Siswa Binus School Simprug Gelar Konsel Amal untuk Donasi Anak Papua dan Panti Asuhan
loading...

Siswa BINUS School Simprug Kayne Hadipoespito. Foto/Istimewa.
A
A
A
JAKARTA - Kepedulian yang kuat bagi sesama ditunjukkan oleh siswa BINUS School Simprug Kayne Hadipoespito. Ia menggelar konser amal dan berhasil mengumpulkan Rp678 juta untuk membantu anak-anak Papua dan panti asuhan di Jakarta.
Simon mengatakan, ia menggelar konser amal dan hasilnya ia donasikan itu karena pendidikan adalah hal yang penting dan harus bisa diakses oleh semua anak-anak, khususnya anak Papua dan anak-anak di panti asuhan.
"Saya berpikir pendidikan itu sangat penting untuk anak-anak supaya dia ada masa depan," katanya, di Jakarta, dikutip Rabu (5/3/2025).
Dia menjelaskan, konser amal menjadi wujud kepeduliannya kepada sesama dilatarbelakangi bakatnya yang kuat di seni musik, khususnya di alat musik saksofon.
![Siswa Binus School Simprug Gelar Konsel Amal untuk Donasi Anak Papua dan Panti Asuhan]()
Dengan kepiawaiannya bermain saksofon ia pun mengajak berbagai pihak dan juga anak-anak Panti Asuhan Vincentius Putra untuk terlibat dalam konser tersebut.
"Persiapan konsernya butuh waktu tiga bulan," ungkap Kayne.
Digelar di Gedung Usmar Ismail, Jakarta Selatan, pada Minggu (9/2/2025), konser amal Symphony of Love berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 678.000.000.
Donasi tersebut akan disalurkan untuk meningkatkan keterampilan seni dan musik anak-anak di kedua yayasan, serta membantu kebutuhan sehari-hari mereka.
Selain itu, dana ini juga akan digunakan untuk pengembangan guru dan pembangunan ruang kelas tambahan bagi Yayasan HadasaTio.
Dalam penyelenggaraannya, Kayne tidak sendiri. Ia berkolaborasi dengan Julius Firdaus dan Bina Musik Jakarta untuk menghadirkan konser yang berkesan.
Acara ini turut dimeriahkan oleh penampilan luar biasa dari Panti Asuhan Vincentius Putra, Orkestra BINUS SCHOOL Simprug, Paduan Suara Ursula Kanisius, Air Exile, serta siswa-siswi Bina Musik Jakarta.
Bagi Kayne, konser ini bukan sekadar pertunjukan, tetapi juga bentuk kontribusi nyata bagi sesama.
Dengan menggabungkan kecintaannya terhadap musik dan kepeduliannya terhadap anak-anak yang membutuhkan, ia berharap dapat membawa perubahan positif.
“Musik selalu menjadi hasrat saya. Saya sangat mencintai musik, dari sekadar mendengarkan berbagai genre di radio hingga tampil di atas panggung, meskipun terkadang saya merasa gugup. Oleh karena itu, saya merasa cara terbaik untuk membantu orang lain adalah dengan berbagi kecintaan saya terhadap musik,” ujar Kayne.
Prosesi penyerahan donasi turut dihadiri oleh perwakilan masing-masing penerima, yakni Pater Dedie Kurniadi OFM dari Panti Asuhan Vincentius Putra serta Lucerina Sitorus dan Hubert Horatio Situmeang dari Yayasan HadasaTio.
Donasi ini juga menjadi kado istimewa bagi Panti Asuhan Vincentius Putra yang akan merayakan ulang tahunnya yang ke-110 dan berencana menggelar konser pada 10 Mei mendatang.
Simon mengatakan, ia menggelar konser amal dan hasilnya ia donasikan itu karena pendidikan adalah hal yang penting dan harus bisa diakses oleh semua anak-anak, khususnya anak Papua dan anak-anak di panti asuhan.
"Saya berpikir pendidikan itu sangat penting untuk anak-anak supaya dia ada masa depan," katanya, di Jakarta, dikutip Rabu (5/3/2025).
Dia menjelaskan, konser amal menjadi wujud kepeduliannya kepada sesama dilatarbelakangi bakatnya yang kuat di seni musik, khususnya di alat musik saksofon.

Dengan kepiawaiannya bermain saksofon ia pun mengajak berbagai pihak dan juga anak-anak Panti Asuhan Vincentius Putra untuk terlibat dalam konser tersebut.
"Persiapan konsernya butuh waktu tiga bulan," ungkap Kayne.
Digelar di Gedung Usmar Ismail, Jakarta Selatan, pada Minggu (9/2/2025), konser amal Symphony of Love berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 678.000.000.
Donasi tersebut akan disalurkan untuk meningkatkan keterampilan seni dan musik anak-anak di kedua yayasan, serta membantu kebutuhan sehari-hari mereka.
Selain itu, dana ini juga akan digunakan untuk pengembangan guru dan pembangunan ruang kelas tambahan bagi Yayasan HadasaTio.
Dalam penyelenggaraannya, Kayne tidak sendiri. Ia berkolaborasi dengan Julius Firdaus dan Bina Musik Jakarta untuk menghadirkan konser yang berkesan.
Acara ini turut dimeriahkan oleh penampilan luar biasa dari Panti Asuhan Vincentius Putra, Orkestra BINUS SCHOOL Simprug, Paduan Suara Ursula Kanisius, Air Exile, serta siswa-siswi Bina Musik Jakarta.
Bagi Kayne, konser ini bukan sekadar pertunjukan, tetapi juga bentuk kontribusi nyata bagi sesama.
Dengan menggabungkan kecintaannya terhadap musik dan kepeduliannya terhadap anak-anak yang membutuhkan, ia berharap dapat membawa perubahan positif.
“Musik selalu menjadi hasrat saya. Saya sangat mencintai musik, dari sekadar mendengarkan berbagai genre di radio hingga tampil di atas panggung, meskipun terkadang saya merasa gugup. Oleh karena itu, saya merasa cara terbaik untuk membantu orang lain adalah dengan berbagi kecintaan saya terhadap musik,” ujar Kayne.
Prosesi penyerahan donasi turut dihadiri oleh perwakilan masing-masing penerima, yakni Pater Dedie Kurniadi OFM dari Panti Asuhan Vincentius Putra serta Lucerina Sitorus dan Hubert Horatio Situmeang dari Yayasan HadasaTio.
Donasi ini juga menjadi kado istimewa bagi Panti Asuhan Vincentius Putra yang akan merayakan ulang tahunnya yang ke-110 dan berencana menggelar konser pada 10 Mei mendatang.
(nnz)
Lihat Juga :