Cerita Nur Asyik, dari IPK 1,9 Kini Akan Bergelar Doktor dari Kampus Top Inggris
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nur Asyik Hidayatullah membagikan kisahnya pernah mendapat IPK 1,9 kini akan meraih gelar doktor dari kampus top di Inggris, The University of Nottingham.
Nur Asyik saat ini bekerja sebagai dosen tenaga listrik di Politeknik Negeri Madiun. Namun sebelumnya ia pernah menjadi seorang general manager di sebuah perusahaan swasta bergengsi di Jakarta.
Baca juga: Kisah Ngainul, Anak Guru Ngaji Raih Gelar Doktor dengan IPK 4,00 dan Lulusan Tercepat
Selain sebagai dosen, sejak tahun 2021 lalu Nur Asyik memulai perjalanan akademisnya ke Inggris, dia bergabung dengan The University of Nottingham untuk mengejar gelar Ph.D.
Jauh sebelum ia kuliah di Inggris, ia pernah berjuang mengalami masa-masa berat mati-matian saat kuliah sarjana di Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang). Beberapa kali Nur Asyik mendapatkan nilai rendah dan bahkan sempat mencapai IPK sebesar 1,9.
“Itu di semester awal kuliah, tapi saya tidak menyerah dan hingga akhirnya berhasil lulus sejak itu saya bertekad untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi,” katanya, dikutip dari laman Vokasi Kemendikbudristek, Rabu (13/3/2024).
Nur yang memiliki passion pada teknik elektro sejak usia muda itu ternyata ingin mengasah hobinya secara serius. Maka usai lulus dari ITN Malang, ia kuliah di Victoria University, Melbourne bidang Electrical and Electronics Engineering.
Baca juga: Ustaz Yusuf Mansur Raih Gelar Doktor dari Universitas Trisakti, Ponpes Jadi Tempat Riset
Kuliah di Negeri Kangguru itu ia tempuh dengan beasiswa Australia Awards Scholarship pada 2008. Menurutnya, pendidikan di luar negeri memberi pengalaman berharga dan wawasan lebih luas lagi tentang teknik elektro, hobinya sejak muda.
"Di samping itu, kita juga belajar untuk beradaptasi dengan lingkungan dan budaya baru, yang membantu membentuk saya menjadi individu yang lebih terbuka dan berpengetahuan,” imbuhnya.
Pria yang memiliki mimpi menjadi Guru Besar di bidang Teknik Elektro dari perguruan tinggi vokasi ini menuturkan, Inggris, sebagai tempat berdirinya beberapa universitas paling prestisius di dunia menawarkan sumber daya akademik dan fasilitas penelitian yang unggul.
Baca juga: Gelar PhD dan Doktoral Apakah Sama? Berikut Penjelasannya
"Seperti yang ditawarkan oleh pusat riset, seperti PEMC (Power Electronics, Machines Centre),” kata Nur tentang alasannya memilih melanjutkan studinya ke Inggris, khususnya University of Nottingham.
Bagi Nur Asyik, kesempatan tersebut sebagai peluang untuk melakukan penelitian yang relevan dengan industri dan berkontribusi pada pengembangan teknologi Grid Forming (GFM) converter dalam konteks integrasi Sumber Daya Berbasis Inverter (Inverter-Based Resources - IBR) dalam jaringan listrik.
Selama studinya di Inggris, Nur Asyik tidak hanya fokus pada pencapaian akademik, tetapi juga pada pengembangan pribadi dan profesional. Dia terlibat dalam berbagai kegiatan di luar akademis, termasuk menjadi reviewer untuk jurnal dan konferensi terkemuka serta aktif dalam organisasi masyarakat.
Semangat peraih penghargaan Dosen Terbaik 1 Pilihan Mahasiswa Prodi Teknik Listrik ini untuk memberikan kontribusi yang positif dalam masyarakat tercermin dari keterlibatannya dalam pengurus Ikatan Sarjana NU (ISNU Jatim) Bidang Pendidikan dan Profesi.
