Teknologi AI Marak, 4 Profesi Ini Masih Dibutuhkan di Masa Depan Lho!

Sabtu, 21 September 2024 - 09:35 WIB
loading...
Teknologi AI Marak,...
Profesi penulis yang masuk dalam golongan pekerja kreatif menjadi salah satu pekerjaan yang diprediksi sulit digantikan oleg AI (kecerdasan buatan) di masa depan. Foto ilustrasi/Ist
A A A
JAKARTA - Ini 4 profesi yang sulit tergantikan oleh teknologi AI di masa depan. Penggunaan artificial intelligence (AI) dalam era digital saat ini kian populer. Banyak profesi yang kemungkinan dapat tergantikan oleh AI.

Melansir Instagram @ditjen.dikti, McKinsey Global Company memprediksi sekitar 30 persen pekerjaan berpotensi terotomatisasi oleh kecerdasan buatan (AI) pada 2030. Namun, masih ada profesi yang masih membutuhkan tenaga manusia di masa depan.

4 Profesi yang Sulit Tergantikan Oleh AI di Masa Depan


1. Pekerjaan kreatif


Pekerjaan kreatif ini meliputi seniman, desainer, dan penulis. Tak heran, pekerjaan ini masih dibutuhkan karena AI tidak bisa berimajinasi, kreativitas, dan emosi dari manusia.

Walaupun dapat menciptakan sebuah desain, AI tidak memiliki kemampuan memahami konteks budaya, sosial, dan emosional untuk menciptakan karya penuh makna. Jurusan yang relevan dalam pekerjaan ini adalah Desain Komunikasi Visual, Seni Rupa, Desain Produk, Sastra dan Jurnalistik.

2. Profesional kesehatan


Pekerjaan ini membutuhkan empati tinggi, kemampuan komunikasi dan mengambil keputusan yang kompleks untuk kesembuhan pasien sehingga tidak dimiliki oleh robot. Pekerjaan ini meliputi dokter, perawat, dan psikolog. Jurusan yang relevan untuk pekerjaan ini adalah Kedokteran, Keperawatan, Psikologi, dan Terapi Okupasi.

3. Pendidik


Dunia pendidikan telah terbantu dengan adanya penggunaan AI. Namun, kehadiran pendidk atau guru tak bisa tergantikan. Selain memberikan ilmu pengetahuan, peran pendidik juga memotivasi dan membangun karakter seorang murid. Tentunya, jurusan Pendidikan yang relevan dengan pekerjaan ini.

4. Pemimpin


Pemimpin yang dimaksud sebagai chief executive officer (CEO), manajer, ataupun politisi. Meski bisa mengolah data, AI tidak bisa menggantikan pekerjaan ini karena tidak dapat membangun hubungan dengan banyak orang dan menginspirasi orang. Tentunya, jurusan yang relevan dengan pekerjaan ini adalah Manajemen, Administrasi Publik, dan Ilmu Politik.


Apa Itu Kecerdasan Buatan?


Kecerdasan buatan (AI) adalah konsep yang mengacu pada kemampuan mesin untuk melakukan tugas yang sebelumnya memerlukan kecerdasan manusia. Konsep ini sudah adasejak tahun 1950-an, dan definisinya telah dimodifikasi selama beberapa dekade melalui penelitian dan kemajuan teknologi.

Saat ini, AI mendukungmobil tanpa pengemudi,laptop,chatbot seperti ChatGPT, dangenerator gambar. Jadi, apa itu, dan bagaimana cara kerjanya?

Frasa AI berasal dari gagasan bahwa jika kecerdasan melekat pada kehidupan organik, keberadaannya di tempat lain membuatnya menjadi buatan.

Ilmuwan komputerAlan Turingadalah salah satu orang pertama yangmengeksplorasigagasan bahwa mesin dapat menggunakan informasi dan logika untuk membuat keputusan seperti yang dilakukan manusia. Ia menciptakan uji Turing, yang membandingkan kemampuan mesin dengan kemampuan manusia untuk melihat apakah orang dapat mendeteksinya sebagai buatan (deepfake yang meyakinkanadalah contoh AI yang lulus uji Turing).

Sistem komputasi dasar berfungsi karena programmer mengodekannya untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Di sisi lain, AI hanya mungkin terjadi jika komputer dapat menyimpan informasi, termasuk perintah-perintah sebelumnya, mirip dengan cara otak manusia belajar dengan menyimpan keterampilan dan ingatan.

Kemampuan ini membuat sistem AI mampu mengadaptasi dan melakukan keterampilan baru untuk tugas-tugas yang tidak diprogramkan secara eksplisit untuk dilakukan
(wyn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3126 seconds (0.1#10.140)