Upcara HUT RI, Rektor Unika Ingatkan Semangat Patriotisme Pahlawan
loading...
A
A
A
SEMARANG - Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan memupuk semangat kebangsaan, Unika Soegijapranata sebagai perguruan tinggi swasta terbaik se-Jawa Tengah versi Kemenristek Dikti 2019 menggelar upacara bendera memperingati Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75 di lapangan Albertus Unika Soegijapranata, Semarang, Senin (17/8).
Acara yang diselenggarakan secara terbatas dan streaming melalui ruang virtual Unika ini, memang dilaksanakan secara sederhana namun khidmat, dan dihadiri oleh Rektor beserta para Wakil Rektor, Pastor Kepala Campus Ministry, juga panitia penyelenggara peringatan Kemerdekaan RI di Unika maupun petugas yang terlibat dalam upacara streaming ini. (Baca juga: Peringati HUT RI, Mendikbud Nadiem Pakai Songket Palembang )
Dalam sambutannya, Rektor Unika Soegijapranata Prof F Ridwan Sanjaya mencoba mengingatkan kembali semangat patriotisme para pahlawan yang telah gugur dalam perjuangan meraih kemerdekaan, dengan semangat generasi penerus bangsa yang harus memperjuangkan dan mengisi kemerdekaan, terutama di tengah masa pandemi COVID-19.
“Dalam masa perjuangan, kita tidak bisa bebas memasang bendera Merah Putih, kalaupun bisa itu dilakukan secara sembunyi-sembunyi, karena adanya ketakutan untuk ditangkap bahkan ditembak oleh pemerintah kolonial saat itu,” terang Prof Ridwan.
Menurutnya, apa yang kita laksanakan saat ini belum sebanding dengan perjuangan dan pengorbanan masyarakat dan pejuang sebelum kemerdekaan, yang waktu itu kehilangan kebebasan dan mempertaruhkan nyawanya diambil dari dunia ini, untuk mengibarkan bendera Merah Putih. (Baca juga: Didaulat Kampus Terbaik Versi Kemendikbud, IPB Geser UI dan UGM )
Peringatan hari Kemerdekaan Republik Indonesia bertemakan “Indonesia Maju” ini, salah satu yang menjadi sorotan adalah sumber daya manusia. Pemerintah Indonesia percaya bahwa Indonesia bisa maju apabila sumber daya manusianya unggul.
“Apabila kita tidak memiliki semangat yang sama saat bendera kebangsaan Indonesia ini dikibarkan ketika kemerdekaan, maka saat ini pun kita belum unggul seperti yang diharapkan pemerintah,” jelasnya.
“Salah satu ciri bisa maju adalah saat kita harus berubah karena situasi pandemi COVID-19, kita menyambut adaptasi perubahan itu dengan sungguh-sunguh dan penuh sukacita. Sebab dengan demikian akan membawa efek bagi kita agar semua yang akan kita jalani menjadi lebih mudah,” imbuh dia.
Rektor Unika menyatakan bahwa SDM yang unggul adalah mereka yang siap untuk keluar dari zona nyaman mengejar hal-hal yang lebih baik lagi, agar bangsa ini menjadi lebih maju dan lebih maju lagi.
Dan, Unika Soegijapranata sebagai bagian dari bangsa ini, juga tidak mau dan tidak ingin ketinggalan untuk mewujudkan keunggulan dan kemajuan bangsa ini. Berbagai inovasi yang dilakukan selama ini di Unika Soegijapranata juga mempunyai tujuan untuk semakin meningkatkan keunggulan dan kesiapan mahasiswa untuk dapat siap berkiprah dan berkontribusi secara nasional maupun internasional.
Untuk itu, kemampuan dalam adopsi teknologi, soft skills, hard skills (terkait kompetensi), dan Lifelong Learning (belajar sepanjang hayat) menjadi paket pembelajaran yang ditekankan oleh Unika Soegijapranata dalam menghadapi jaman baru yang semakin penuh dengan tantangan namun menuntut keluwesan.
