Kemendikbudristek Jembatani Kemitraan Strategis Perusahaan Retail dengan Pendidikan Vokasi

Jum'at, 10 Mei 2024 - 16:31 WIB
loading...
Kemendikbudristek Jembatani...
Business matching perusahaan retail dengan SMK dan Perguruan Tinggi Vokasi (PTV). Foto/Ditjen Diksi.
A A A
JAKARTA - Kemendikbudristek menginisiasi business matching antara 29 perusahaan retail ternama di Indonesia dengan pendidikan vokasi . Sebanyak 144 SMK dan enam kampus vokasi akan menjalin kemitraan melalui program ini.

Melalui kegiatan ini, baik pelaku industri ritel maupun SMK dan perguruan tinggi vokasi (PTV) dapat saling berinteraksi langsung untuk bertukar informasi tentang peluang kerja sama. Niatan awal kerja sama kedua belah pihak kemudian dituangkan dalam bentuk letter of intent (LoI) yang berpotensi menjadi kemitraan yang strategis.

Kegiatan business matching yang berdurasi selama empat jam tersebut mampu menghasilkan 715 LoI. Perusahaan-perusahaan retail yang bergabung dalam business matching terdiri dari berbagai sektor, di antaranya F&B, fashion & accessories, hair & beauty, IT & gadgets, art crafts & antiques, department store, supermarket, home & furnishing, dan convenient store.

Baca juga: Ditjen Pendidikan Vokasi Kolaborasi Siapkan Beasiswa untuk Talenta Digital Perempuan

Sementara jumlah satuan pendidikan vokasi yang hadir sebanyak 150 institusi yang terdiri atas 144 SMK dan enam PTV. Satuan pendidikan vokasi tersebut berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, yakni yang memiliki program studi atau kompetensi keahlian yang berhubungan dengan sektor retail.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Kiki Yuliati mengungkapkan, untuk berkolaborasi, pendidikan vokasi tidak boleh hanya menunggu tetapi harus datang kepada DUDI. Business matching menjadi ajang untuk memperluas kemitraan, namun pada kesempatan tersebut Kiki mengingatkan tidak boleh berhenti sampai pada nota kesepahaman saja.

Baca juga: Kemendikbudristek Dorong Lembaga Kursus Sediakan Layanan Daring

Dia menilai, insan pendidikan vokasi merupakan konsumen dari industri retail yang menjadikan bisnis retail tetap hidup. Di sisi lain, pendidikan vokasi masih memiliki tantangan untuk memberikan pengetahuan kepada peserta didik vokasi tentang budaya kerja, etos kerja, dan cara berpikir kerja bisnis sehingga butuh kolaborasi dengan industri retail.

“Bisnis retail dan pendidikan vokasi saling membutuhkan,” katanya saat membuka acara business matching, melalui siaran pers, Jumat (10/5/2024).

Ketua Umum HIPPINDO, Budihardjo Iduansjah mengatakan, kolaborasi dengan Kemendikbudristek menunjukkan komitmen untuk mengintegrasikan pendidikan vokasi dengan kebutuhan industri, dan ini dapat menjadi langkah penting dalam memajukan sektor retaill sebagai lokomotif penggerak ekonomi dari hulu ke hilir dan penggerak lokomotif garda terdepan sektor perdagangan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1545 seconds (0.1#10.140)