[RE]Power Hackathon Ajang Inovator Muda Gagas Kebijakan Energi Bersih di Masa Depan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Para pemenang kompetisi “hackathon” kebijakan energi bersih pertama di Indonesia yang diprakarsai oleh kaum muda telah mempresentasikan rekomendasi kebijakan mereka kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Para pemenang diumumkan pada acara [RE]Power yang digelar New Energy Nexus Indonesia pada Kamis (19/09) di Jakarta. Rekomendasi kebijakan disampaikan kepada para pemimpin kebijakan yang akan merumuskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2025 - 2029 mendatang.
Direktur Program New Energy Nexus Indonesia, Diyanto Imam mengatakan, kaum muda bukan hanya seperempat dari populasi Indonesia, tetapi mereka juga berada di garis depan dampak perubahan iklim.
“Oleh karena itu, kami menampilkan ide-ide dan solusi mereka, serta memberikan kesempatan untuk berkolaborasi dengan para pengusaha, peneliti, dan pembuat kebijakan untuk memberi pengaruh pada kebijakan energi di masa depan. Kami sangat bangga dengan para finalis dan semua peserta yang menunjukkan optimisme yang kuat untuk memecahkan berbagai permasalahan yang paling kompleks di dunia,” paparnya.
Diyanto menambahkan, dalam [RE]Power 2024 ini pihaknya berterima kasih atas dukungan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral serta Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional yang sangat penting dalam upaya NEX Indonesia untuk membangun ekosistem teknologi bersih yang dinamis di Indonesia
[RE] Power Hackathon dari New Energy Nexus (NEX) Indonesia merupakan hackathon kebijakan energi pertama di Indonesia yang diprakarsai oleh kaum muda dan ditujukan untuk para para inovator muda dalam mengembangkan kebijakan masa depan yang akan mendorong penerapan teknologi bersih di seluruh Indonesia.
“Saya senang melihat generasi muda kita mendedikasikan pikiran mereka untuk menciptakan kebijakan yang akan membawa Indonesia menuju pencapaian transisi energi yang berkelanjutan,”ungkap Direktur Jenderal Energi Baru dan Terbarukan, Prof. Dr. Eng. Eniya Listiani Dewi diwakili Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Kementerian ESDM Ir. Senda Hurmuzan Kanam., M.Sc.
Menurut Eniya, fakta bahwa puluhan kaum muda mendaftar [RE]Power Hackathon ini menunjukkan minat dan komitmen mereka yang mendalam terhadap isu-isu penting ini.
“Sebagai seseorang yang berperan dalam menyusun regulasi, saya merasa tenang setelah mengetahui bahwa kami tidak sendirian dalam perjalanan ini. Saat masa jabatan saya berakhir, saya yakin bahwa para pemimpin masa depan kita akan mengambil alih dan memastikan kemajuan Indonesia yang berkelanjutan dengan kebijakan energi terbarukan,” ungkapnya.
1. Juara Pertama: Tim 3GE - Nain M. Farchan & Elmaira Ferlita S dari Universitas Jember
Kebijakan: Mendorong keterlibatan sektor swasta melalui efisiensi dan transparansi dalam kemitraan publik-swasta untuk proyek infrastruktur energi terbarukan di Indonesia
2. Juara Kedua: Tim Invaluable - Azaria Ahmad Haykal, Gema Wachid Aryasatya, Rafi Ramadhan Seba dari Institut Teknologi
Bandung & University of Tokyo
Kebijakan: Pembentukan Kementerian Koordinator Perubahan Iklim sebagai Solusi Integrasi Data dan Sinkronisasi Peta Jalan untuk Mencapai Target Net Zero Emission Indonesia
3. Juara Ketiga: Tim Arindama - Rizka Fitria Utami & Herlina Pebria dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Kebijakan: Pengajuan strategi untuk memperkuat ekosistem penelitian dan pengembangan energi bersih di Indonesia
Para pemenang [RE]Power Hackathon telah menyelesaikan pelatihan intensif, mengembangkan proyek akhir, dan mengikuti sesi mentoring yang intensif, serta berhak mendapatkan hadiah total sebesar Rp45.000.000.
Tim 3GE, sebagai juara pertama [RE] Power 2024 mengidentifikasi beberapa isu utama dalam kebijakan energi bersih Indonesia, khususnya yang terkait dengan Kemitraan Publik-Swasta (KPS).
Untuk mengatasi tantangan ini, tim 3GE merekomendasikan peningkatan transparansi dan akuntabilitas publik melalui pelaporan terbuka tentang implementasi proyek, membangun mekanisme pembagian risiko yang jelas untuk memperkuat kemitraan publik-swasta, serta mengembangkan program yang lebih menarik bagi investor dengan strategi pembiayaan yang efektif.
“Langkah-langkah ini penting untuk mendorong pembangunan berkelanjutan di sektor energi bersih Indonesia. Tentunya kami sangat senang tim kami bisa menang, namun kami lebih bersyukur atas pengetahuan dan jaringan yang kami peroleh melalui [RE]Power Hackathon, terutama diskusi intensif yang kami lakukan dengan mentor dan para pakar industri,” jelas anggota tim 3GE dari Universitas Jember, Elmaira Ferlita S dan Rafi Ramadhan Seba.
