Gelar Ngaji Kurikulum, Kemenag Berharap Ada Solusi Inovatif Terkait Pendidikan

Selasa, 02 Juli 2024 - 13:11 WIB
loading...
Gelar Ngaji Kurikulum, Kemenag Berharap Ada Solusi Inovatif Terkait Pendidikan
Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag menggelar Webinar bertajuk Ngaji Kurikulum, Senin (1/7/2024). Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah pada Kementerian Agama (Kemenag) RI menggelar kegiatan Webinar bertajuk Ngaji Kurikulum pada Senin (1/7/2024).

Kegiatan ini bertujuan untuk mendiskusikan tantangan pendidikan yang berdampak langsung terhadap siswa dan madrasah di seluruh Indonesia. Direktur KSKK Madrasah Kemenag, Sidik Sisdiyanto mengatakan, Webinar Ngaji Kurikulum diharapkan bisa menemukan solusi inovatif untuk menghadapi tantangan pendidikan di era digital.

“Saya berharap, melalui seminar ini, kita dapat berdiskusi dan menemukan solusi-solusi yang inovatif untuk menghadapi tantangan pendidikan di era digital,” katanya.



Sidik kemudian mengajak seluruh pihak, terkhusus para pengelola madrasah dan tenaga pendidik di madrasah untuk bersama-sama menciptakan pendidikan yang berkualitas. Tentunya, kata dia, relevan dengan kebutuhan zaman.

“Mari kita bersama-sama menciptakan pendidikan yang berkualitas, relevan, dan mampu mempersiapkan generasi masa depan yang unggul dan berkarakter,” tuturnya.

Lebih dari itu, menurut Sidik, pengembangan pembelajaran di madrasah yang saat ini dianggap sebagai tantangan pendidikan nasional, seyogyanya menggunakan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.

Sidik menilai, dalam konteks tersebut peserta didik harus ditempatkan sebagai subjek pembelajaran, yang secara aktif mengembangkan minat dan potensi yang dimilikinya.

“Peserta didik tidak lagi dituntut untuk mendengarkan dan menghafal materi pelajaran yang diberikan guru, tetapi berupaya mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya, sesuai dengan kapasitas dan tingkat perkembangan berpikirnya, sambil diajak berkontribusi untuk memecahkan masalah-masalah nyata yang terjadi,” ucapnya.

Menurut Sidik, pembelajaran berpusat pada peserta didik bukan berarti guru menyerahkan kontrol belajar kepada peserta didik sepenuhnya. Intervensi guru, kata dia, masih tetap diperlukan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1375 seconds (0.1#10.140)
pixels