7 Sekolah di Temanggung, Wonosobo dan Tegal Uji Coba Belajar Tatap Muka

Rabu, 26 Agustus 2020 - 16:30 WIB
loading...
7 Sekolah di Temanggung, Wonosobo dan Tegal  Uji Coba Belajar Tatap Muka
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng, Padmaningrum. Foto/Ahmad Antoni
A A A
SEMARANG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah segera menggelar uji coba sekolah tatap muka . Tujuh sekolah di tiga Kabupaten/Kota di Jateng ditunjuk untuk menjadi pionir dalam program itu.

Hal itu disampaikan Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng, Padmaningrum kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo , Rabu (26/8/2020). Padmaningrum menjelaskan, tiga daerah yang akan menjadi lokasi uji coba adalah Kabupaten Temanggung, Wonosobo dan Kota Tegal.

"Pemilihan tiga daerah itu karena grafik penularan covidnya sudah mulai melandai. Sehingga, kami memulai uji coba di tujuh sekolah di tiga daerah tersebut," sebutnya. (Baca juga: Was-was Pandemi, 3 Kabupaten di Jateng Paksakan Sekolah Tatap Muka )

Tujuh sekolah yang ditunjuk melakukan uji coba lanjut Padmaningrum adalah SMAN 1 Parakan dan SMKN 1 Temanggung, SMAN 2 dan SMKN 2 Wonosobo, SMAN 2 dan SMKN 2 Kota Tegal dan satu SMA swasta di Tegal yakni SMA Pius.

"Ini baru uji coba, bukan sekolah seperti biasanya. Jadi sebelum uji coba itu, semua sekolah yang ditunjuk sudah melakukan simulasi, menyediakan sarana prasarana sesuai protokol kesehatan, menggelar rapat dengan orang tua siswa dan lainnya," jelasnya. (Baca juga: Atasi Keluhan PJJ, Jateng Tingkatkan Kapasitas 4.000 Guru SMA-SMK )

Pelaksanaan uji coba itu, lanjut Padmaningrum, akan dilaksanakan awal September bulan depan. Setiap sekolah yang menggelar uji coba belajar tatap muka itu, dibatasi jumlah siswanya sepertiga atau maksimal separuh dari jumlah siswa perkelasnya. Jam belajar di sekolah juga dibatasi, yakni maksimal 4 jam pershift.

"Termasuk kami juga akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat mulai siswa berangkat hingga pulang. Untuk transportasi, jika ada siswa yang tidak memiliki kendaraan, maka kami meminta sekolah bekerja sama dengan angkutan desa atau angkutan di daerah setempat, dengan juga membatasi jumlah siswa dan kebersihan angkutan itu," jelasnya.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1275 seconds (0.1#10.140)