Kepala BSKAP: UN Dihapus Seharusnya Tak Mengubah Peluang Masuk Kampus Luar Negeri

Kamis, 26 September 2024 - 14:02 WIB
loading...
Kepala BSKAP: UN Dihapus...
Kepala BSKAP Kemendikbudristek pun memberi tanggapan mengenai penghapusan UN yang dinilai mempersulit kuliah di luar negeri. Foto/BKHM.
A A A
JAKARTA - Penghapusan Ujian Nasional (UN) disebut menyulitkan mahasiswa yang ingin kuliah di Eropa. Kepala BSKAP Kemendikbudristek pun memberi tanggapan mengenai hal ini.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo mengatakan, perlu dibedakan dulu antara ujian untuk kelulusan, ujian untuk seleksi, dan asesmen untuk monitoring dan evaluasi sistem.

Baca juga: UN Dihapus Bikin Sulit Kuliah ke Eropa, Kemendikbud: di Australia Bisa Langsung Daftar

"Ketiga ujian itu berbeda fungsi dan karakteristiknya. Kemendikbudristek menghapus Ujian Nasional sebagai ujian kelulusan," katanya, dikutip dari Instagram pribadinya @ninoaditomo, Kamis (26/9/2024).

Nino, sapaan akrabnya, meski tidak ada lagi UN sebagai hasil kelulusan siswa namun ujian seleksi masuk PTN tetap berlangsung bagi murid yang ingin kuliah ke perguruan tinggi negeri (PTN).

Baca juga: Profil University of Twente, Kampus Belanda Tak Lagi Terima Lulusan Indonesia Usai UN Dihapus

Dia menjelaskan, oleh karena UN adalah ujian kelulusan dan bukan ujian seleksi maka dihapuskannya UN seharusnya tidak mengubah peluang masuk ke perguruan tinggi dalam dan luar negeri.

Menurut Kepala BSKAP, saat UN masih berlaku di Indonesia murid lulusan Indonesia pun tidak bisa lansung masuk ke perguruan tinggi luar, seperti di Jerman.

"Ini terjadi karena persiapan untuk memasuki perguruan tinggi akademik di Jerman dilakukan pada kelas 13 SMA (Gymnasium), sedangkan SMA di Indonesia hanya sampai kelas 12," ucapnya.

Baca juga: UN Dihapus, Lulusan Indonesia Disebut Susah Masuk Kampus Belanda dan Jerman

Dia menuturkan, bahkan saat UN dihapus dan Kurikulum Merdeka berlaku, perguruan tinggi seperti di University of Melbourne mengakui lulusan Indonesia karena kurikulum merdeka dianggap setara dengan capaian di kurikulum Australia itu.

"Dengan begitu murid lulusan Kurikulum Merdeka bisa langsung mendaftar (direct entry) ke Melbourne University tanpa mengikuti persiapan pra-kuliah lagi," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Konten Kreator Irwan Prasetiyo melalui akun Instagramnya mengungkapkan, kebijakan penghapusan Ujian Nasional (UN) menyebabkan beberapa universitas di Belanda dan Jerman tidak mau lagi menerima lulusan dari Indonesia secara langsung.

University of Twente , salah satu kampus di Belanda yang terang-terangan tidak mau menerima lulusan Indonesia secara langsung sejak tahun 2020 lalu. Alasannya karena tingkat pendidikan SMA di Indonesia dianggap tidak setara dengan SMA di Belanda.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Wujudkan Tridarma Perguruan...
Wujudkan Tridarma Perguruan Tinggi, Unika Atma Jaya Kukuhkan 3 Profesor
Institut Pariwisata...
Institut Pariwisata Trisakti Gelar Internship Expo 2025, Jembatani Mahasiswa dan Dunia Industri
MNC University dan Asosiasi...
MNC University dan Asosiasi Profesi Fotografi Indonesia Jalin Kerja Sama Perkuat Industri Kreatif
Kemendikti Bangun Sistem...
Kemendikti Bangun Sistem Mentorship Antarkampus, Dorong Kolaborasi Riset dan Inovasi
Mendikti Saintek Brian...
Mendikti Saintek Brian Yuliarto: Kampus Harus Berdampak Nyata bagi Daerah Sekitar
Luncurkan Logo Baru,...
Luncurkan Logo Baru, MNC University Terus Berinovasi demi Masa Depan Bangsa
FK Unair Hadirkan 2...
FK Unair Hadirkan 2 Ahli dari China Medical University untuk Program Adjunct Professor
7 Perguruan Tinggi di...
7 Perguruan Tinggi di Indonesia yang Punya Hutan Kampus, Luasnya Berhektare-hektare
MNC University-MarkPlus...
MNC University-MarkPlus Institute Perkuat Sinergi Akademik dan Industri
Rekomendasi
ISEI Dorong Hilirisasi...
ISEI Dorong Hilirisasi Perikanan Lewat Investasi dan Penguatan Rantai Pasok
Sinopsis Sinetron Kau...
Sinopsis Sinetron 'Kau Ditakdirkan Untukku' Eps 16: Kepindahan Alya dan Devan
Survei, Menag Nasaruddin...
Survei, Menag Nasaruddin Umar Dinilai Terbaik
Profil 2 Jenderal TNI...
Profil 2 Jenderal TNI Purn yang Ingin Wapres Gibran Lengser, Mantan Menag dan Panglima TNI Era Soeharto
Diluar Nalar! Tenny...
Diluar Nalar! Tenny Tap Ungkap Kisah Nyata Ruda Paksa Paling Mencekam di Kanal YouTube
Dunia Tak Baik-baik...
Dunia Tak Baik-baik Saja, Diplomasi Spontan Menggema pada Pemakaman Paus Fransiskus
Berita Terkini
Riwayat Pendidikan Danjen...
Riwayat Pendidikan Danjen Kopassus Mayjen TNI Djon Afriandi, Lulusan Terbaik Akmil 1995
1 jam yang lalu
8 Beasiswa SMA Luar...
8 Beasiswa SMA Luar Negeri Terbaik 2025, Mana Negara Favoritmu?
2 jam yang lalu
Rayakan Hari Kartini,...
Rayakan Hari Kartini, BINUS Shecodes Society dan IAIS Soroti Peran Perempuan di Era AI
5 jam yang lalu
Pedoman Upacara Bendera...
Pedoman Upacara Bendera Hardiknas 2025 Sesuai Aturan Kemendikdasmen
5 jam yang lalu
Pejuang UTBK! Kampus...
Pejuang UTBK! Kampus Maranatha Beri Beasiswa Khusus, Segini Skor Minimumnya
5 jam yang lalu
4 Kata Ini Ternyata...
4 Kata Ini Ternyata Sudah Masuk KBBI, Ada Akamsi dan Doksing
10 jam yang lalu
Infografis
Pulang dari Luar Negeri...
Pulang dari Luar Negeri Kini Tak Perlu Karantina Lagi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved