Seminar Hari Kartini di Poltekpar Medan, Wamen Angela: Peran Perempuan Sangat Penting untuk Perekonomian Nasional

Selasa, 23 April 2024 - 15:55 WIB
loading...
Seminar Hari Kartini...
Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo saat membuka Seminar Hari Kartini di Kampus Politeknik Pariwisata (Poltekpar)Medan. Foto/Istimewa.
A A A
MEDAN - Perempuan di Indonesia telah memberikan kontribusi yang luar biasa pada perekonomian nasional . Namun kaum perempuan tetap membutuhkan kesempatan yang lebih besar untuk memaksimalkan potensi yang ada.

Demikian disampaikan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo saat membuka Seminar Hari Kartini di Kampus Politeknik Pariwisata Medan, Jalan Rumah Sakit Haji, Kelurahan Kenanga Baru, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang, Sumatera Utara, Selasa (23/4/2024).

Baca juga: Wamenparekraf Angela Dapat Kejutan Kue Ulang Tahun dari Mahasiswa Poltekpar Medan

"Kalau kita lihat secara jujur, perempuan Indonesia sudah memberikan kontribusi yang luar biasa. Ini bukan hanya soal Kartini, tapi perempuan secara keseluruhan di Indonesia," kata Angle.

Angela mengungkapkan, salah satu peran perempuan dalam perekonomian di Indonesia terlihat dalam sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang sampai saat ini masih menjadi tulang punggung perekonomian nasional.

Baca juga: Buka Seminar di Poltekpar, Wamenparekraf Angela: Kartini Pelopor Kesetaraan Gender di Indonesia

Serapan UMKM terhadap tenaga kerja Indonesia saat ini lebih dari 97 persen. UMKM juga berkontribusi sebesar 61 persen terhadap Pendapat Domestik Bruto (PDB) nasional.

"Dan 64 persen pemilik UMKM adalah perempuan. Jadi bisa dibayangkan betapa peran perempuan begitu penting dalam perekonomian Indonesia. UMKM juga menjadi penyelamat Indonesia saat krisis. Sehingga kalau diberikan peran yang lebih besar, perempuan akan menjadi semakin luar biasa kontribusinya kepada negara," ungkapnya.

Tidak hanya di sektor UMKM saja. Perempuan juga sudah ikut berkontribusi sebagai pekerja profesional. Namun, menurut Angela yang juga Wakil Ketua Umum Partai Perindo Bidang Ekonomi Digital dan Kreatif itu, kesenjangan peran perempuan di sektor profesional ini masih sangat tinggi.

Tahun 2020, hanya ada 6 persen posisi CEO perusahaan besar yang diisi perempuan. Sementara untuk level managerial ada 33 persen. Sedangkan di sektor jasa termasuk pariwisata sedikit lebih tinggi di angka 37 persen.

"Tapi kalau bicara representasi ini belum merepresentasikan yang sesungguhnya, karena populasi perempuan di Indonesia sudah melebihi 49 persen," paparnya.

Kesenjangan yang dihadapi perempuan di sektor pekerja profesional bukan hanya untuk kedudukan di perusahaan, tapi juga gaji yang diterima. Di tahun 2020 lalu kesenjangan gaji antara perempuan dan laki-laki mencapai rata-rata 20 persen.

"Kesenjangan gaji berdasarkan jenis kelamin tahun 2020 itu masih di angka rata-rata 20 persen. Ini yang kita sedang perjuangkan dan kami dari Kementerian Parekraf berkomitmen untuk memulai. Karena pekerja sektor Parekraf didominasi perempuan," pungkasnya.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2126 seconds (0.1#10.140)