Prodi Pendidikan Biologi FKIP UKI Lakukan Pengabdian Masyarakat di SMA Yadika 8 Kota Bekasi
loading...
Tim dosen dan mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP UKI melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di SMA Yadika 8 Kota Bekasi, Rabu (31/7/2024). Foto/Isti 2024.
A
A
A
BEKASI - Tim dosen dan mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kristen Indonesia (UKI) melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di SMA Yadika 8 Kota Bekasi, Rabu, 31 Juli 2024.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan bersama siswa kelas XII dan guru SMA Yadika 8 Kota Bekasi. Kegiatan dibuka langsung oleh wakil kepala sekolah SMA Yadika 8, Lastiar Lumbantoruan.
Pengabdian kepada masyarakat merupakan wujud nyata dari visi prodi Pendidikan Biologi FKIP-UKI terkait dengan biodiversitas, lingkungan, dan kearifan lokal.
Kegiatan pengabdian masyarakat yang didukung Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UKI ini berbentuk sosialisasi dan workshop terkait pembuatan masker wajah alami, pembuatan minuman tradisional bir pletok, dan pembuatan tempe koro benguk.
Workshop terkait pembuatan masker wajah dipaparkan oleh akademisi Prodi Pendidikan Biologi FKIP UKI, Prof. Dr. Marina Silalahi, M.Si, Riska Septia Wahyunintyas, M.Pd, serta mahasiswa prodi Pendidikan Biologi UKI Anne Hutabarat, dan Ezra Angela.
Prof Marina mengatakan, masker wajah terbuat dari bahan-bahan alami seperti bubuk kopi, alpukat, madu, dan yoghurt. Bahan alami tersebut dihaluskan kemudian dioleskan pada wajah menggunakan alat kit pembuatan masker.
“Masker kopi dibuat dengan cara mencampurkan bubuk kopi tanpa gula dengan air pada alat kit masker. Masker alpukat dibuat dengan memblender alpukat yang sudah dikupas hingga halus dan mencampurkannya dengan madu. Masker yogurt dibuat dengan mencampur yogurt dengan madu. Workshop pembuatan masker wajah ini untuk mengatasi permasalahan kulit pada remaja SMA,” urai Prof. Marina dalam keterangan resminya, Kamis (1/8/2024).
Workshop terkait pembuatan minuman tradisional bir pletok dipaparkan oleh Dr. Sunarto, M.Hum., Fajar Adinugraha, M.Pd., serta mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi UKI, Geskia Avikasari Sembiring, dan Vriska Andika.
“Pembuatan bir pletok terbuat dari kapulaga, biji pala, pandan, jahe merah, batang sereh, cengkeh, kayu secang, dan kayu manis. Bahan tersebut direbus menggunakan air mendidih tetapi bahan tersebut perlu ditumbuk kasar atau digeprek terlebih dahulu,” ujar Dr. Sunarto.
Ketua Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UKI ini menjelaskan cara pembuatan lengkapnya ialah memasukkan jahe yang sudah dibakar, kapulaga, cengkeh, biji pala, sereh, dan kayu manis yang sudah digeprek ke dalam air mendidih kemudian mendiamkannya sebentar.
“Langkah selanjutnya, memasukkan pandan, gula, dan garam sesuai selera, lalu mengaduknya dan mendiamkannya sebentar. Terakhir, memasukkan kayu secang dan menunggu hingga warnanya kemerahan sambil sesekali mengaduk,” jelasnya.
Tak kalah menarik, dalam kesempatan ini, siswa-siswi SMA Yadika 8 Kota Bekasi turut mengikuti workshop pembuatan tempe koro benguk yang dipaparkan oleh akademisi Prodi Pendidikan Biologi UKI, Adisti Ratnapuri, M.Pd., bapak Dr. Jendri Mamangkey, S.Si., serta mahasiswa Aulia Septiani, dan Jhony Yakobus Lomo.
“Pembuatan tempe koro benguk terbuat dari biji koro benguk dengan ragi Rhizopus sp. Langkah pembuatannya, yaitu merebus biji koro benguk selama 30 menit, kemudian memisahkan kulit ari dan memotong biji koro benguk menjadi 2-3 bagian. Koro benguk tersebut direndam selama 3 hari 3 malam dan setiap 12 jam airnya diganti. Biji koro benguk dicuci bersih dan dikukus selama 30 menit dan berikan ragi 0.3% dari bobot biji koro benguk. Terakhir, dibungkus menggunakan plastik atau daun pisang,” jelas Adisti.
Workshop pada pengabdian masyakarat kali ini ditutup dengan memperkenalkan produk unggulan mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP-UKI, yaitu Yo-Ja yakni Yogurt Jahe Merah. Produk ini merupakan pemenang hibah kegiatan kewirausahaan yang didanai oleh Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha Kemdikbudristek RI tahun 2024.