Para pemenang diumumkan pada acara [RE]Power yang digelar New Energy Nexus Indonesia pada Kamis (19/09) di Jakarta. Rekomendasi kebijakan disampaikan kepada para pemimpin kebijakan yang akan merumuskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2025 - 2029 mendatang.
Direktur Program New Energy Nexus Indonesia, Diyanto Imam mengatakan, kaum muda bukan hanya seperempat dari populasi Indonesia, tetapi mereka juga berada di garis depan dampak perubahan iklim.
“Oleh karena itu, kami menampilkan ide-ide dan solusi mereka, serta memberikan kesempatan untuk berkolaborasi dengan para pengusaha, peneliti, dan pembuat kebijakan untuk memberi pengaruh pada kebijakan energi di masa depan. Kami sangat bangga dengan para finalis dan semua peserta yang menunjukkan optimisme yang kuat untuk memecahkan berbagai permasalahan yang paling kompleks di dunia,” paparnya.
Diyanto menambahkan, dalam [RE]Power 2024 ini pihaknya berterima kasih atas dukungan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral serta Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional yang sangat penting dalam upaya NEX Indonesia untuk membangun ekosistem teknologi bersih yang dinamis di Indonesia
[RE] Power Hackathon dari New Energy Nexus (NEX) Indonesia merupakan hackathon kebijakan energi pertama di Indonesia yang diprakarsai oleh kaum muda dan ditujukan untuk para para inovator muda dalam mengembangkan kebijakan masa depan yang akan mendorong penerapan teknologi bersih di seluruh Indonesia.
“Saya senang melihat generasi muda kita mendedikasikan pikiran mereka untuk menciptakan kebijakan yang akan membawa Indonesia menuju pencapaian transisi energi yang berkelanjutan,”ungkap Direktur Jenderal Energi Baru dan Terbarukan, Prof. Dr. Eng. Eniya Listiani Dewi diwakili Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Kementerian ESDM Ir. Senda Hurmuzan Kanam., M.Sc.
Menurut Eniya, fakta bahwa puluhan kaum muda mendaftar [RE]Power Hackathon ini menunjukkan minat dan komitmen mereka yang mendalam terhadap isu-isu penting ini.
“Sebagai seseorang yang berperan dalam menyusun regulasi, saya merasa tenang setelah mengetahui bahwa kami tidak sendirian dalam perjalanan ini. Saat masa jabatan saya berakhir, saya yakin bahwa para pemimpin masa depan kita akan mengambil alih dan memastikan kemajuan Indonesia yang berkelanjutan dengan kebijakan energi terbarukan,” ungkapnya.
Pemenang [RE] Power Hackathon:
1. Juara Pertama: Tim 3GE - Nain M. Farchan & Elmaira Ferlita S dari Universitas Jember
Kebijakan: Mendorong keterlibatan sektor swasta melalui efisiensi dan transparansi dalam kemitraan publik-swasta untuk proyek infrastruktur energi terbarukan di Indonesia
2. Juara Kedua: Tim Invaluable - Azaria Ahmad Haykal, Gema Wachid Aryasatya, Rafi Ramadhan Seba dari Institut Teknologi
Bandung & University of Tokyo
Kebijakan: Pembentukan Kementerian Koordinator Perubahan Iklim sebagai Solusi Integrasi Data dan Sinkronisasi Peta Jalan untuk Mencapai Target Net Zero Emission Indonesia
3. Juara Ketiga: Tim Arindama - Rizka Fitria Utami & Herlina Pebria dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Kebijakan: Pengajuan strategi untuk memperkuat ekosistem penelitian dan pengembangan energi bersih di Indonesia
Para pemenang [RE]Power Hackathon telah menyelesaikan pelatihan intensif, mengembangkan proyek akhir, dan mengikuti sesi mentoring yang intensif, serta berhak mendapatkan hadiah total sebesar Rp45.000.000.
Tim 3GE, sebagai juara pertama [RE] Power 2024 mengidentifikasi beberapa isu utama dalam kebijakan energi bersih Indonesia, khususnya yang terkait dengan Kemitraan Publik-Swasta (KPS).
Untuk mengatasi tantangan ini, tim 3GE merekomendasikan peningkatan transparansi dan akuntabilitas publik melalui pelaporan terbuka tentang implementasi proyek, membangun mekanisme pembagian risiko yang jelas untuk memperkuat kemitraan publik-swasta, serta mengembangkan program yang lebih menarik bagi investor dengan strategi pembiayaan yang efektif.
“Langkah-langkah ini penting untuk mendorong pembangunan berkelanjutan di sektor energi bersih Indonesia. Tentunya kami sangat senang tim kami bisa menang, namun kami lebih bersyukur atas pengetahuan dan jaringan yang kami peroleh melalui [RE]Power Hackathon, terutama diskusi intensif yang kami lakukan dengan mentor dan para pakar industri,” jelas anggota tim 3GE dari Universitas Jember, Elmaira Ferlita S dan Rafi Ramadhan Seba.
(wyn)