UKT Mahal, Ternyata Ini Biang Keroknya Menurut Pakar Pendidikan UPI Bandung

Sabtu, 18 Mei 2024 - 18:52 WIB
loading...
UKT Mahal, Ternyata...
Pengamat Pendidikan UPI Bandung, Prof Cecep Darmawan menilai, tingginya biaya UKT saat ini disebabkan terbatasnya anggaran dari pemerintah untuk sektor pendidikan. Foto/Ist
A A A
BANDUNG - Pengamat Pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, ‎Prof Cecep Darmawan‎ mengungkap pangkal masalah tingginya biaya uang kuliah tunggal (UKT) di sejumlah perguruan tinggi.

Menurut Cecep, tingginya biaya UKT saat ini disebabkan terbatasnya anggaran dari pemerintah untuk sektor pendidikan. "Jadi memang sekian banyak kampus menaikan UKT ini ya, nah ini problemnya dimana? Kelihatannya memang ini anggaran pemerintah untuk sektor pendidikan di perguruan tinggi atau kampus ini kelihatannya terbatas, itu persoalannya," ucap Cecep saat dihubungi, Sabtu (18/5/2024).

Menurutnya, karena keterbatasan anggaran dari pemerintah tersebut, maka perguruan tinggi harus menutupi biaya operasional salah satunya dengan cara menaikan biaya UKT.

"Kemudian kampus harus menutupi biaya operasional, nah dari mana kampus? Mungkin kampus tertentu bisa melalui inovasi atau karya-karya yang bisa dijual, tapi yang lain sulit sehingga menaikan UKT sebagai solusinya," ungkapnya.



Cecep yang juga Guru Besar Hukum Tata Negara UPI ini mengaku, pihaknya tidak ingin menaikan biaya UKT. Bahkan, pihaknya bercita-cita agar biaya pendidikan dapat terjangkau oleh masyarakat luas.

"Sebenarnya kami dari perguruan tinggi juga tidak mau UKT itu naik ya, kami tuh inginnya semurah mungkin yang terjangkau oleh masyarakat tapi kan pemerintah sendiri ngasih uangnya sedikit jadi di situ masalahnya," katanya.

Sebab menurutnya, salah satu faktor untuk meningkatkan kualiatas perguruan tinggi adalah soal anggaran. Dimana anggaran tersebut didapat melalui pemerintah.

"Kalau bicara kualitas perguruan tinggi ini jadi PR kita bersama. Salah satu untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi antara lain ya soal dana, untuk riset, untuk pengabdian, untuk meningkatkan kapasitas dosen itu kan butuh dana, butuh anggaran," jelasnya.

"Tapi kalau pemerintahnya kurang serius soal anggaran, ya mau tidak mau agak sulit perguruan tinggi kita untuk berkembang," tambahnya.

Meski bukan menjadi satu-satunya cara untuk meningkatkan kualiatas perguruan tinggi, Cecep menilai jika anggaran atau dana tersebut yang justru sangat menentukan.

"Walaupun saya katakan dana bukan satu-satunya faktor, banyak juga faktor lain. Tetapi dana juga sangat menentukan di antara faktor-faktor lain itu," tegasnya. Oleh karena itu, pihaknya mendorong pemerintah untuk turun tangan menyelesaikan permasalahan tingginya biaya UKT ini.

"Saya sih melihat ini seharusnya pemerintah cepet turun tangan untuk menyelesaikan ini dengan menambah anggaran untuk pendidikan perguruan tinggi," tandasnya.
(wyn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2213 seconds (0.1#10.140)