Kisah Love's, Anak Penjual Bumbu Pecel Lulus SNBP 2024 di UGM dan Kuliah Gratis

Kamis, 20 Juni 2024 - 09:10 WIB
loading...
Kisah Loves, Anak Penjual...
Loves Nurani Hasan berhasil diterima di Universitas Gadjah Mada (UGM) tanpa tes dan juga bisa kuliah gratis. Foto/UGM.
A A A
YOGYAKARTA - Love's Nurani Hasan berhasil diterima di Universitas Gadjah Mada (UGM) tanpa tes dan juga bisa kuliah gratis . Beragam prestasi mengantarkan ia ke kampus yang berada di Yogyakarta itu.

Love's berhasil diterima di UGM tanpa tes. Ini ia wujudkan karena ia memenangkan persaingan dengan ribuan siswa lainnya di jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

Baca juga: Unik, Saudara Kembar Ini Lulus Bareng di UGM dengan Predikat Cum Laude

Bukan hanya itu, perempuan berhijab ini pun bisa kuliah tanpa biaya sampai lulus karena ia mendapatkan beasiswa Uang Kuliah Tunggal (UKT) 100 Persen di UGM.

Wujudkan Mimpi sejak SMA


Love's akan menempuh pendidikan di jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Berhasil diterima di jurusan Akuntansi pun menjadi berkah tersendiri bagi Love's.

“Ini impianku sejak SMA untuk bisa kuliah di Akuntansi FEB UGM,” ungkap dia, dikutip dari laman UGM, Kamis (20/6/2024).

Baca juga: Alfredo Jadi Lulusan Tercepat UGM, Raih Gelar S1 Ilmu Komunikasi 3 Tahun 2 Bulan

Sebelumnya Love's sekolah di SMAN Negeri 1 Probolinggo. Akuntansi sepertinya sudah menjadi ilmu favoritnya sejak berseragam putih abu-abu dan semakin mempertajam mimpinya.

Sebab, Love's terakhir meraih juara 2 National Accounting Competition Gadjah Mada Accounting Day 2023. Tak ayal juara yang ia raih itu makin memperkuat keinginanya kuliah di prodi Akuntansi UGM.

Konsisten Berprestasi Sejak SD


Lulusnya Love's di jalur SNBP di UGM merupakan jalan yang ia perjuangkan sejak sekolah dasar. Love’s bahkan menjadi peraih Nilai Rata-Rata UN Tertinggi Se-Kota Probolinggo di tingkat SD kala itu. Duduk di bangku SMP, tercatat prestasi terbaiknya adalah dua tahun berturut-turut meraih juara 1 Lomba Siswa Berprestasi Tingkat Kota Probolinggo tahun 2019 dan 2020.

Baca juga: Kisah Ardi, Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Cum Laude dengan Beasiswa LPDP

Sederet prestasi lainnya ia pernah berhasil berhasil meraih juara 3 Lomba Menulis Essay Tingkat Kota Probolinggo dan menerbitkan novel berjudul “Love Yourself” di tahun 2019. Prestasi-prestasi itu terus ia torehkan hingga di bangku SMA, mulai dari Juara 1 Lomba Musik Islami Tingkat Kota, dan Juara 3 OSN Ekonomi Tingkat Kota.

Love's juga pernah meraih Juara 1 Kompetisi Ekonomi Syariah Tingkat Kota, Juara 1 Olimpiade Akuntansi Tingkat Nasional Universitas Widyagama, Juara 1 OSN Ekonomi Tingkat Kota, Juara 1 Kompetisi Ekonomi Syariah Tingkat Kota, Juara 2 Juara National Accounting Competition Gadjah Mada Accounting Days, dan Juara 3 Olimpiade Ekonomi Tingkat Nasional PRE Universitas Jember.

Anak dari Ibu Penjual Bumbu Pecel dan Rempeyek


Love's menuturkan, meski keinginan menjadi mahasiswa itu ada sejak SMP namun ia maju mundur karena mengingat keterbatasan ekonomi keluarganya.

Warga Kelurahan Kanigaran, Probolinggo, Jawa Timur ini merupakan anak bungsu dari dua bersaudara dengan orang orang tua bernama Yuli Nur Hasan dan Eny Rosida.

