Jurus Ampuh Siswa Kreatif Sejak Dini di Dunia Digital, Ini Kuncinya
loading...
A
A
A
BALI - Dunia digital menambah ragam pilihan kreativitas bermain dan berkarya anak, juga siswa dalam belajar di sekolah. Bahkan, salah satu tips agar orang tua dan guru menjadikan kelas dan suasana belajar di kelas atau di rumah menarik dan makin seru adalah dengan mengubah soal dan materi pelajaran sekolah ke dalam beragam game permainan yang menantang.
”Saat mengajar di kelas atau membantu anak belajar di rumah, sudah sejak zaman Covid-19, kalau materi kuliah atau pelajaran masih kayak dulu, anak dan siswa malas belajarnya. Tapi ketika saya terapkan gamification concept, di mana materi belajar saya ubah dengan game yang seru dan lucu, mereka akan semangat. Juga, lebih penasaran untuk menuntaskan game dan menemukan jawaban materi pelajarannya lebih antusias,” ujar dosen yang juga Ketua Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Bali I Gede Putu Krisna Juliartha di Bali, Kamis (16/5/2024)
Hal itu diungkapkan I Gede Putu saat tampil sebagai narasumber dalam webinar literasi digital yang dihelat Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bali di Kabupaten Klungkung, Bali, Kamis (16/5).
Mengusung tema ”Kreatif di Dunia Digital Sejak Dini”, webinar untuk segmen pendidikan ini diikuti oleh ratusan siswa dan tenaga pendidik di Kab. Klungkung, yang menggelar nonton bareng (nobar) di sekolah masing-masing. Di antaranya, SMPN 1 dan SMPN 2 Dawan, SMPN 2 dan 3 Semarapura, SMAN 1 Dawan, SMAN 2 Semarapura, SMAN 2 dan 3 Nusa Penida, SMAN 1 Banjarakan serta SMA Pariwisata Saraswati Klungkung dan SMA Periwisata PGRI Dawan.
I Gede Putu mengatakan, saat ini dunia pendidikan nasional memang menghadapi sistem atau cara baru yang menuntut guru dan dosen belajar cepat game terkini.
”Silakan Googling. Semua bisa ditemukan dan diterapkan, sehingga belajar di kelas bisa semakin merangsang kreativitas anak masa kini,” ujarnya.
Menjawab pertanyaan Ni Kadek Mirah Dita dari SMAN 1 Nusa Penida terkait awalan melakukan kreativitas dengan perangkat digital yang terbatas, musisi Raka Maukar yang juga hadir di webinar menyebut jurus praktis memanfaatkan ponsel atau handphone.
Caranya? Bikin konten-konten pendek, tapi seru, FYP, For your Page, di Tiktok atau bikin Reels Facebook. Bikin konten yang pendek dan ringan. Raka mencontohkan, belum lama ada yang bikin siaran langsung main petak umpet dan sekelompok anak sedang main kelereng. Ternyata, konten itu bikin kangen banyak orang, sehingga ada ribuan yang nonton.
“Jangan dulu bayangkan dan mikir pariwisata atau bisnis besar yang rumit. Kelamaan mikir, tapi tidak kunjung mulai. Yang penting mulai dulu, nanti terus belajar sambil lihat feedback penonton,” tambah Raka.
”Saat mengajar di kelas atau membantu anak belajar di rumah, sudah sejak zaman Covid-19, kalau materi kuliah atau pelajaran masih kayak dulu, anak dan siswa malas belajarnya. Tapi ketika saya terapkan gamification concept, di mana materi belajar saya ubah dengan game yang seru dan lucu, mereka akan semangat. Juga, lebih penasaran untuk menuntaskan game dan menemukan jawaban materi pelajarannya lebih antusias,” ujar dosen yang juga Ketua Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Bali I Gede Putu Krisna Juliartha di Bali, Kamis (16/5/2024)
Hal itu diungkapkan I Gede Putu saat tampil sebagai narasumber dalam webinar literasi digital yang dihelat Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bali di Kabupaten Klungkung, Bali, Kamis (16/5).
Mengusung tema ”Kreatif di Dunia Digital Sejak Dini”, webinar untuk segmen pendidikan ini diikuti oleh ratusan siswa dan tenaga pendidik di Kab. Klungkung, yang menggelar nonton bareng (nobar) di sekolah masing-masing. Di antaranya, SMPN 1 dan SMPN 2 Dawan, SMPN 2 dan 3 Semarapura, SMAN 1 Dawan, SMAN 2 Semarapura, SMAN 2 dan 3 Nusa Penida, SMAN 1 Banjarakan serta SMA Pariwisata Saraswati Klungkung dan SMA Periwisata PGRI Dawan.
Baca Juga
I Gede Putu mengatakan, saat ini dunia pendidikan nasional memang menghadapi sistem atau cara baru yang menuntut guru dan dosen belajar cepat game terkini.
”Silakan Googling. Semua bisa ditemukan dan diterapkan, sehingga belajar di kelas bisa semakin merangsang kreativitas anak masa kini,” ujarnya.
Menjawab pertanyaan Ni Kadek Mirah Dita dari SMAN 1 Nusa Penida terkait awalan melakukan kreativitas dengan perangkat digital yang terbatas, musisi Raka Maukar yang juga hadir di webinar menyebut jurus praktis memanfaatkan ponsel atau handphone.
Caranya? Bikin konten-konten pendek, tapi seru, FYP, For your Page, di Tiktok atau bikin Reels Facebook. Bikin konten yang pendek dan ringan. Raka mencontohkan, belum lama ada yang bikin siaran langsung main petak umpet dan sekelompok anak sedang main kelereng. Ternyata, konten itu bikin kangen banyak orang, sehingga ada ribuan yang nonton.
“Jangan dulu bayangkan dan mikir pariwisata atau bisnis besar yang rumit. Kelamaan mikir, tapi tidak kunjung mulai. Yang penting mulai dulu, nanti terus belajar sambil lihat feedback penonton,” tambah Raka.