Tukin Tak Kunjung Cair, Aliansi Dosen Kirim Karangan Bunga ke Kemendikti Saintek
loading...
A
A
A
"Para dosen ASN adalah motor penggerak pendidikan tinggi, dan pengabaian seperti ini adalah tamparan terhadap integritas dan komitmen negara memajukan pendidikan tinggi di Indonesia," ujarnya.
1. Pemerintah harus segera menerbitkan Perpres yang mengatur pemberian Tukin bagi dosen ASN.
2. Memastikan alokasi anggaran Tukin dalam APBN 2025.
3. Memberikan jadwal pasti untuk pelaksanaan pemberian Tukin bagi dosen ASN.
Ini bukan hanya soal kesejahteraan, tetapi soal keadilan. Dosen telah berkontribusi secara signifikan dalam membangun pendidikan tinggi Indonesia, namun pemerintah justru mengabaikan dosen-dosennya sendiri yang menjadi lokomotif kampus.
"Aksi ini merupakan pengingat bahwa dosen ASN tidak akan tinggal diam. Aliansi Dosen ASN Kemendiktisaintek Seluruh Indonesia akan terus bersuara hingga pemerintah memenuhi komitmennya. Pendidikan tinggi yang kuat tidak mungkin berdiri di atas ketidakadilan," kata dia.
Aksi ini juga mendapat dukungan penuh dari beberapa organisasi, antara lain: Green Engineering Society (GES), Forum Profesi Dosen Republik Indonesia (FPDRI), dan Forum Komunikasi Senat Politeknik Indonesia (FKSPI).
Organisasi-organisasi ini bersama ADAKSI mengingatkan pemerintah bahwa dosen ASN tidak akan diam. Mereka akan terus bersuara hingga pemerintah memenuhi janji yang telah dibuat.
"Pendidikan tinggi yang kuat dan berkelanjutan hanya bisa terwujud melalui penghargaan yang adil terhadap para dosen yang menjadi tulang punggung dunia akademik," pungkas dia.
3 Tuntutan ADAKSI
1. Pemerintah harus segera menerbitkan Perpres yang mengatur pemberian Tukin bagi dosen ASN.
2. Memastikan alokasi anggaran Tukin dalam APBN 2025.
3. Memberikan jadwal pasti untuk pelaksanaan pemberian Tukin bagi dosen ASN.
Ini bukan hanya soal kesejahteraan, tetapi soal keadilan. Dosen telah berkontribusi secara signifikan dalam membangun pendidikan tinggi Indonesia, namun pemerintah justru mengabaikan dosen-dosennya sendiri yang menjadi lokomotif kampus.
"Aksi ini merupakan pengingat bahwa dosen ASN tidak akan tinggal diam. Aliansi Dosen ASN Kemendiktisaintek Seluruh Indonesia akan terus bersuara hingga pemerintah memenuhi komitmennya. Pendidikan tinggi yang kuat tidak mungkin berdiri di atas ketidakadilan," kata dia.
Aksi ini juga mendapat dukungan penuh dari beberapa organisasi, antara lain: Green Engineering Society (GES), Forum Profesi Dosen Republik Indonesia (FPDRI), dan Forum Komunikasi Senat Politeknik Indonesia (FKSPI).
Organisasi-organisasi ini bersama ADAKSI mengingatkan pemerintah bahwa dosen ASN tidak akan diam. Mereka akan terus bersuara hingga pemerintah memenuhi janji yang telah dibuat.
"Pendidikan tinggi yang kuat dan berkelanjutan hanya bisa terwujud melalui penghargaan yang adil terhadap para dosen yang menjadi tulang punggung dunia akademik," pungkas dia.
(nnz)