Nur Asyik saat ini bekerja sebagai dosen tenaga listrik di Politeknik Negeri Madiun. Namun sebelumnya ia pernah menjadi seorang general manager di sebuah perusahaan swasta bergengsi di Jakarta.
Baca juga: Kisah Ngainul, Anak Guru Ngaji Raih Gelar Doktor dengan IPK 4,00 dan Lulusan Tercepat
Selain sebagai dosen, sejak tahun 2021 lalu Nur Asyik memulai perjalanan akademisnya ke Inggris, dia bergabung dengan The University of Nottingham untuk mengejar gelar Ph.D.
Pernah dapat IPK 1,9 di ITN Malang
Jauh sebelum ia kuliah di Inggris, ia pernah berjuang mengalami masa-masa berat mati-matian saat kuliah sarjana di Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang). Beberapa kali Nur Asyik mendapatkan nilai rendah dan bahkan sempat mencapai IPK sebesar 1,9.
“Itu di semester awal kuliah, tapi saya tidak menyerah dan hingga akhirnya berhasil lulus sejak itu saya bertekad untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi,” katanya, dikutip dari laman Vokasi Kemendikbudristek, Rabu (13/3/2024).
Raih Beasiswa ke Aussie
Nur yang memiliki passion pada teknik elektro sejak usia muda itu ternyata ingin mengasah hobinya secara serius. Maka usai lulus dari ITN Malang, ia kuliah di Victoria University, Melbourne bidang Electrical and Electronics Engineering.
Baca juga: Ustaz Yusuf Mansur Raih Gelar Doktor dari Universitas Trisakti, Ponpes Jadi Tempat Riset
Kuliah di Negeri Kangguru itu ia tempuh dengan beasiswa Australia Awards Scholarship pada 2008. Menurutnya, pendidikan di luar negeri memberi pengalaman berharga dan wawasan lebih luas lagi tentang teknik elektro, hobinya sejak muda.
"Di samping itu, kita juga belajar untuk beradaptasi dengan lingkungan dan budaya baru, yang membantu membentuk saya menjadi individu yang lebih terbuka dan berpengetahuan,” imbuhnya.
Terbang ke Inggris karena Prestise
Pria yang memiliki mimpi menjadi Guru Besar di bidang Teknik Elektro dari perguruan tinggi vokasi ini menuturkan, Inggris, sebagai tempat berdirinya beberapa universitas paling prestisius di dunia menawarkan sumber daya akademik dan fasilitas penelitian yang unggul.
Baca juga: Gelar PhD dan Doktoral Apakah Sama? Berikut Penjelasannya
"Seperti yang ditawarkan oleh pusat riset, seperti PEMC (Power Electronics, Machines Centre),” kata Nur tentang alasannya memilih melanjutkan studinya ke Inggris, khususnya University of Nottingham.
Jadi Reviewer Jurnal dan Konferensi Terkemuka
Bagi Nur Asyik, kesempatan tersebut sebagai peluang untuk melakukan penelitian yang relevan dengan industri dan berkontribusi pada pengembangan teknologi Grid Forming (GFM) converter dalam konteks integrasi Sumber Daya Berbasis Inverter (Inverter-Based Resources - IBR) dalam jaringan listrik.
Selama studinya di Inggris, Nur Asyik tidak hanya fokus pada pencapaian akademik, tetapi juga pada pengembangan pribadi dan profesional. Dia terlibat dalam berbagai kegiatan di luar akademis, termasuk menjadi reviewer untuk jurnal dan konferensi terkemuka serta aktif dalam organisasi masyarakat.
Semangat peraih penghargaan Dosen Terbaik 1 Pilihan Mahasiswa Prodi Teknik Listrik ini untuk memberikan kontribusi yang positif dalam masyarakat tercermin dari keterlibatannya dalam pengurus Ikatan Sarjana NU (ISNU Jatim) Bidang Pendidikan dan Profesi.
(nnz)