Pengmas Prodi S2 Ilmu Politik UPNVJ Ajak Santri Siaga Ancaman Radikalisme dan Terorisme
loading...
A
A
A
BOGOR - Program Studi S2 Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) kembali menunjukkan komitmennya dalam pengabdian kepada masyarakat dengan menggelar kegiatan sosialisasi di Pondok Pesantren Daarul Mustaqiem, Pamijahan, Kabupaten Bogor pada 24 Agustus 2024.
Mengusung tema "Membangun Desa Siaga Melawan Ancaman Radikalisme dan Terorisme di Desa Pamijahan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor,” kegiatan pengabdian masyarakat (Pengmas) ini bertujuan menciptakan desa siaga dan tanggap terhadap isu-isu yang dapat mengganggu stabilitas dan keamanan nasional, terutama dalam konteks desa-desa yang berpotensi menjadi target kelompok radikal.
Ketua Program Studi S2 Ilmu Politik UPNVJ, Ardli Johan Kusuma menyampaikan bahwa pemilihan Pondok Pesantren Daarul Mustaqiem sebagai lokasi kegiatan Pengmas bukanlah tanpa alasan.
"Pesantren memiliki peran strategis dalam membentuk karakter bangsa. Oleh karena itu, penting bagi kami untuk bekerja sama dengan lembaga pendidikan keagamaan dalam upaya mencegah penyebaran paham radikal yang dapat merusak tatanan masyarakat," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (26/8/2024).
Selain itu, Desa Pamijahan juga dipilih karena dekat dengan menjadi lokasi penangkapan terduga teroris di Kecamatan Leuwiliang yang bersebelahan.
Sosialisasi ini diikuti para santri dan guru yang berjumlah sekitar 75 orang. Mereka mendapat pemahaman mendalam tentang bahaya radikalisme dan terorisme serta strategi untuk mendeteksi dan melaporkan aktivitas mencurigakan yang berpotensi menimbulkan ancaman.
Para narasumber dalam paparannya juga mengedepankan pentingnya memperkuat ikatan sosial dan solidaritas di tingkat komunitas sebagai upaya preventif.
Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Mustaqiem, KH. Djunaedi Habsya, mengapresiasi kegiatan sosialisasi ini dan berharap kerja sama seperti ini dapat terus berlanjut.
"Kami merasa sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini. Sosialisasi seperti ini sangat penting untuk memberikan pemahaman kepada para santri dan masyarakat tentang pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan kami," ungkap KH Djunaedi Habsya.
Djunaedi berharap, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang konkrit dalam menciptakan Desa Pamijahan lebih tangguh dan siaga terhadap ancaman radikalisme dan terorisme, serta menjadi model bagi desa-desa lainnya di Kabupaten Bogor dan sekitarnya.
Mengusung tema "Membangun Desa Siaga Melawan Ancaman Radikalisme dan Terorisme di Desa Pamijahan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor,” kegiatan pengabdian masyarakat (Pengmas) ini bertujuan menciptakan desa siaga dan tanggap terhadap isu-isu yang dapat mengganggu stabilitas dan keamanan nasional, terutama dalam konteks desa-desa yang berpotensi menjadi target kelompok radikal.
Ketua Program Studi S2 Ilmu Politik UPNVJ, Ardli Johan Kusuma menyampaikan bahwa pemilihan Pondok Pesantren Daarul Mustaqiem sebagai lokasi kegiatan Pengmas bukanlah tanpa alasan.
"Pesantren memiliki peran strategis dalam membentuk karakter bangsa. Oleh karena itu, penting bagi kami untuk bekerja sama dengan lembaga pendidikan keagamaan dalam upaya mencegah penyebaran paham radikal yang dapat merusak tatanan masyarakat," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (26/8/2024).
Selain itu, Desa Pamijahan juga dipilih karena dekat dengan menjadi lokasi penangkapan terduga teroris di Kecamatan Leuwiliang yang bersebelahan.
Sosialisasi ini diikuti para santri dan guru yang berjumlah sekitar 75 orang. Mereka mendapat pemahaman mendalam tentang bahaya radikalisme dan terorisme serta strategi untuk mendeteksi dan melaporkan aktivitas mencurigakan yang berpotensi menimbulkan ancaman.
Para narasumber dalam paparannya juga mengedepankan pentingnya memperkuat ikatan sosial dan solidaritas di tingkat komunitas sebagai upaya preventif.
Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Mustaqiem, KH. Djunaedi Habsya, mengapresiasi kegiatan sosialisasi ini dan berharap kerja sama seperti ini dapat terus berlanjut.
"Kami merasa sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini. Sosialisasi seperti ini sangat penting untuk memberikan pemahaman kepada para santri dan masyarakat tentang pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan kami," ungkap KH Djunaedi Habsya.
Djunaedi berharap, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang konkrit dalam menciptakan Desa Pamijahan lebih tangguh dan siaga terhadap ancaman radikalisme dan terorisme, serta menjadi model bagi desa-desa lainnya di Kabupaten Bogor dan sekitarnya.
(wyn)