10 Pahlawan Nasional dari Jawa Tengah, Nomor 2 Kuliah Kedokteran di Stovia
loading...
A
A
A
Dalam sejarahnya Pangeran Pakubuwono VI pernah menolak perintah Belanda untuk menghancurkan tentara Pangeran Diponegoro. Justru Pakubuwono VI memilih untuk melawan kolonial dengan memberi bala tentara pada Pangeran Diponegoro.
Jenderal Ahmad Yani yang menjadi salah satu korban G30S/PKI mendapat gelar Pahlawan Revolusi. Pemberian gelar sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 111/KOTI/1965. Pangkatnya dinaikkan secara anumerta dari Letnan Jenderal menjadi Jenderal.
Ahmad Yani lahir di Purworejo pada 19 Juni 1922. Ia merupakan putra dari pimpinan pabrik gula di Jenar, Purworejo yang memiliki keturunan darah pahlawan dari prajurit Pangeran Diponegoro.
Jenderal Urip Sumoharjo dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional berdasar Keppres No 314 Tahun 1964 pada 10 November 1964. Ia turut serta sebagai pemrakarsa pembentukan pendidikan militer yang sekarang menjadi AMN (Akademi Militer Nasional).
Urip Sumoharjo lahir di Purworejo pada 22 Februari 1893. Ia merupakan putra dari R Soemohardjo, Mantri Guru Besar di Purworejo dan cucu Bupati Trenggalek dari pihak ibu.
Jenderal yang lahir di Banyumas 10 Oktober 1909 ini ditetapkan sebagai pahlawan nasional berdasarkan Keppres No 222 Tahun 1962. Gatot Subroto berjasa karena berhasil menumpas beberapa pemberontakan pascakemerdekaan RI, seperti DI/TII, pemberontakan Kahar Muzakar, dan PRRI/PERMESTA.
Dalam sejarahnya Jenderal Gatot Subroto pernah diberikan amanat sebagai Panglima Tentara dan Teritorium Jawa Tengah di Semarang.
Jenderal Soedirman telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional berdasar Keppres No 314 Tahun 1964 dan Keppres No 025/TK/TH.1970 Tahun 1964. Salah satu jenderal bintang lima ini lahir di Purbalingga pada 24 Januari 1916.
Jasanya sangat besar dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, mengingat dirinya pernah memukul mundur sekutu dari Ambarawa ke Semarang dan pada 18 Desember 1945 kala Agresi Militer Belanda. Dari situlah dirinya dilantik menjadi Panglima Besar TKR.
Lihat Juga: Hari Pahlawan 2024, Ini 3 Pahlawan Nasional Indonesia yang Jarang Diketahui Banyak Orang
7. Jenderal Ahmad Yani
Jenderal Ahmad Yani yang menjadi salah satu korban G30S/PKI mendapat gelar Pahlawan Revolusi. Pemberian gelar sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 111/KOTI/1965. Pangkatnya dinaikkan secara anumerta dari Letnan Jenderal menjadi Jenderal.
Ahmad Yani lahir di Purworejo pada 19 Juni 1922. Ia merupakan putra dari pimpinan pabrik gula di Jenar, Purworejo yang memiliki keturunan darah pahlawan dari prajurit Pangeran Diponegoro.
8. Jenderal Urip Sumoharjo
Jenderal Urip Sumoharjo dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional berdasar Keppres No 314 Tahun 1964 pada 10 November 1964. Ia turut serta sebagai pemrakarsa pembentukan pendidikan militer yang sekarang menjadi AMN (Akademi Militer Nasional).
Urip Sumoharjo lahir di Purworejo pada 22 Februari 1893. Ia merupakan putra dari R Soemohardjo, Mantri Guru Besar di Purworejo dan cucu Bupati Trenggalek dari pihak ibu.
9. Jenderal Gatot Subroto
Jenderal yang lahir di Banyumas 10 Oktober 1909 ini ditetapkan sebagai pahlawan nasional berdasarkan Keppres No 222 Tahun 1962. Gatot Subroto berjasa karena berhasil menumpas beberapa pemberontakan pascakemerdekaan RI, seperti DI/TII, pemberontakan Kahar Muzakar, dan PRRI/PERMESTA.
Dalam sejarahnya Jenderal Gatot Subroto pernah diberikan amanat sebagai Panglima Tentara dan Teritorium Jawa Tengah di Semarang.
10. Jenderal Soedirman
Jenderal Soedirman telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional berdasar Keppres No 314 Tahun 1964 dan Keppres No 025/TK/TH.1970 Tahun 1964. Salah satu jenderal bintang lima ini lahir di Purbalingga pada 24 Januari 1916.
Jasanya sangat besar dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, mengingat dirinya pernah memukul mundur sekutu dari Ambarawa ke Semarang dan pada 18 Desember 1945 kala Agresi Militer Belanda. Dari situlah dirinya dilantik menjadi Panglima Besar TKR.
Lihat Juga: Hari Pahlawan 2024, Ini 3 Pahlawan Nasional Indonesia yang Jarang Diketahui Banyak Orang
(nnz)