Tim Yo-Ja ini terdiri atas mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi UKI, Rivaldi Sitinjak, Tri Maharani Permata Nitte, Joice Elma Miranda Gulo, Tesalonika Simanjuntak, dan Salwa Zainum Mutaqqin.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan bersama siswa kelas XII dan guru SMA Yadika 8 Kota Bekasi. Kegiatan dibuka langsung oleh wakil kepala sekolah SMA Yadika 8, Lastiar Lumbantoruan.
Pengabdian kepada masyarakat merupakan wujud nyata dari visi prodi Pendidikan Biologi FKIP-UKI terkait dengan biodiversitas, lingkungan, dan kearifan lokal.
Kegiatan pengabdian masyarakat yang didukung Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UKI ini berbentuk sosialisasi dan workshop terkait pembuatan masker wajah alami, pembuatan minuman tradisional bir pletok, dan pembuatan tempe koro benguk.
Workshop terkait pembuatan masker wajah dipaparkan oleh akademisi Prodi Pendidikan Biologi FKIP UKI, Prof. Dr. Marina Silalahi, M.Si, Riska Septia Wahyunintyas, M.Pd, serta mahasiswa prodi Pendidikan Biologi UKI Anne Hutabarat, dan Ezra Angela.
Prof Marina mengatakan, masker wajah terbuat dari bahan-bahan alami seperti bubuk kopi, alpukat, madu, dan yoghurt. Bahan alami tersebut dihaluskan kemudian dioleskan pada wajah menggunakan alat kit pembuatan masker.
“Masker kopi dibuat dengan cara mencampurkan bubuk kopi tanpa gula dengan air pada alat kit masker. Masker alpukat dibuat dengan memblender alpukat yang sudah dikupas hingga halus dan mencampurkannya dengan madu. Masker yogurt dibuat dengan mencampur yogurt dengan madu. Workshop pembuatan masker wajah ini untuk mengatasi permasalahan kulit pada remaja SMA,” urai Prof. Marina dalam keterangan resminya, Kamis (1/8/2024).
Pembuatan Bir Pletok
Workshop terkait pembuatan minuman tradisional bir pletok dipaparkan oleh Dr. Sunarto, M.Hum., Fajar Adinugraha, M.Pd., serta mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi UKI, Geskia Avikasari Sembiring, dan Vriska Andika.
“Pembuatan bir pletok terbuat dari kapulaga, biji pala, pandan, jahe merah, batang sereh, cengkeh, kayu secang, dan kayu manis. Bahan tersebut direbus menggunakan air mendidih tetapi bahan tersebut perlu ditumbuk kasar atau digeprek terlebih dahulu,” ujar Dr. Sunarto.
Ketua Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UKI ini menjelaskan cara pembuatan lengkapnya ialah memasukkan jahe yang sudah dibakar, kapulaga, cengkeh, biji pala, sereh, dan kayu manis yang sudah digeprek ke dalam air mendidih kemudian mendiamkannya sebentar.
“Langkah selanjutnya, memasukkan pandan, gula, dan garam sesuai selera, lalu mengaduknya dan mendiamkannya sebentar. Terakhir, memasukkan kayu secang dan menunggu hingga warnanya kemerahan sambil sesekali mengaduk,” jelasnya.
Tak kalah menarik, dalam kesempatan ini, siswa-siswi SMA Yadika 8 Kota Bekasi turut mengikuti workshop pembuatan tempe koro benguk yang dipaparkan oleh akademisi Prodi Pendidikan Biologi UKI, Adisti Ratnapuri, M.Pd., bapak Dr. Jendri Mamangkey, S.Si., serta mahasiswa Aulia Septiani, dan Jhony Yakobus Lomo.
“Pembuatan tempe koro benguk terbuat dari biji koro benguk dengan ragi Rhizopus sp. Langkah pembuatannya, yaitu merebus biji koro benguk selama 30 menit, kemudian memisahkan kulit ari dan memotong biji koro benguk menjadi 2-3 bagian. Koro benguk tersebut direndam selama 3 hari 3 malam dan setiap 12 jam airnya diganti. Biji koro benguk dicuci bersih dan dikukus selama 30 menit dan berikan ragi 0.3% dari bobot biji koro benguk. Terakhir, dibungkus menggunakan plastik atau daun pisang,” jelas Adisti.
Workshop pada pengabdian masyakarat kali ini ditutup dengan memperkenalkan produk unggulan mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP-UKI, yaitu Yo-Ja yakni Yogurt Jahe Merah. Produk ini merupakan pemenang hibah kegiatan kewirausahaan yang didanai oleh Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha Kemdikbudristek RI tahun 2024.
Tim Yo-Ja ini terdiri atas mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi UKI, Rivaldi Sitinjak, Tri Maharani Permata Nitte, Joice Elma Miranda Gulo, Tesalonika Simanjuntak, dan Salwa Zainum Mutaqqin.
(wyn)
Lihat Juga :
