Mendikdasmen Dorong Pemakaian Bahasa Indonesia yang Santun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mendikdasmen Abdul Mu'ti mempunyai harapan akan penerapan bahasa Indonesia yang santun. Ia juga ingin bahasa Indonesia menjadi pilar utama pendidikan Tanah Air.
Hal ini disampaikan Abdul Mu'ti pada puncak perayaan Bulan Bahasa dan Sastra (BSS) di Jakarta, Senin (28/10/2024).
Baca juga: Menjadikan Bahasa Indonesia Keren Lagi
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menjelaskan, bahasa Indonesia adalah simbol yang menjelaskan keberadaan suatu bangsa, dengan nilai-nilai kebangsaan, identitas, dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia yang terkandung di dalamnya.
“Mari kita dorong dan gelorakan untuk berbahasa Indonesia secara santun, sebagai bagian dari peradaban dan budaya Indonesia yang luhur,” katanya, melalui siaran pers, Rabu (29/10/2024).
Baca juga: Badan Bahasa Targetkan 200 Ribu Entri Baru di KBBI Tahun Ini
Guru Besar UIN Jakarta itu juga mengajak untuk merefleksikan kembali peran bahasa Indonesia dalam pembangunan bangsa.
“Mari kita jadikan bahasa Indonesia sebagai pilar utama pendidikan kita. Mari kita pastikan bahwa generasi muda kita tidak hanya cerdas dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga cerdas dalam berbahasa karena bahasa adalah jendela pikiran dan cermin kepribadian,” ucapnya.
Baca juga: Mendikdasmen Abdul Mu’ti: Saya Akan Berusaha Menjadi Menteri yang Banyak Mendengar
Mantan Ketua Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN SM) itu menambahkan, Bulan Bahasa dan Sastra merupakan salah satu momentum untuk mewujudkan amanat ikrar Sumpah Pemuda, ketika para pendiri bangsa menyadari bahwa bahasa adalah kunci persatuan.
Bahasa Indonesia, katanya, bukan hanya alat komunikasi, namun merupakan tolak ukur keadaban suatu bangsa yang merdeka
Dalam laporannya, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), E. Aminudin Aziz, menyampaikan bahwa Bulan Bahasa dan Sastra menjadi momen yang ditunggu oleh para pegiat bahasa dan sastra dengan beragam alasan.
BBS dinanti karena menjadi ajang untuk berpartisipasi dan berkompetisi menghadirkan karya-karya terbaik dalam bidang bahasa dan sastra para pegiat bahasa, sastra, dan literasi, momen peluncuran produk-produk terbaru Badan Bahasa yang akan dijadikan rujukan dalam bidang bahasa dan sastra, serta menunggu wisata dan rekreasi bahasa yang diselenggarakan oleh Badan Bahasa
“Kecerdasan berbahasa berarti memiliki kompetensi literasi yang mumpuni, yaitu kemampuan untuk mengolah informasi yang diterima para pengguna bahasa dan kemudian digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup. Kompetensi literasi seperti itulah yang diimpikan untuk dimiliki bangsa ini dalam menyambut Indonesia Emas 2045,” ucap Aminudin.
Hal ini disampaikan Abdul Mu'ti pada puncak perayaan Bulan Bahasa dan Sastra (BSS) di Jakarta, Senin (28/10/2024).
Baca juga: Menjadikan Bahasa Indonesia Keren Lagi
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menjelaskan, bahasa Indonesia adalah simbol yang menjelaskan keberadaan suatu bangsa, dengan nilai-nilai kebangsaan, identitas, dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia yang terkandung di dalamnya.
“Mari kita dorong dan gelorakan untuk berbahasa Indonesia secara santun, sebagai bagian dari peradaban dan budaya Indonesia yang luhur,” katanya, melalui siaran pers, Rabu (29/10/2024).
Baca juga: Badan Bahasa Targetkan 200 Ribu Entri Baru di KBBI Tahun Ini
Guru Besar UIN Jakarta itu juga mengajak untuk merefleksikan kembali peran bahasa Indonesia dalam pembangunan bangsa.
“Mari kita jadikan bahasa Indonesia sebagai pilar utama pendidikan kita. Mari kita pastikan bahwa generasi muda kita tidak hanya cerdas dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga cerdas dalam berbahasa karena bahasa adalah jendela pikiran dan cermin kepribadian,” ucapnya.
Baca juga: Mendikdasmen Abdul Mu’ti: Saya Akan Berusaha Menjadi Menteri yang Banyak Mendengar
Mantan Ketua Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN SM) itu menambahkan, Bulan Bahasa dan Sastra merupakan salah satu momentum untuk mewujudkan amanat ikrar Sumpah Pemuda, ketika para pendiri bangsa menyadari bahwa bahasa adalah kunci persatuan.
Bahasa Indonesia, katanya, bukan hanya alat komunikasi, namun merupakan tolak ukur keadaban suatu bangsa yang merdeka
Dalam laporannya, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), E. Aminudin Aziz, menyampaikan bahwa Bulan Bahasa dan Sastra menjadi momen yang ditunggu oleh para pegiat bahasa dan sastra dengan beragam alasan.
BBS dinanti karena menjadi ajang untuk berpartisipasi dan berkompetisi menghadirkan karya-karya terbaik dalam bidang bahasa dan sastra para pegiat bahasa, sastra, dan literasi, momen peluncuran produk-produk terbaru Badan Bahasa yang akan dijadikan rujukan dalam bidang bahasa dan sastra, serta menunggu wisata dan rekreasi bahasa yang diselenggarakan oleh Badan Bahasa
“Kecerdasan berbahasa berarti memiliki kompetensi literasi yang mumpuni, yaitu kemampuan untuk mengolah informasi yang diterima para pengguna bahasa dan kemudian digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup. Kompetensi literasi seperti itulah yang diimpikan untuk dimiliki bangsa ini dalam menyambut Indonesia Emas 2045,” ucap Aminudin.
(nnz)