Career Planning Bantu Siswa Tentukan Pilihan Jurusan Kuliah yang Tepat
loading...
A
A
A
DEPOK - Memilih jurusan kuliah yang tepat bukan perkara mudah bagi siswa. Diperlukan bimbingan dan arahan baik dari orang tua dan juga sekolah.
Kadang masih ada siswa yang memilih jurusan kuliah karena ikut-ikutan teman. Bahkan ada juga anak yang terpaksa masuk jurusan karena dipaksa orang tuanya.
Imbasnya karena jurusan kuliah yang dipilih tidak sesuai minat dan bakat, kuliah pun terganggu. Guna mencegah terjadinya kasus salah jurusan, Sekolah Pribadi School Depok memiliki cara unik yakni dengan membuat Career Planning (CP) siswa sejak kelas 10.
Baca juga: Mau Jadi Pengacara Hebat? Daftar di 10 Kampus Jurusan Hukum Terbaik di Indonesia Versi THE AUR 2024 Ini
“CP ini penting agar anak fokus dan tidak bingung saat memilih jurusan di perguruan tinggi. CP juga berguna untuk karier di masa depan,” kata Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Pribadi, Depok, Bibit Wiyana, dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (30/5/2024).
Bibit menjelaskan, sekolah melakukan serangkaian tes untuk melihat potensi dan bakat anak. Data itu kemudian digunakan sebagai pijakan dalam membuat Career Planning agar hasilnya optimal.
“Dalam diskusi dengan orang tua dibahas soal bakat, potensi dan sederet pilihan karier yang akan berkembang di masa depan. Anak suka, orangtua mendukung,” tuturnya.
Jika anak memiliki pilihan karier berbeda dari potensi dan bakatnya, Bibit mengatakan, hal itu bisa terjadi. Karena itu, CP dibuat di awal kelas 10, sehingga siswa memiliki satu tahun untuk memantabkan pilihan kariernya.
“Dalam satu tahun itu, anak diberi pilihan pembelajaran dan keahlian yang diinginkan. Jika dirasakan tidak sesuai, siswa boleh mengubah CP-nya,” ucapnya.
Pembuatan CP, menurut Bibit, sekaligus mengajarkan siswa untuk bertanggung jawab atas pilihannya tersebut, yang ditunjukkan lewat semangat belajar, fokus, tekun dan tak kenal lelah.
“CP ini tak melulu soal profesi yang hebat, seperti menjadi dokter, insinyur atau ahli IT. Tetapi bagaimana kariernya itu bisa membuatnya bahagia, bermanfaat bagi orang lain, dan tentu saja memberi kesejahteraan,” katanya.
Dalam pembuatan CP, siswa didampingi seorang ‘college counselor’ yang akan mengarahkan kursus tambahan apa yang harus diambil siswa.
Baca juga: 10 Kampus dengan Jurusan Teknik Industri Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Masa Depan Terjamin
“Ada siswa yang ingin jadi polisi. Kami arahkan dia untuk ambil kursus menembak. Berkat dukungan orang tua, ia berhasil meraih medali Piala Kapolri dalam dua tahun terakhir ini,” katanya.
Begitupun dengan para siswa yang berbakat di bidang olahraga, musik atau komunikasi. Semua diarahkan untuk meningkatkan kemampuannya, meski tidak pintar secara akademik.
“Semua prestasi siswa baik akademik maupun non-akademik terlihat dalam portofolio siswa. Termasuk kursus-kursus yang diambil untuk pengembangan diri dan kegiatan sosial yang diikuti siswa untuk pengabdian masyarakat,” tutur Bibit.
Dengan career planning ini, ujarnya, sudah banyak siswanya yang diterima di universitas negeri unggulan melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
"Tahun ini ada 41 lulusan diterima lewat SNBP. Di UI ada empat, jalur talent scouting ada 4, ada juga diterima di ITB, UGM, dan lainnya," ucapnya.
Soal portofolio, Kepala Sekolah SMP Pribadi Depok, Maman Firmansyah menambahkan, hal itu diperkenalkan ke siswa sejak kelas awal. Lewat kegiatan sosial, anak diajarkan untuk terbiasa berbagi dan bersikap santun di masyarakat.
