Berdampingan dengan AI, GSM Fokus Peningkatan Kualitas Guru

Senin, 16 Desember 2024 - 14:25 WIB
loading...
A A A
Dengan kecepatan dan aksesnya terhadap informasi, AI tentu mampu menjadi asisten yang menggenjot produktivitas manusia. Terbukti dari AI yang setiap bulannya mampu mencerna hingga triliunan data. Sedangkan manusia hanya terbatas pada 1 miliar data jika belajar sepanjang hidup.

Namun, batasan pada AI bagi kehidupan manusia hanya sampai pada menjadi asisten. Tidak untuk menggantikan karena untungnya, manusia masih memiliki anugerah kekhasan yang istimewa.

Setelah melihat dampak dari pergantian menteri dan kurikulum yang tidak begitu signifikan terhadap pendidikan di Indonesia, GSM memilih berfokus terhadap peningkatan kualitas guru. Rizal berpendapat guru adalah kurikulum itu sendiri.

Rizal juga menuntun para partisipan untuk membangun murid-murid yang mampu memiliki pemikiran holistik. Tidak hanya sekadar tahu “apa”, tetapi juga “bagaimana”, dan “mengapa”, lewat pemaduan cara berpikir lintas disiplin dan menggunakan pola pikir filsafat sebagai dasar.

Cara berpikir filsafat dirasa perlu untuk diterapkan agar siswa terus memiliki rasa penasaran yang tinggi, terhindar dari manipulasi berita hoaks yang kerap tersebar di dunia maya, serta selalu bijaksana dalam mengambil keputusan.

Reynold seorang pegiat dari GSM Supiori mengaku selama mengikuti GSM membuatnya mengalami keterlepasan akan masa lalu. Menurutnya, GSM memiliki ekosistem yang mandiri, berdaulat, dan independen. Tidak pernah bergantung kepada siapapun yang berkuasa karena semangatnya datang dari inisiatif diri.

”Pertemuan malam ini juga membuat kami tidak takut lagi dengan adanya AI karena dapat disiasati dengan pembangunan arsitektur kebijaksanaan,” katanya.
(poe)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4831 seconds (0.1#10.140)