Sinopsis Buku RA Kartini Habis Gelap Terbitlah Terang, Simak Yuk
loading...

Sinopsis buku Habis Gelap Terbitlah Terang merangkum kumpulan surat yang ditulis RA Kartini semasa hidupnya. Foto/SINDOnews.
A
A
A
JAKARTA - Sinopsis buku Habis Gelap Terbitlah Terang merangkum kumpulan surat yang ditulis RA Kartini semasa hidupnya. Buku ini menarik untuk dibaca dalam rangka memperingati Hari Kartini yang jatuh pada 21 April.
Surat-surat yang berisi cita-cita dan harapannya untuk memajukan kaum wanita itu dikirim Kartini kepada sahabat penanya di Belanda.
Baca juga: KemenPPPA-Kowani Pecahkan Rekor MURI pada Perayaan Hari Kartini 2025
Sepeninggal RA Kartini, surat-surat etrsbeut dikumpulkan dan dibukukan oleh MR. J. H. Abendanon dengan judul Door Duisternis Tot Licht.
Abendanon saat itu menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda. Buku itu diberi judul Door Duisternis tot Licht yang arti harfiahnya "Dari Kegelapan Menuju Terang".
Baca juga: Puncak Peringatan Hari Kartini, Kongres Perempuan Dunia Bakal Digelar di Rembang
Buku ini diterbitkan pertama kali pada 1911 dan hasil terjemahannya dari Bahasa Belanda ke Bahasa Melayu dilakukan pada 1922 oleh Bagindo Dahlan Abdullah, Zainudin Rasad, Sutan Muhammad Zain, dan Djamaloedin Rasad.
Melansir berbagai sumber, buku ini mengisahkan perjalanan hidup dan pemikiran Raden Ajeng Kartini, seorang tokoh perempuan yang berani melawan dominasi patriarki di masa kolonial.
Melalui kisah yang menyentuh dan sarat makna, pembaca diajak memahami lebih dalam sosok Kartini yang gigih, penuh semangat, serta mewariskan pengaruh besar bagi perjuangan perempuan di Indonesia.
Baca juga: 10 Ucapan Hari Kartini untuk Acara Sekolah, Penuh Makna
Lewat surat-surat pribadinya, kita menyelami kegundahan dan cita-cita Kartini tentang masa depan kaum perempuan. Meskipun lahir dari kalangan bangsawan Jawa yang memberikan batasan dalam hal pendidikan, Kartini tak pernah berhenti belajar dan memperjuangkan kesetaraan hak.
Surat-suratnya memperlihatkan keberanian dan ketulusan dalam menyoroti ketimpangan sosial yang dialami perempuan kala itu, serta harapan akan terciptanya masyarakat yang lebih adil.
Door Duisternis Tot Licht bukan hanya sekumpulan surat, melainkan juga semacam manifesto yang membakar semangat emansipasi wanita Indonesia.
Gagasan-gagasan Kartini dalam buku ini menyentuh isu-isu penting seperti pendidikan, kebebasan, dan hak perempuan—isu yang tetap relevan hingga saat ini.
Membaca buku ini berarti mengenal Kartini secara lebih personal: seorang pemikir dengan visi jauh ke depan, yang memperjuangkan perubahan melalui tulisan.
Warisannya menjadi pengingat akan pentingnya pendidikan dan keadilan gender, sekaligus pendorong agar perjuangan yang ia mulai terus dilanjutkan oleh generasi-generasi berikutnya.
Demikian sinopsis buku Habis Gelap Terbitlah Terang yang berisi kumpulan surat yang ditulis RA Kartini. Semoga bermanfaat.
Surat-surat yang berisi cita-cita dan harapannya untuk memajukan kaum wanita itu dikirim Kartini kepada sahabat penanya di Belanda.
Baca juga: KemenPPPA-Kowani Pecahkan Rekor MURI pada Perayaan Hari Kartini 2025
Sepeninggal RA Kartini, surat-surat etrsbeut dikumpulkan dan dibukukan oleh MR. J. H. Abendanon dengan judul Door Duisternis Tot Licht.
Abendanon saat itu menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda. Buku itu diberi judul Door Duisternis tot Licht yang arti harfiahnya "Dari Kegelapan Menuju Terang".
Baca juga: Puncak Peringatan Hari Kartini, Kongres Perempuan Dunia Bakal Digelar di Rembang
Buku ini diterbitkan pertama kali pada 1911 dan hasil terjemahannya dari Bahasa Belanda ke Bahasa Melayu dilakukan pada 1922 oleh Bagindo Dahlan Abdullah, Zainudin Rasad, Sutan Muhammad Zain, dan Djamaloedin Rasad.
Sinopsis Buku Habis Gelap Terbitlah Terang
Melansir berbagai sumber, buku ini mengisahkan perjalanan hidup dan pemikiran Raden Ajeng Kartini, seorang tokoh perempuan yang berani melawan dominasi patriarki di masa kolonial.
Melalui kisah yang menyentuh dan sarat makna, pembaca diajak memahami lebih dalam sosok Kartini yang gigih, penuh semangat, serta mewariskan pengaruh besar bagi perjuangan perempuan di Indonesia.
Baca juga: 10 Ucapan Hari Kartini untuk Acara Sekolah, Penuh Makna
Lewat surat-surat pribadinya, kita menyelami kegundahan dan cita-cita Kartini tentang masa depan kaum perempuan. Meskipun lahir dari kalangan bangsawan Jawa yang memberikan batasan dalam hal pendidikan, Kartini tak pernah berhenti belajar dan memperjuangkan kesetaraan hak.
Surat-suratnya memperlihatkan keberanian dan ketulusan dalam menyoroti ketimpangan sosial yang dialami perempuan kala itu, serta harapan akan terciptanya masyarakat yang lebih adil.
Door Duisternis Tot Licht bukan hanya sekumpulan surat, melainkan juga semacam manifesto yang membakar semangat emansipasi wanita Indonesia.
Gagasan-gagasan Kartini dalam buku ini menyentuh isu-isu penting seperti pendidikan, kebebasan, dan hak perempuan—isu yang tetap relevan hingga saat ini.
Membaca buku ini berarti mengenal Kartini secara lebih personal: seorang pemikir dengan visi jauh ke depan, yang memperjuangkan perubahan melalui tulisan.
Warisannya menjadi pengingat akan pentingnya pendidikan dan keadilan gender, sekaligus pendorong agar perjuangan yang ia mulai terus dilanjutkan oleh generasi-generasi berikutnya.
Demikian sinopsis buku Habis Gelap Terbitlah Terang yang berisi kumpulan surat yang ditulis RA Kartini. Semoga bermanfaat.
(nnz)
Lihat Juga :