“Hidup ini kan harus seimbang. Selain berprestasi, anak harus memahami apa yang ada di masyarakat. Membantu sesama dan bersikap santun merupakan karakter yang harus dibangun sejak dini,” katanya.
Kadang masih ada siswa yang memilih jurusan kuliah karena ikut-ikutan teman. Bahkan ada juga anak yang terpaksa masuk jurusan karena dipaksa orang tuanya.
Imbasnya karena jurusan kuliah yang dipilih tidak sesuai minat dan bakat, kuliah pun terganggu. Guna mencegah terjadinya kasus salah jurusan, Sekolah Pribadi School Depok memiliki cara unik yakni dengan membuat Career Planning (CP) siswa sejak kelas 10.
Baca juga: Mau Jadi Pengacara Hebat? Daftar di 10 Kampus Jurusan Hukum Terbaik di Indonesia Versi THE AUR 2024 Ini
“CP ini penting agar anak fokus dan tidak bingung saat memilih jurusan di perguruan tinggi. CP juga berguna untuk karier di masa depan,” kata Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Pribadi, Depok, Bibit Wiyana, dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (30/5/2024).
Bibit menjelaskan, sekolah melakukan serangkaian tes untuk melihat potensi dan bakat anak. Data itu kemudian digunakan sebagai pijakan dalam membuat Career Planning agar hasilnya optimal.
“Dalam diskusi dengan orang tua dibahas soal bakat, potensi dan sederet pilihan karier yang akan berkembang di masa depan. Anak suka, orangtua mendukung,” tuturnya.
Jika anak memiliki pilihan karier berbeda dari potensi dan bakatnya, Bibit mengatakan, hal itu bisa terjadi. Karena itu, CP dibuat di awal kelas 10, sehingga siswa memiliki satu tahun untuk memantabkan pilihan kariernya.
“Dalam satu tahun itu, anak diberi pilihan pembelajaran dan keahlian yang diinginkan. Jika dirasakan tidak sesuai, siswa boleh mengubah CP-nya,” ucapnya.
Pembuatan CP, menurut Bibit, sekaligus mengajarkan siswa untuk bertanggung jawab atas pilihannya tersebut, yang ditunjukkan lewat semangat belajar, fokus, tekun dan tak kenal lelah.
“CP ini tak melulu soal profesi yang hebat, seperti menjadi dokter, insinyur atau ahli IT. Tetapi bagaimana kariernya itu bisa membuatnya bahagia, bermanfaat bagi orang lain, dan tentu saja memberi kesejahteraan,” katanya.
Dalam pembuatan CP, siswa didampingi seorang ‘college counselor’ yang akan mengarahkan kursus tambahan apa yang harus diambil siswa.
Baca juga: 10 Kampus dengan Jurusan Teknik Industri Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Masa Depan Terjamin
“Ada siswa yang ingin jadi polisi. Kami arahkan dia untuk ambil kursus menembak. Berkat dukungan orang tua, ia berhasil meraih medali Piala Kapolri dalam dua tahun terakhir ini,” katanya.
Begitupun dengan para siswa yang berbakat di bidang olahraga, musik atau komunikasi. Semua diarahkan untuk meningkatkan kemampuannya, meski tidak pintar secara akademik.
“Semua prestasi siswa baik akademik maupun non-akademik terlihat dalam portofolio siswa. Termasuk kursus-kursus yang diambil untuk pengembangan diri dan kegiatan sosial yang diikuti siswa untuk pengabdian masyarakat,” tutur Bibit.
Dengan career planning ini, ujarnya, sudah banyak siswanya yang diterima di universitas negeri unggulan melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
"Tahun ini ada 41 lulusan diterima lewat SNBP. Di UI ada empat, jalur talent scouting ada 4, ada juga diterima di ITB, UGM, dan lainnya," ucapnya.
Soal portofolio, Kepala Sekolah SMP Pribadi Depok, Maman Firmansyah menambahkan, hal itu diperkenalkan ke siswa sejak kelas awal. Lewat kegiatan sosial, anak diajarkan untuk terbiasa berbagi dan bersikap santun di masyarakat.
“Hidup ini kan harus seimbang. Selain berprestasi, anak harus memahami apa yang ada di masyarakat. Membantu sesama dan bersikap santun merupakan karakter yang harus dibangun sejak dini,” katanya.
(nnz)