair

Saat mengajar di Einstein, Gottesman mengembangkan modalitas diagnostik dan pengobatan baru untuk anak-anak dengan ketidakmampuan belajar. Dia juga menjalankan program literasi orang dewasa.

Sumbangan tersebut merupakan salah satu yang terbesar hingga saat ini untuk sebuah institusi pendidikan di AS.

Gottesman menerima uang dari mendiang suaminya, David Gottesman, yang dipanggil Sandy, lapor Times.

Sandy Gottesman memperoleh kekayaannya dari berinvestasi di Berkshire Hathaway, konglomerat multinasional yang dibangun oleh miliarder Warren Buffett.

Ketika suami Gottesman meninggal pada tahun 2022 pada usia 96 tahun, dia meninggalkan portofolio saham yang cukup besar dengan instruksi untuk “melakukan apa pun yang menurut Anda benar”, katanya.

Baca juga: Syarat Masuk Kedokteran Militer Unhan 2024, Cek sebelum Daftar!

Dari peninggalan mendiang suaminya itu, Gottesman pun dengan penuh keyakinan menggunakannya untuk mendanai mahasiswa di Einstein agar mereka dapat menerima biaya kuliah gratis.

Menurut sekolah kedokteran, setengah dari siswa Einstein di kelas terbaru adalah warga New York – 59% adalah perempuan dan mayoritas adalah orang kulit berwarna. Dan mahasiswa Einstein lulus dengan jumlah utang yang lebih tinggi dibandingkan mahasiswa kedokteran lainnya di perguruan tinggi di Kota New York.

Gottesman berharap sumbangannya akan membantu meringankan beban keuangan yang dihadapi para lulusan. Dia mengatakan, hal ini membuat sekolah kedokteran lebih mudah diakses oleh mereka yang sebelumnya tidak mampu membiayainya.