Wajib Melek Huruf, 4 Langkah Kemendikbud Berantas Buta Aksara

Sabtu, 05 September 2020 - 11:51 WIB
loading...
Wajib Melek Huruf, 4...
Sejumlah anak sekolah dasar antusias membaca buku di perpustakaan mobil keliling di Jawa Barat. Foto/Dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Tingkat pemberantasan buta aksara sudah turun menjadi 1,78% pada 2019. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan terus meningkatkan pemberantasan buta aksara melalui empat langkah.

Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbud Jumeri mengatakan, pemberantasan buta aksara menjadi salah satu tugas penting di Kemendikbud. Sebab buta aksara ini, jelasnya, menghambat banyak aspek kehidupan warga negara. (Baca juga: 6 Provinsi Jadi Fokus Pemberantasan Buta Aksara )

Dia menjelaskan, seseorang bisa mengakses pengetahuan jika memiliki kemampuan literasi. Tentu jika ada masyarakat yang buta aksara maka akses ke kesehatan, ekonomi, kehidupan dan kesejahreraan pun akan terhambat.

"Sangat dibutuhkan sekali kemampuan warga untuk bisa melek huruf, untuk bisa membaca dan menyaring informasi untuk mensejahterakan hidupnya," katanya pada taklimat media Peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) via daring, Jumat (4/9).

Jumeri menjelaskan, untuk memberantas buta aksara secara nasional maka ada 4 langkah yang ditempuh Kemendikbud. Pertama adalah pemutahiran data. Dia mengatakan, dengan data yang terukur baik data BPS maupun survey yang dilakukan masyarakat maka akan dapat diketahui prioritas program pada daerah tertentu yang angka buta aksaranya masih tinggi. (Baca juga: COVID-19 Terus Meningkat, DPR Minta Kemendikbud Waspadai Klaster Pendidikan )

Program kedua adalah strategi penuntasan yakni dengan layanan program pendidikan keaksaraan yang dilakuka dengan sistem blok atau kluster. Tujuannya adalah Kemendikbud dapat menggulirkan program keaksaraan dengan memperhatikan kondisi daerah atau kearifan budaya lokal. "Program pemberantasan buta aksara bagi komunitas adat terpencil sebagai upaya untuk membantu daerah yang sulit terjangkau," katanya.

Jumeri melanjutkan, program penuntasan buta aksara ketiga adalah pengembangan jejaring dan sinergitas. Kemendikbud dalam hal ini bekerja sama dengan dinas pendidikan kabupaten kota, balai pengembangan Paud Dikmas, lembaga pendidikan non formal, organisasi penddidikan serta juga kampus melalui KKN tematik khusus pemberantasan buta aksara. (Baca juga: 9 Perguruan Tinggi Indonesia Masuk Peringkat Dunia Versi THE 2021, UI Teratas )

Kemudian langkah keempat adalah pengembangan program yang inovatif. Yakni layanan daring dan inovasi pendekatan, strategi dan metode pembelajaran pendidikan keaksaraan. "Jadi yang daring bukan hanya sekolah formal tapi seoklah penddidikan non formal semacam keaksaraan ini juga bisa didaringkan lewat aplikasi yang sudah kita luncurkan," ujarnya.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
5 Ucapan Wafat Yesus...
5 Ucapan Wafat Yesus Kristus 2025 untuk Guru di Sekolah dengan Sentuhan Spiritual dan Doa
Sekolah Terpadu Sedaya...
Sekolah Terpadu Sedaya Bintang Kembangkan Pendidikan Trilingual
PIP 2025 Sudah Diumumkan...
PIP 2025 Sudah Diumumkan Cair, Tapi Kok Belum Masuk? Ini 5 Alasan Belum Diterima
Efisien dan Tepat Sasaran:...
Efisien dan Tepat Sasaran: Mekanisme Tunjangan Langsung ke Rekening, Banjir Pujian Para Guru
Apa Syarat Pengajuan...
Apa Syarat Pengajuan PIP 2025? Cek Dokumen yang Harus Disiapkan
Baru Berusia 15 Tahun...
Baru Berusia 15 Tahun Yuyun Maemunah Diterima di Unesa, Cita-cita Jadi Guru
13 Pantun Halalbihalal...
13 Pantun Halalbihalal Hari Raya Idulfitri 1446 H untuk Acara di Sekolah
Dana PIP 2025 Cair Tanggal...
Dana PIP 2025 Cair Tanggal 10 April! Ini Daftar Penerima dan Cara Pencairannya
Jadwal Pencairan KJP...
Jadwal Pencairan KJP Plus Bulan April 2025, Orang Tua Simak Ya
Rekomendasi
1 dari 10 Bom yang Dijatuhkan...
1 dari 10 Bom yang Dijatuhkan Israel di Jalur Gaza Gagal Meledak
Perang Dagang, China...
Perang Dagang, China Ganti Minyak Mentah AS dengan Minyak Kanada
Lindungi Aset Bisnis,...
Lindungi Aset Bisnis, Nawakara Tawarkan Sistem ISS Berbasis Risiko
Waketum PSI: Menghormati...
Waketum PSI: Menghormati Presiden Sebelumnya adalah Tradisi Demokrasi
Senin, KSOP Batasi Aktivitas...
Senin, KSOP Batasi Aktivitas Bongkar Muat Barang di Pelabuhan Tanjung Priok
Menurunkan Prevalensi...
Menurunkan Prevalensi Stunting
Berita Terkini
PB PGRI Desak Tunjangan...
PB PGRI Desak Tunjangan Profesi Guru Dipertahankan di RUU Sisdiknas
5 jam yang lalu
Nilai Ambang Batas Terbaru...
Nilai Ambang Batas Terbaru Rekrutmen Bersama BUMN 2025, Cek Standar Kelulusannya
5 jam yang lalu
Kemendikti Bangun Sistem...
Kemendikti Bangun Sistem Mentorship Antarkampus, Dorong Kolaborasi Riset dan Inovasi
6 jam yang lalu
5 Contoh Ucapan Paskah...
5 Contoh Ucapan Paskah 2025 untuk Teman Sekolah, Sederhana, Penuh Makna, dan Doa
9 jam yang lalu
5 Ucapan Wafat Yesus...
5 Ucapan Wafat Yesus Kristus 2025 untuk Guru di Sekolah dengan Sentuhan Spiritual dan Doa
9 jam yang lalu
Antri atau Antre, Mana...
Antri atau Antre, Mana Penulisan yang Benar?
19 jam yang lalu
Infografis
4 Negara di Dunia yang...
4 Negara di Dunia yang Tidak Memiliki Pesawat Tempur
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved