Arif Muazam Jadi Lulusan Tercepat S2 UGM, 1 Tahun 0 Bulan

Jum'at, 26 April 2024 - 14:54 WIB
loading...
Arif Muazam Jadi Lulusan Tercepat S2 UGM, 1 Tahun 0 Bulan
Arif Muazam menjadi lulusan tercepat program S2 UGM pada wisuda pascasarjana yang digelar Rabu (24/2/2024). Foto/UGM.
A A A
JAKARTA - Arif Muazam menjadi lulusan tercepat program S2 UGM pada wisuda pascasarjana yang digelar Rabu (24/2/2024). Pria berusia 39 tahun itu merupakan lulusan Magister Biologi, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM).

Lulusan S1 Fakultas Pertanian UGM itu mencatatkan prestasi sebagai lulusan tercepat program magister UGM dalam waktu 1 tahun 0 bulan saja.

Namanya menggema sebagai peraih gelar S2 tercepat setelah rampung mempertahankan tesisnya yang berjudul Identifikasi Tanaman Morfologis dan Stabilitas Hasil Beberapa Genotip Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) di Gunungkidul DIY.

Baca juga: Sosok Raden Farhan, Wisudawan Terbaik S1 Unpad yang Lulus Kuliah 3,5 Tahun

Pada wisuda program pascasarjana yang digelar di Grha Sabha Pramana, Arif menjalani prosesi sakral wisuda bersama dengan 1.387 mahasiswa yang dinyatakan lulus S2, S3, dan profesi di UGM.

Kesuksesan lelaki yang lahir di Gunungkidul, 5 September 1984 ini sebagai lulusan tercepat bukanlah sesuatu hal yang mudah untuk diraih, namun juga bukan berarti mustahil untuk dilakukan.

Selain strategi persiapan matang sebelum kuliah, Arif selalu mengedepankan aspek tekad dan hati yang ikhlas selama proses belajar.

Baca juga: Lulus Tanpa Skripsi dan KKN, Dewi Jadi Lulusan Tercepat UNY dengan IPK 3,85

“Niat kuliah dan bekerja ikhlas mencari rida Tuhan yang Maha Esa, rajin belajar, dan rajin ibadah,” ungkap Arif, dikutip dari laman UGM, Jumat (26/4/2024).

Dia mengungkapkan, sebelum lulus menjadi sarjana pertanian UGM ia memang sudah bertekad untuk memperdalami perspektif biologi di tanaman pangan.

Passionnya di bidang tanaman ini diikuti dengan berbagai persiapan lain karena ia tidak mau berlama-lama kuliah namun ingin segera mengaplikasikan ilmunya di dunia nyata.

“Sebelum kuliah sudah siap proposal riset dan kerja sama pendanaan, output publikasi minimal sebanyak tiga baik internasional minimal Q3 dan nasional minimal akreditasi Sinta 2,” ucapnya.

Dia mengungkapkan, pada periode 2017 sampai dengan 2024, setidaknya ada 15 riset penelitian dengan topik tanaman pangan yang ia publikasikan. Beberapa di antaranya menilai pengaruh bahan organik terhadap produktivitas tanaman, hingga keragaman morfologis tanaman pangan yang tersebar di berbagai daerah.

Selain berkuliah, Arif ternyata sudah bekerja sebagai peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang mengharuskannya berada di kantor selagi kuliah. Alih-alih menjadi beban, Arif justru membuatnya sebagai peluang.

Tesis yang diajukan tidak hanya untuk mendapatkan gelar, namun juga mendukung kariernya di BRIN sebagai peneliti di bidang Optimasi dan Peningkatan Sustainable Development Goals (SDGs) Lokal Tanaman Pangan. Melalui riset tersebut, Arif meneliti potensi tanaman pangan lokal, khususnya sorgum di daerah Gunungkidul, Yogyakarta.

Terkait pengalamannya mengenyam pendidikan di Fakultas Biologi UGM, Arif mengaku senang dan menikmati ketika kembali ke almamater melanjutkan studi S2 dengan mengambil studi di Fakultas Biologi UGM.

“Kuliah di Biologi UGM sangat asik, nyaman, banyak pengalaman berharga yang saya dapat. Dosen juga ramah, baik hati, serta staf pendidikan yang friendly, bahkan ada program percepatan atau Fast Track,” aku Arif.

Peraih gelar S2 tercepat itu pun mendukung penuh program Fast Track UGM karena memang menjadi program unggulan yang ditujukan bagi mahasiswa sarjana (S1) agar bisa langsung melanjutkan ke jenjang S2.

“Program ini dirancang untuk memfasilitasi mahasiswa yang memiliki kemampuan akademik dan motivasi studi lanjut, sehingga dalam 5 tahun sudah mampu meraih gelar S1 dan S2 sekaligus,” pungkasnya.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.8612 seconds (0.1#10.140)