5 Hal Ini Harus Diperhatikan saat Daftar PPDB SMA di Jakarta, Perbesar Kans Lolos

Selasa, 11 Juni 2024 - 11:21 WIB
loading...
5 Hal Ini Harus Diperhatikan...
Ada sejumlah hal yang mesti diperhatikan agar peluang lolos SMA impian semakin besar di PPDB DKI Jakarta 2024.Foto ilustrasi/Ist
A A A
JAKARTA - Ini 5 hal yang perlu diperhatikan untuk memperbesar peluang lolos mendaftar PPDB SMA 2024 di Jakarta. Pendaftaran PPDB di DKI Jakarta 2024/2025 dibuka sejak Senin 10 Juni.

Adapun jalur PPDB yang dibuka hari ini ialah jalur prestasi (SMP, SMA, dan SMK), penyandang disabilitas (SD, SMP, dan SMA), PPDB bersama tahap I (SMA dan SMK), anak panti/nakes Covid-19, dan jalur zonasi (SD)

Ada sejumlah hal yang mesti diperhatikan agar peluang lolos sekolah impian semakin besar. Terlebih pada jenjang SMA, persaingan untuk masuk di sekolah tertentu terbilang cukup ketat. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan agar pendaftaran PPDB SMA di Jakarta berpeluang lolos? Melansir laman Zenius, artikel kali ini akan membagikan tipsnya, simak ya!

5 Hal yang Perlu Diperhatikan untuk Perbesar Kans Lolos PPDB SMA di Jakarta


1. Kenali Jalur Penerimaan PPDB


PPDB Jakarta membuka sejumlah jalur yang ditujukan bagi calon peserta didik baru dengan kriteria berbeda. Untuk itu, kenali dulu jalur penerimaan yang tersedia dan sesuaikan dengan kualifikasi diri.

Jalur yang tersedia untuk jenjang SMA di Jakarta antara lain Afirmasi, Zonasi, serta Pindah Tugas Orang Tua dan Anak Guru. Jalur Afirmasi umumnya ditujukan bagi calon peserta didik yang berasal dari keluarga dengan ekonomi tidak mampu atau penyandang disabilitas.

Sedangkan, Zonasi diperuntukkan bagi lulusan SMP untuk mendaftar ke SMA yang sesuai dengan kecamatan dan kelurahan tempat calon peserta didik tinggal. Jalur ini dibedakan lagi menjadi tiga zona prioritas.

Zona prioritas pertama, RT domisili pendaftar sama dengan RT lokasi sekolah. Zona prioritas kedua, RT domisili pendaftar berbatasan langsung atau bersinggungan dengan RT lokasi sekolah. Adapun zona prioritas ketiga, kelurahan domisili pendaftar sama dan/atau berdekatan dengan kelurahan sekolah tujuan.

Jika pendaftar Jalur Zonasi melebihi daya tampung, seleksi dilakukan dengan memprioritaskan usia yang lebih tua, pilihan sekolah, dan waktu mendaftar.

Calon peserta didik bisa mendaftar paling banyak 3 tiga peminatan/jurusan pada satu SMA atau 3 tiga peminatan/jurusan pada sekolah yang berbeda.

Sementara itu, Jalur Pidah Tugas Orang Tua dan Anak Guru diperuntukkan bagi calon peserta didik yang ingin bersekolah di tempat orang tuanya bertugas. Untuk mendaftar jalur ini, pendaftar harus menyertakan bukti surat penugasan orang tua/wali.

2. Pahami Kuota Penerimaan Setiap Jalur

Selain ditujukan bagi pendaftar dengan kualifikasi berbeda, setiap jalur penerimaan juga menyediakan kuota yang berbeda. Jalur Zonasi membuka kuota paling besar, di mana menerima 50 persen calon peserta didik baru dari total kuota siswa di suatu sekolah.

Kemudian, diikuti Jalur Afirmasi dengan kuota 25 persen, Jalur Prestasi Akademik sebesar 18 persen, Jalur Prestasi Non-Akademik sebesar lima persen, serta Jalur Pindah Tugas Orang Tua dan Anak Guru sebesar dua persen.

Jika ada sisa kuota dari jalur pendaftaran tahap pertama, maka akan dibuka seleksi tahap kedua melalui Jalur Prestasi Akademik. Tahap ini hanya bisa diikuti oleh calon siswa yang tidak lolos seluruh Jalur PPDB Tahap Pertama atau belum pernah mendaftar pada seluruh Jalur PPDB.


3. Perhatikan Jurusan yang Akan Diambil


Hampir seluruh SMA di Jakarta sudah menerapkan Kurikulum 2013. Untuk itu, calon siswa mesti menentukan penjurusan sebelum mulai belajar di bangku SMA, lebih tepatnya saat pendaftaran PPDB.

Ini menjadi hal krusial yang perlu diperhatikan calon peserta didik. Mantapkan hati dengan pilihan jurusan yang hendak diambil. Usahakan jangan memilih jurusan karena mengikuti teman, takut dengan mitos yang beredar, atau hanya karena gengsi belaka.
4. Tentukan Strategi Pilihan SMA

Lulusan SMP biasanya sudah menargetkan SMA impian sejak lama dan bersikeras untuk masuk sekolah tersebut. Hal ini memang tak ada salahnya, namun akan lebih baik bila calon siswa menyusun strategi.

Persiapkan rencana cadangan berupa alternatif pilihan SMA lain manakala terjadi hal yang tidak sesuai ekspektasi. Dengan mempersiapkan pilihan lain secara matang, calon siswa juga bisa lebih tangkas mengambil keputusan selama proses PPDB berlangsung.

5. Maksimalkan Peluang Lolos di SMA Tujuan


Selain menyusun rencana cadangan, ada beberapa hal lain yang bisa memaksimalkan peluang lolos di sekolah impian. Salah satunya, mengecek nilai rapor sendiri dengan rerata nilai rapor terendah sampai tertinggi di SMA tujuan.

Akumulasikan nilai rata-rata rapor kelas 7, kelas 8, dan kelas 9 semester 1 SMP pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN), Bahasa Indoensia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan Bahasa Inggris.

Kemudian, bandingkan hasilnya dengan nilai rata-rata rapor terendah sampai tertinggi di SMA tujuan. Nilai tersebut bisa dilihat melalui situs resmi PPDB.

Strategi selanjutnya ialah menentukan urutan pilihan sekolah. Jika ada beberapa anak memiliki rata-rata nilai rapor yang sama, sistem akan memprioritaskan pendaftar yang menempatkan SMA tersebut di Pilihan 1.

Untuk itu, bagi yang sudah yakin dengan nilai rata-rata rapor, pasanglah SMA yang dituju pada pilihan pertama. Hal ini dapat memperbesar peluang lolos.
(wyn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3375 seconds (0.1#10.140)