Mendikdasmen: Gaji Guru Honorer Tetap Naik Tidak Kena Efisiensi Anggaran
loading...

Mendikdasmen Abdul Mu’ti memastikan, gaji guru non ASN atau honorer tetap mengalami kenaikkan meski kementeriannya terkena efisiensi anggaran. Foto/Achmad Al Fiqri.
A
A
A
JAKARTA - Mendikdasmen Abdul Mu’ti memastikan, gaji guru honorer tetap mengalami kenaikkan meski kementeriannya terkena efisiensi anggaran. Ia menjelaskan bahwa efisiensi anggaran Kemendikdasmen mengalami penurunan dari Rp8,03 triliun menjadi Rp7,27 triliun.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti memastikan, gaji guru non ASN atau honorer tetap mengalami kenaikkan meski kementeriannya terkena efisiensi anggaranMu'ti menjelaskan penurunan pemotongan anggaran sebesar Rp Rp763,3 miliar itu berdasarkan hasil rapat dengan Menteri Sekretaris Negara pada Selasa (11/2/2025) kemarin.
Baca juga: Gaji Guru Honorer Masih Rendah, 74 Persen Dibayar di Bawah Rp2 Juta per Bulan
“Dengan demikian, total anggaran kemendikdasmen dengan penyesuaian ini meningkat dari Rp25,5 triliun menjadi Rp26,27 triliun,” kata Mu’ti dalam raker bersama Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Kamis (12/2/2025).
Kendati ada efisiensi anggaran, Mu'ti memastikan, gaji guru non ASN atau honorer tetap mengalami kenaikkan.
“Tunjangan guru non-ASN tetap kita amankan sebesar Rp11,5 T. Nilai ini sudah termasuk kenaikan tunjangan profesi guru non-PNS yang dinaikan dari 1,5 juta menjadi 2 juta per orang per bulan,” katanya.
Baca juga: Hore, Guru Honorer akan Dapat BLT Tiap Bulan, Segini Besarannya
Lebih lanjut, Mu’ti mengatakan beasiswa pendidikan untuk daerah tertinggal dan khusus yang dijalankan Kemendikdasmen tetap berjalan.
“Penyediaan beasiswa berjalan dengan anggaran sebesar Rp 278 M termasuk untuk beasiswa afirmasi daerah tertinggal,” ucap Mu'ti.
Di sisi lain, Mu’ti mengatakan imbas efisiensi anggaran Kemendikdasmen berdampak pada jumlah guru yang difasilitasi untuk mengikuti pendidikan profesi. Ia mengatakan hampir separuh peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) akan batal dibiayai untuk mengikuti pelaksanaan pendidikan tersebut.
“Pemerintah belum bisa menyediakan secara penuh untuk 806 ribu orang, hampir separuhnya tetap dapat dibiayai tahun 2025 jadi yang sudah disepakati sekitar 400 sekian ribu untuk PPG tahun 2025,” ujarnya.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti memastikan, gaji guru non ASN atau honorer tetap mengalami kenaikkan meski kementeriannya terkena efisiensi anggaranMu'ti menjelaskan penurunan pemotongan anggaran sebesar Rp Rp763,3 miliar itu berdasarkan hasil rapat dengan Menteri Sekretaris Negara pada Selasa (11/2/2025) kemarin.
Baca juga: Gaji Guru Honorer Masih Rendah, 74 Persen Dibayar di Bawah Rp2 Juta per Bulan
“Dengan demikian, total anggaran kemendikdasmen dengan penyesuaian ini meningkat dari Rp25,5 triliun menjadi Rp26,27 triliun,” kata Mu’ti dalam raker bersama Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Kamis (12/2/2025).
Kendati ada efisiensi anggaran, Mu'ti memastikan, gaji guru non ASN atau honorer tetap mengalami kenaikkan.
“Tunjangan guru non-ASN tetap kita amankan sebesar Rp11,5 T. Nilai ini sudah termasuk kenaikan tunjangan profesi guru non-PNS yang dinaikan dari 1,5 juta menjadi 2 juta per orang per bulan,” katanya.
Baca juga: Hore, Guru Honorer akan Dapat BLT Tiap Bulan, Segini Besarannya
Lebih lanjut, Mu’ti mengatakan beasiswa pendidikan untuk daerah tertinggal dan khusus yang dijalankan Kemendikdasmen tetap berjalan.
“Penyediaan beasiswa berjalan dengan anggaran sebesar Rp 278 M termasuk untuk beasiswa afirmasi daerah tertinggal,” ucap Mu'ti.
Di sisi lain, Mu’ti mengatakan imbas efisiensi anggaran Kemendikdasmen berdampak pada jumlah guru yang difasilitasi untuk mengikuti pendidikan profesi. Ia mengatakan hampir separuh peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) akan batal dibiayai untuk mengikuti pelaksanaan pendidikan tersebut.
“Pemerintah belum bisa menyediakan secara penuh untuk 806 ribu orang, hampir separuhnya tetap dapat dibiayai tahun 2025 jadi yang sudah disepakati sekitar 400 sekian ribu untuk PPG tahun 2025,” ujarnya.
(nnz)
Lihat Juga :