Profil Prof Brian Yuliarto, Mendikti RI Baru Pengganti Satryo Soemantri Brodjonegoro
loading...

Prof Brian Yuliarto (tengah) telah resmi dilantik jadi Menteri Pendidikan Tinggi Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek). Foto/Binti Mufarida.
A
A
A
JAKARTA - Prof Brian Yuliarto ST MEng PhD telah resmi dilantik jadi Menteri Pendidikan Tinggi Sains, dan Teknologi ( Mendikti Saintek ), menggantikan Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro dalam reshuffle kabinet Presiden Prabowo Subianto.
Perombakan Kabinet Merah Putih ini menandakan jika Presiden Prabowo Subianto bisa melakukan perubahan kapan saja demi mendorong seluruh menteri bekerja secara maksimal.
Baca juga: Digantikan Prof Brian Yuliarto, Satryo Soemantri Pilih Mundur!
Brian dilantik sebagai Mendikti Saintek berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 26/P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Merah Putih Periode Tahun 2024-2029.
Prof Brian Yuliarto sendiri adalah Guru Besar di Fakultas Teknologi Industri (FTI) Institut Teknologi Bandung (ITB), dengan keahlian dalam bidang teknologi nano dan kuantum.
Prof Brian Yuliarto yang lahir pada 27 Juli 1974, adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Sejak masa sekolah, ia dikenal sebagai siswa berprestasi dan punya pencapaian akademik gemilang.
Dalam riwayat pendidikannya, Brian menamatkan pendidikan sarjana di Jurusan Teknik Fisika Institut Teknik Bandung (ITB) pada tahun 1999. Setelah itu, ia melanjutkan studi pascasarjana di University of Tokyo, Jepang, dengan fokus pada Quantum Engineering and System Science.
Baca juga: Satryo Soemantri Kena Reshuffle Kabinet, Wamen Stella Christie Percaya Itu Terbaik untuk Bangsa
Dari universitas Jepang itulah ia sukses raih gelar magister dan doktor pada tahun 2005. Keahliannya dalam ilmu material menjadi dasar utama dalam riset-riset yang dikembangkan.
Untuk riwayat kariernya, Prof Brian tercatat sudah mulai aktif di ITB sejak tahun 2006. Ia aktif dalam penelitian dan pengembangan nanomaterial, khususnya untuk aplikasi sensor dan energi.
Ketika di ITB, Brian pernah ditunjuk jadi Kepala Lembaga Kemahasiswaan ITB tahun 2010-2016, Ketua Kelompok Keahlian AFM FTI ITB 2018-2020, dan Kepala Program Studi Teknik Fisika ITB pada 2016-2020.
Baca juga: Momen Wamen Stella Beri Ucapan Selamat kepada Prof Brian Yuliarto, Nusron Tersenyum
Brian Yulianto juga tercatat pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknologi Industri ITB periode 2020-2024. Ia juga merupakan Kepala Research Center on Nanoscience and Nanotechnology ITB tahun 2019-2020.
Dalam dunia akademik, ia telah menghasilkan lebih dari 326 publikasi yang terindeks Scopus dengan total 5.506 sitasi serta h-index 43. Sementara itu, dalam Google Scholar, ia memiliki 410 publikasi dengan 6.600 sitasi dan h-index yang sama.
Sebagai ilmuwan, Prof Brian telah meraih berbagai penghargaan bergengsi. Terbaru adalah berhasil mendapat penghargaan Habibie Prize 2024, dan Masuk dalam daftar World’s Top 2% Scientist tahun 2024.
Pada tahun 2023, ia sempat jadi Top 1 Indonesia Researcher dalam bidang Nanoscience & Nanotechnology tahun 2023. Dia juga sempat jadi Peneliti Terbaik ITB tahun 2021.
Dengan berbagai catatan prestasi dan karier cemerlangnya, tak heran jika Prof Brian Yuliarto ditunjuk jadi Mendikti Saintek untuk gantikan Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro .
Perombakan Kabinet Merah Putih ini menandakan jika Presiden Prabowo Subianto bisa melakukan perubahan kapan saja demi mendorong seluruh menteri bekerja secara maksimal.
Baca juga: Digantikan Prof Brian Yuliarto, Satryo Soemantri Pilih Mundur!
Brian dilantik sebagai Mendikti Saintek berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 26/P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Merah Putih Periode Tahun 2024-2029.
Prof Brian Yuliarto sendiri adalah Guru Besar di Fakultas Teknologi Industri (FTI) Institut Teknologi Bandung (ITB), dengan keahlian dalam bidang teknologi nano dan kuantum.
Profil Prof Brian Yuliarto
Prof Brian Yuliarto yang lahir pada 27 Juli 1974, adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Sejak masa sekolah, ia dikenal sebagai siswa berprestasi dan punya pencapaian akademik gemilang.
Dalam riwayat pendidikannya, Brian menamatkan pendidikan sarjana di Jurusan Teknik Fisika Institut Teknik Bandung (ITB) pada tahun 1999. Setelah itu, ia melanjutkan studi pascasarjana di University of Tokyo, Jepang, dengan fokus pada Quantum Engineering and System Science.
Baca juga: Satryo Soemantri Kena Reshuffle Kabinet, Wamen Stella Christie Percaya Itu Terbaik untuk Bangsa
Dari universitas Jepang itulah ia sukses raih gelar magister dan doktor pada tahun 2005. Keahliannya dalam ilmu material menjadi dasar utama dalam riset-riset yang dikembangkan.
Untuk riwayat kariernya, Prof Brian tercatat sudah mulai aktif di ITB sejak tahun 2006. Ia aktif dalam penelitian dan pengembangan nanomaterial, khususnya untuk aplikasi sensor dan energi.
Ketika di ITB, Brian pernah ditunjuk jadi Kepala Lembaga Kemahasiswaan ITB tahun 2010-2016, Ketua Kelompok Keahlian AFM FTI ITB 2018-2020, dan Kepala Program Studi Teknik Fisika ITB pada 2016-2020.
Baca juga: Momen Wamen Stella Beri Ucapan Selamat kepada Prof Brian Yuliarto, Nusron Tersenyum
Brian Yulianto juga tercatat pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknologi Industri ITB periode 2020-2024. Ia juga merupakan Kepala Research Center on Nanoscience and Nanotechnology ITB tahun 2019-2020.
Dalam dunia akademik, ia telah menghasilkan lebih dari 326 publikasi yang terindeks Scopus dengan total 5.506 sitasi serta h-index 43. Sementara itu, dalam Google Scholar, ia memiliki 410 publikasi dengan 6.600 sitasi dan h-index yang sama.
Sebagai ilmuwan, Prof Brian telah meraih berbagai penghargaan bergengsi. Terbaru adalah berhasil mendapat penghargaan Habibie Prize 2024, dan Masuk dalam daftar World’s Top 2% Scientist tahun 2024.
Pada tahun 2023, ia sempat jadi Top 1 Indonesia Researcher dalam bidang Nanoscience & Nanotechnology tahun 2023. Dia juga sempat jadi Peneliti Terbaik ITB tahun 2021.
Dengan berbagai catatan prestasi dan karier cemerlangnya, tak heran jika Prof Brian Yuliarto ditunjuk jadi Mendikti Saintek untuk gantikan Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro .
(nnz)
Lihat Juga :