Revitalisasi Matematika Jadi Quick Win Kemendikdasmen, Begini Konsepnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wamendikdasmen Atip Latipulhayat membeberkan program kerja Kemendikdasmen. Rencananyapelajaran Matematika akan direvitalisasi sistem pembelajarannya.
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Atip Latipulhayat melakukan kunjungan kerja ke Tasikmalaya, Jawa Barat pada 1-2 November 2024. Dua sekolah yang dikunjungi adalah SMA Plus Muallimin Rajapolah dan SMP/SMA Plus Nashrul Haq Sukasari.
Baca juga: Pesan Prabowo ke Mendikdasmen: Kenalkan Matematika Sejak Tingkat TK
“Pak Presiden selalu menyoroti pendidikan karakter bagi peserta didik karena menurutnya, pembangunan fisik tidak memiliki makna jika manusianya tidak memiliki kualitas”, katanya, melalui siaran pers, Minggu (3/11/2024).
Berangkat dari prioritas tersebut, Kemendikdasmen akan melakukan beberapa hal untuk mencapai quick win yang sudah ditentukan bersama Presiden Prabowo dalam upaya peningkatan karakter siswa dan kualitas pendidikan Indonesia.
Baca juga: Jadi Mendikdasmen, Abdul Mu'ti Ingin Wujudkan Program RAMAH di Kemendikdasmen
Quick win, jelas Atip, adalah hasil apa yang harus segera terlihat dan terasa bagi warga pendidikan. Dalam mengejar quick win ini, Kemendikdasmen akan memfokuskan pada pembenahan pendidikan nilai dan penguatan literasi dan kemampuan numerasi yang terkait dengan logika dan matematika .
Terkait peningkatan kemampuan numerik dan literasi, mengikuti arahan Presiden, Kemendikdasmen diminta untuk melakukan revitalisasi sistem pembelajaran pada bidang sains dan teknologi, khususnya Matematika dan pembiasaan membaca di sekolah.
Baca juga: Koordinasi dengan Kemenag, Mendikdasmen Sorot 3 Isu Terkait Guru Agama
“Kami akan buatkan program yang menjadikan Matematika menjadi sesuatu yang menyenangkan, sehingga dapat menghilangkan konsep intimidasi yang selama ini selalu melekat pada Matematika," tutur Guru Besar Universitas Padjadjaran (Unpad) tersebut.
Atip mengungkapkan, logika Matematika tidak pernah terlepas dari pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga penting untuk bisa membuat siswa senang mempelajarinya.
“Rencananya, karena yang disasar utamanya adalah sekolah dasar, kami akan membuat konsep Matematika melalui animasi dengan tokoh-tokoh familier agar menyenangkan”, tambahnya.
Peningkatan kualitas literasi dan numerasi ini menurut Wamen Atip juga merupakan upaya Kemendikdasmen mengejar skor Programme for International Student (PISA) pendidikan Indonesia yang tertinggal.
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Atip Latipulhayat melakukan kunjungan kerja ke Tasikmalaya, Jawa Barat pada 1-2 November 2024. Dua sekolah yang dikunjungi adalah SMA Plus Muallimin Rajapolah dan SMP/SMA Plus Nashrul Haq Sukasari.
Baca juga: Pesan Prabowo ke Mendikdasmen: Kenalkan Matematika Sejak Tingkat TK
“Pak Presiden selalu menyoroti pendidikan karakter bagi peserta didik karena menurutnya, pembangunan fisik tidak memiliki makna jika manusianya tidak memiliki kualitas”, katanya, melalui siaran pers, Minggu (3/11/2024).
Berangkat dari prioritas tersebut, Kemendikdasmen akan melakukan beberapa hal untuk mencapai quick win yang sudah ditentukan bersama Presiden Prabowo dalam upaya peningkatan karakter siswa dan kualitas pendidikan Indonesia.
Baca juga: Jadi Mendikdasmen, Abdul Mu'ti Ingin Wujudkan Program RAMAH di Kemendikdasmen
Quick win, jelas Atip, adalah hasil apa yang harus segera terlihat dan terasa bagi warga pendidikan. Dalam mengejar quick win ini, Kemendikdasmen akan memfokuskan pada pembenahan pendidikan nilai dan penguatan literasi dan kemampuan numerasi yang terkait dengan logika dan matematika .
Terkait peningkatan kemampuan numerik dan literasi, mengikuti arahan Presiden, Kemendikdasmen diminta untuk melakukan revitalisasi sistem pembelajaran pada bidang sains dan teknologi, khususnya Matematika dan pembiasaan membaca di sekolah.
Baca juga: Koordinasi dengan Kemenag, Mendikdasmen Sorot 3 Isu Terkait Guru Agama
“Kami akan buatkan program yang menjadikan Matematika menjadi sesuatu yang menyenangkan, sehingga dapat menghilangkan konsep intimidasi yang selama ini selalu melekat pada Matematika," tutur Guru Besar Universitas Padjadjaran (Unpad) tersebut.
Atip mengungkapkan, logika Matematika tidak pernah terlepas dari pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga penting untuk bisa membuat siswa senang mempelajarinya.
“Rencananya, karena yang disasar utamanya adalah sekolah dasar, kami akan membuat konsep Matematika melalui animasi dengan tokoh-tokoh familier agar menyenangkan”, tambahnya.
Peningkatan kualitas literasi dan numerasi ini menurut Wamen Atip juga merupakan upaya Kemendikdasmen mengejar skor Programme for International Student (PISA) pendidikan Indonesia yang tertinggal.
(nnz)