Program Jitu Disdik Sleman, Siswa SD Jadi Betah Belajar Daring

Kamis, 20 Agustus 2020 - 15:23 WIB
loading...
Program Jitu Disdik...
Seorang siswa sekolah dasar (SD) salah satu sekolah swasta di Depok mengikuti kegiatan belajar mengajar secara daring. Foto/SINDOnews/M Purwadi
A A A
SLEMAN - Pemkab Sleman mengembangkan program pembelajaran daring bagi siswa sekolah dasar (SD) yang diberi nama Sembada Belajar. Plt. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman Arif Haryono secara resmi melaunching program Sembada Belajar di kantor Disdik Sleman, Rabu (19/8/2020).

Sembada Belajar merupaka sistem pembelajaran dengan metode daring melalui video yang di unggah di kanal youtube. Program ini memberikan materi pembelajaran kelas 1 hingga kelas 6 selama semester gasal pada tahun ajaran 2020/2021. (Baca juga: Mayoritas Sekolah Belum Siap Tatap Muka, Ini Rekomendasi KPAI )

Plt. Kepala Disdik Sleman Arif Haryono mengatakan, pengembangan Sembada Belajar ini karena pandemi COVID-19. Sejak 23 Maret 2020 hingga sekarang di Sleman belum memberlakukan pembelajaran tatap muka, melainkan secara daring. Sehingga, program Sembada Belajar ini dibuat untuk menunjang pembelajaran daring bagi siswa, khususnya siswa SD.

“Sembada Belajar ini berisikan 27 tema pembelajaran untuk melaksanakan kurikulum semester pertama sampai Desember 2020. Selain itu, materi yang diberikanpun sudah disusun sedemikian rupa sehingga runtut dan sesuai dengan kurikulum 13,” kata Arif saat peluncukan program Sembada Belajar, Rabu (19/8/2020).

Arif menjelaskan, program pembelajaran daring Sembada Belajar tersebut, nantinya yang akan meberikan penjelasan adalah para talent (guru-guru) yang ada di Semank kepada para siswa. (Baca juga: Lolos Verifikasi, 71 Sekolah Tingkat Atas di Jabar Mulai KBM Tatap Muka )

Di dalam penyampaiannya juga menggunakan metode yang lebih interaktif dan komunikatif kepada peserta. “Jadi dibuat seakan akan berkomunikasi dengan peserta didik,” jelasnya.

Untuk menghindari kejenuhan siswa dan orang tua yang mendampingi dalam melakukan pembelajaran daring, pembelajaran dibatasi dengan minimal durasi selama 4 jam. Materi pembelajaran akan ditambah jika kebijakan dari pusat masih memperpanjang masa pembelajaran di rumah.

“Untuk itu berharap akan ada saran masukan dan kontribusi dari masyarakat Sleman untuk pengembangan materi pada pembelajaran daring tersebut. Apalagi pembelajaran tersebut memang tidak bisa mencapai target kurikulum,” jelasnya.

Pemkab Sleman juga akan terus berupaya memberikan pembelajaran yang efektif dengan materi yang runtut selama masa pandemi ini dan tidak keluar dari pada kurikulum 13.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1651 seconds (0.1#10.140)