Ospek Daring, Babak Akhir Perpeloncoan Mahasiswa Baru

Selasa, 01 September 2020 - 07:11 WIB
loading...
Ospek Daring, Babak Akhir Perpeloncoan Mahasiswa Baru
Perwakilan mahasiswa baru mengikuti masa orientasi di UWKS, Senin (31/8). Foto/SINDOnews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Pandemi COVID-19 menjadi babak baru bagi dunia kampus. Selain mahasiswa dan kampus dihadapkan pada revolusi industri 4.0 dalam setiap perkuliahan, pandemi menjadi berkah tersendiri bagi calon mahasiswa baru. Calon intelektual muda ini tidak harus berhadapan langsung dengan para senior yang ingin melanjutkan tradisi tahunan saat berkenalan dengan kampus, karena pembekalan dan perkenalan banyak dilakukan secara daring. Sebut saja tradisi perpeloncoan.

Seperti yang dilakukan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Meski di tengah pandemi, kampus yang kental dengan tradisi Majapahit ini tetap menggelar masa orientasi bagi mahasiswa baru. Hanya saja, helatan akbar tahunan ini dilaksanakan secara semi daring. Yakni luring dan daring. Sebagian mahasiswa mengikuti pembekalan di kampus dengan protokol kesehatan ketat, dan sebagian lagi cukup mengikuti secara daring. (Baca juga: Siap-siap, Pendaftaran Beasiswa LPDP akan Dibuka Maret 2021 )

Menurut Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan & Kehumasan, Bambang Yunarko, selama ini pelaksanaan ospek selalu diwarnai tradisi perpeloncoan pada mahasiswa baru. Di UWKS sendiri, kata dia, dari generasi setiap ospek selalu mengarah ke perpeloncoan, padahal hal itu tidak ada manfaatnya dan menghabiskan energi.

"Kali ini sifatnya hanya penerimaan dan pembinaan. Karena kami ingin mengakhiri perpeloncoan yang selama ini berjalan. Karena kekerasan itu merugikan semua pihak. Oleh karena itu kami mengambil secara daring dan luring," katanya disela penerimaan dan pembinaan mahasiswa baru, di UWKS, Senin (31/8).

Bambang melanjutkan, untuk proses perkuliahan UWKS sendiri masih menunggu perkembangan kasus pandemi COVID-19. Pihaknya tetap mengacu pada arahan dari pemerintah bahwa pelaksanaan perkuliahan dilakukan secara daring. (Baca juga: 3 Mahasiswa UNS Menangi Innovation Concrete Competition )

"Karena sampai detik ini belum ada perguruan tinggi yang menjalankan kuliah secara luring, masih daring semua. Karena kami lebih mementingkan keselamatan mahasiswa, dosen dan karyawan," tegasnya.

Disi lain, pandemi COVID-19 juga berdampak pada animo masyarakat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, khsusnya perguruan tinggi swasta. Rektor UWKS Prof.H.Sri Harmadji mengakui, pada masa pandemi pendaftaran mahasiswa baru disemua kampus swasta turun hingga 50 persen.

"UWKS sendiri dulu menerima 1200 mahasiswa baru. Skarang baru separuhnya. Jadi tetap kita masih membuka pendaftaran sehingga nanti bisa bertambah," ujarnya.

Meski turun, UWKS tidak mengurangi kualitas pendidikan bagi mahasiswanya. Termasuk tetap menyambut mahasiswa baru dengan segala keterbatasannya. Kampus Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, lanjutnya, selama ini menjadi wadah untuk menyalurkan nilai-nilai Kewijayakusumaan yang patut diteladani melalui motto anggung, wimbuh, linuwih dan semboyan tatag, teteg, teguh, tanggon, trapsila.

Mahasiswa tetap digembleng tentang Pengenalan Jatidiri Kewijayakusumaan, Program pendidikan di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Toleransi Bermasyarakat dan beragama serta Pencegahan COVID 19.

Pantauan di lokasi, Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru berjalan lancar, khidmat dan penuh makna mulai dari prosesi Raden Wijaya hingga prosesi penyerahan mahasiswa oleh orang tua kepada Rektor UWKS Prof.H.Sri Harmadji, untuk di geladhi di Kampung Waringin Unggul selama lebih kurang 4 (empat) tahun.

Pelaksanaan Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru menggunakan protokol Covid. Upacara dibuka dengan prosesi Raden Wijaya yang sarat dengan budaya Majapahit. Semua peserta dan panitia yang hadir menggunakan masker dan menjaga jarak 1,5 meter” tambah Andi.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2086 seconds (0.1#10.140)