Surabaya Terus Tambah Sekolah Baru, Ini Alasannya
loading...
A
A
A
SURABAYA - Tiap tahun Kota Surabaya selalu memiliki penambahan tiga sekolah baru . Percepatan pembangunan sekolah baru itu dilakukan untuk mengejar tempat belajar baru warga yang ada di kawasan pingiran.
Dalam sepekan terakhir dua sekolah sudah diresmikan, yakni SMPN 61 di kawasan Surabaya Barat dan SMPN 62 di kawasan Surabaya Timur. Kedua kawasan itu selama ini memang minim tempat belajar yang akhirnya menjadi kendala ketika sistem zonasi diterapkan di Kota Pahlawan. (Baca juga: Khofifah Minta Guru Utamakan Pendidikan Karakter )
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menuturkan, dengan adanya SMPN di beberapa wilayah, baik di pusat maupun di wilayah pinggiran akan memperluas kemapuan siswa di berbagai wilayah. Pihanya juga tidak ingin ada lagi sekolah favorit atau tidak favorit.
"Saya minta para guru untuk menciptakan anak-anak Surabaya yang tangguh dan berkarakter, semua sekolah kini menjadi favorit," kata Risma, Jumat (21/8/2020). (Baca juga: Tanpa Cetak Biru, Kebijakan Pendidikan Selalu Berganti Seiring Pergantian Rezim )
Ia melanjutkan, para guru harus bisa mendorong siswa-siswinya untuk terus berinovasi dan terus mau belajar. Semua sarana kini suah dibangun dan diperbarui. "Anak-anak harus diajari banyak. Kalau sudah mencapai ini masih kurang, mencapai itu masih kurang. Dengan begitu anak-anak tidak sombong dan mau terus belajar," jelasnya.
Risma juga meminta kepada para guru, apabila ada anak yang belum bisa sesuatu hal, agar anak itu tidak langsung dianggap tidak mampu atau bodoh. Karena bisa jadi anak tersebut belum menemukan potensi yang ada pada dirinya.
"Jangan anggap juga sekolah pinggiran kalah bagus dengan sekolah di pusat. Tidak ada anak bodoh itu, yang ada adalah bagaimana cara kita memotivasi anak itu agar mau belajar dengan disiplin," ucapnya. (Baca juga: Masih Rentan, KPAI Minta Sekolah Tunda Pembelajaran Tatap Muka )
Wali Kota Risma juga menyatakan, bahwa proses belajar menjadi bagian penting agar anak dapat bersaing. Karena itu, jangan karena input jelek, maka output juga jelek. Makanya, para guru harus sabar dan yakin bahwa setiap anak itu mempunyai potensi masing-masing.
"Dorongan dan motivasi kepada anak-anak itu sangat penting sekali bagi anak-anak. Yakinlah bahwa setiap anak punya potensi yang perlu digali," jelasnya.
Lihat Juga: Sejarah SMAN 21 Surabaya, Sekolahnya Marselino Ferdinan yang Lulus Meski Hanya Masuk 2 Kali
Dalam sepekan terakhir dua sekolah sudah diresmikan, yakni SMPN 61 di kawasan Surabaya Barat dan SMPN 62 di kawasan Surabaya Timur. Kedua kawasan itu selama ini memang minim tempat belajar yang akhirnya menjadi kendala ketika sistem zonasi diterapkan di Kota Pahlawan. (Baca juga: Khofifah Minta Guru Utamakan Pendidikan Karakter )
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menuturkan, dengan adanya SMPN di beberapa wilayah, baik di pusat maupun di wilayah pinggiran akan memperluas kemapuan siswa di berbagai wilayah. Pihanya juga tidak ingin ada lagi sekolah favorit atau tidak favorit.
"Saya minta para guru untuk menciptakan anak-anak Surabaya yang tangguh dan berkarakter, semua sekolah kini menjadi favorit," kata Risma, Jumat (21/8/2020). (Baca juga: Tanpa Cetak Biru, Kebijakan Pendidikan Selalu Berganti Seiring Pergantian Rezim )
Ia melanjutkan, para guru harus bisa mendorong siswa-siswinya untuk terus berinovasi dan terus mau belajar. Semua sarana kini suah dibangun dan diperbarui. "Anak-anak harus diajari banyak. Kalau sudah mencapai ini masih kurang, mencapai itu masih kurang. Dengan begitu anak-anak tidak sombong dan mau terus belajar," jelasnya.
Risma juga meminta kepada para guru, apabila ada anak yang belum bisa sesuatu hal, agar anak itu tidak langsung dianggap tidak mampu atau bodoh. Karena bisa jadi anak tersebut belum menemukan potensi yang ada pada dirinya.
"Jangan anggap juga sekolah pinggiran kalah bagus dengan sekolah di pusat. Tidak ada anak bodoh itu, yang ada adalah bagaimana cara kita memotivasi anak itu agar mau belajar dengan disiplin," ucapnya. (Baca juga: Masih Rentan, KPAI Minta Sekolah Tunda Pembelajaran Tatap Muka )
Wali Kota Risma juga menyatakan, bahwa proses belajar menjadi bagian penting agar anak dapat bersaing. Karena itu, jangan karena input jelek, maka output juga jelek. Makanya, para guru harus sabar dan yakin bahwa setiap anak itu mempunyai potensi masing-masing.
"Dorongan dan motivasi kepada anak-anak itu sangat penting sekali bagi anak-anak. Yakinlah bahwa setiap anak punya potensi yang perlu digali," jelasnya.
Lihat Juga: Sejarah SMAN 21 Surabaya, Sekolahnya Marselino Ferdinan yang Lulus Meski Hanya Masuk 2 Kali
(mpw)