“Apakah kita mau keluar dari zona nyaman dan menjadi unggul sehingga Indonesia bisa menjadi lebih maju ke depan, itu menjadi pertanyaan refleksi bagi kita semua yang mengikuti upacara, baik yang disini maupun bagi siapa pun yang mengikuti upacara ini secara virtual di Unika,”pungkasnya.
Acara yang diselenggarakan secara terbatas dan streaming melalui ruang virtual Unika ini, memang dilaksanakan secara sederhana namun khidmat, dan dihadiri oleh Rektor beserta para Wakil Rektor, Pastor Kepala Campus Ministry, juga panitia penyelenggara peringatan Kemerdekaan RI di Unika maupun petugas yang terlibat dalam upacara streaming ini. (Baca juga: Peringati HUT RI, Mendikbud Nadiem Pakai Songket Palembang )
Dalam sambutannya, Rektor Unika Soegijapranata Prof F Ridwan Sanjaya mencoba mengingatkan kembali semangat patriotisme para pahlawan yang telah gugur dalam perjuangan meraih kemerdekaan, dengan semangat generasi penerus bangsa yang harus memperjuangkan dan mengisi kemerdekaan, terutama di tengah masa pandemi COVID-19.
“Dalam masa perjuangan, kita tidak bisa bebas memasang bendera Merah Putih, kalaupun bisa itu dilakukan secara sembunyi-sembunyi, karena adanya ketakutan untuk ditangkap bahkan ditembak oleh pemerintah kolonial saat itu,” terang Prof Ridwan.
Menurutnya, apa yang kita laksanakan saat ini belum sebanding dengan perjuangan dan pengorbanan masyarakat dan pejuang sebelum kemerdekaan, yang waktu itu kehilangan kebebasan dan mempertaruhkan nyawanya diambil dari dunia ini, untuk mengibarkan bendera Merah Putih. (Baca juga: Didaulat Kampus Terbaik Versi Kemendikbud, IPB Geser UI dan UGM )
Peringatan hari Kemerdekaan Republik Indonesia bertemakan “Indonesia Maju” ini, salah satu yang menjadi sorotan adalah sumber daya manusia. Pemerintah Indonesia percaya bahwa Indonesia bisa maju apabila sumber daya manusianya unggul.
“Apabila kita tidak memiliki semangat yang sama saat bendera kebangsaan Indonesia ini dikibarkan ketika kemerdekaan, maka saat ini pun kita belum unggul seperti yang diharapkan pemerintah,” jelasnya.
“Salah satu ciri bisa maju adalah saat kita harus berubah karena situasi pandemi COVID-19, kita menyambut adaptasi perubahan itu dengan sungguh-sunguh dan penuh sukacita. Sebab dengan demikian akan membawa efek bagi kita agar semua yang akan kita jalani menjadi lebih mudah,” imbuh dia.
Rektor Unika menyatakan bahwa SDM yang unggul adalah mereka yang siap untuk keluar dari zona nyaman mengejar hal-hal yang lebih baik lagi, agar bangsa ini menjadi lebih maju dan lebih maju lagi.
Dan, Unika Soegijapranata sebagai bagian dari bangsa ini, juga tidak mau dan tidak ingin ketinggalan untuk mewujudkan keunggulan dan kemajuan bangsa ini. Berbagai inovasi yang dilakukan selama ini di Unika Soegijapranata juga mempunyai tujuan untuk semakin meningkatkan keunggulan dan kesiapan mahasiswa untuk dapat siap berkiprah dan berkontribusi secara nasional maupun internasional.
Untuk itu, kemampuan dalam adopsi teknologi, soft skills, hard skills (terkait kompetensi), dan Lifelong Learning (belajar sepanjang hayat) menjadi paket pembelajaran yang ditekankan oleh Unika Soegijapranata dalam menghadapi jaman baru yang semakin penuh dengan tantangan namun menuntut keluwesan.
“Apakah kita mau keluar dari zona nyaman dan menjadi unggul sehingga Indonesia bisa menjadi lebih maju ke depan, itu menjadi pertanyaan refleksi bagi kita semua yang mengikuti upacara, baik yang disini maupun bagi siapa pun yang mengikuti upacara ini secara virtual di Unika,”pungkasnya.
(mpw)