Hidup keluarga ini sebelumnya tergolong berkecukupan tetapi kecelakaan yang dialami kedua orang tuanya pada 2017 lalu telah mengubah segalanya.

Akibat kecelakaan tersebut, ayahandanya sejak saat itu mengalami cedera permanen ditambah vonis dokter mengidap diabetes. Praktis sang ayah pun tak bisa lagi bekerja untuk menghidup istri dan anak-anaknya.

Baca juga: Arif Muazam Jadi Lulusan Tercepat S2 UGM, 1 Tahun 0 Bulan

“Ibu yang kemudian menjadi tulang punggung keluarga dengan berjualan bumbu pecel dan menerima pesanan rempeyek dari tetangga. Hasilnya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujar dia.

Berjuang dalam keterbatasan, Love’s mengaku kondisi perekonomian keluarga menurun drastis. Bahkan mau tak mau terkadang harus menjual aset yang dimiliki keluarga untuk bertahan hidup, dan sejak itu ia terlatih untuk hidup mandiri.

“Ya sebisanya untuk mencukupi kebutuhan sendiri, bersyukur juga terkadang bisa bantu orang tua. Sejak SD saya berjualan tas, stiker, masker wajah, aksesoris, dan kerudung,” ungkapnya.

Kegiatan berjualan sampingan ini, Love’s lakukan hingga di penghujung pendidikan di SMA 1 Probolinggo. Bukan karena bosan, ia mengaku terpaksa berhenti berjualan karena memang sepi peminat.

Begitu kuatnya ia untuk melanjutkan kuliah setelah tamat SMA. Bahkan ia meyakinkan kepada kedua orangtuanya jika ia akan berusaha mencukupi sendiri kebutuhan biaya kuliahnya nanti.

“Pada akhirnya saya terbiasa berjuang, dan akan selalu berjuang untuk mimpi-mimpi sehingga saya pun sempat bekerja sebagai pramuniaga di butik dan menjadi host live sebuah online shop,” ucapnya.

Ada Sosok Ibu untuk Menggapai Mimpi


Love’s sangat bersyukur memiliki ibu yang selalu memotivasinya. Sosok ibu yang terus mendorongnya untuk terus menggapai mimpi.

“Ibu adalah sosok yang selalu memotivasi saya untuk tetap semangat di tengah banyaknya omongan-omongan yang meremehkan. Ada saja yang meremehkan mimpi saya, mereka bilang anak orang miskin mustahil untuk kuliah,” ucapnya.

Ada yang membekas dalam benak Love’s akan perjuangan yang dilakukan sang ibu. Peristiwa saat ia akan berangkat mengikuti olimpiade, dan saat itu hujan turun cukup deras. Kebetulan keluarganya tidak memiliki jas hujan atau payung, bahkan uang untuk memesan ojek, dan sang ibu menerjang hujan berlarian dari rumah satu tetangga ke tetangga lainnya untuk meminjam jas hujan.

Love’s telah membayar ucapannya, karena sebelumnya setiap muncul pertanyaan dari orang-orang sekitar akan kuliah dimana ia dengan lantang dan penuh keyakinan menjawab kuliah di UGM. Bukan sekedar menjawab, keyakinan itu ia iringi dengan belajar dan belajar, berprestasi dan berprestasi, serta berdoa.

“Bangga, terharu, sekaligus senang bercampur. Sulit bagi saya mengungkapkannya dengan kata-kata. Bahkan saya terkadang masih tidak percaya sudah sampai di titik ini”, urainya.

Sang ibu, Eny Rosida mengaku sangat bangga dan bahagia anak perempuannya itu bisa diterima bahkan kuliah gratis di UGM. Ia merasa mendapat keajaiban dari yang semula hanyalah mimpi menjadi kenyataan.

“Tidak peduli seberapa sulitnya, kami akan usahakan untuk mendukung putri kami menggapai cita-citanya. Kami berharap nantinya Love’s bisa sukses, mengangkat derajat keluarga, dan bermanfaat sekitar. Harapannya ia jadi perempuan hebat yang menginspirasi dan takut serta beriman kepada Allah,” ujar Rosida penuh harap.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2393 seconds (0.1#10.140)