UI Luncurkan S3 Kajian Stratejik dan Global, Pertama di Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Universitas Indonesia (UI) membuka sebuah Program Studi Kajian Stratejik dan Global pada Program Doktor (S3) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG UI). Program Doktor SKSG UI menjadi program doktor pertama dan satu-satunya dalam bidang Kajian Stratejik dan Global di Indonesia.
Menteri Riset dan Teknologi RI/Kepala BRIN Bambang P.S Brodjonegoro hadir memberikan pidato kuncinya dalam kegiatan peluncuran Program S3 SKSG UI yang dilakukan secara virtual tersebut. (Baca juga: Ini Pesan Jokowi pada Dies Natalis Unpad Ke-63 )
Rektor UI, Ari Kuncoro yang diwakili oleh Sekretaris Universitas Indonesia Agustin Kusumayati meresmikan pembukaan Program S3 SKSG UI, yang dihadiri pula oleh Athor Subroto (Direktur SKSG UI), dan Abdul Muta'ali (Wakil Direktur SKSG UI). Pembukaan Program Studi Doktor SKSG UI didasarkan atas Surat Keputusan Rektor UI Nomor 616/SK/R/UI/2020 tentang Izin Pembukaan Program Studi Kajian Stratejik dan Global pada Program Doktor SKSG UI. Pendaftaran mahasiswa Program Doktor KSG telah dibuka untuk mahasiswa baru di semester gasal tahun akademik 2020/2021.
Menristek mengatakan, pendekatan multidisiplin yang melibatkan berbagai aktor triple helix sangat dibutuhkan dalam pemulihan ekonomi dan masyarakat. Dalam kaitannya pada kajian stratejik dan global, yang merupakan sebuah kajian berbasis pendekatan multidisiplin, diharapkan mampu mencetak SDM unggul yang mampu berinteraksi dengan kalangan di dunia industri. (Baca juga: Pengenalan Kampus Baru, UI Fokus ke Simulasi PJJ )
Pandemi COVID-19 telah menuntut kita untuk menjalankan less contact economy dan berbagai program percepatan penanganan pandemi COVID-19. Hyperconnectivity antar manusia yang kini terhambat sebagai bentuk social distancing, maka kegiatan ekonomi konvensional dapat diganti dengan pemanfaatan ICT. “Demikian pula, kegiatan riset dan inovasi nasional tidak boleh terhenti. Dukungan triple helix juga sangat diperlukan untuk menciptakan ekosistem inovasi untuk mendorong ide inovatif yang siap dikomersialisasikan,” katanya, Jumat (11/9/2020).
Dalam sambutannya, Agustin menyampaikan, pembukaan program doktoral ini ditujukan untuk menghasilkan tenaga ahli di Indonesia yang memiliki keahlian dan kemampuan dalam bidang kajian stratejik dan global. Kajian Global, setidaknya sejak paruh akhir abad ke-20, menunjukkan kecenderungan pesat di berbagai universitas kelas dunia.
“Bidang ini tampak rajin mengangkat serta mengkaji secara mendalam dan intensif masalah-masalah besar di dunia, terutama dalam bidang politik global, gender, agama, ekonomi, bisnis, kejahatan transnasional, lingkungan, diplomasi, dan kebudayaan global. Bahkan tak jarang terjadi titik singgung yang sulit dihindari. Maka permasalahan tersebutlah yang ditekuni dalam Kajian Stratejik dan Kajian Global,” katanya.
Senada dengannya, Athor Subroto mengatakan, hadirnya program doktoral di SKSG UI merupakan bentuk komitmen kami di dalam mengembangkan keilmuan dan riset pada bidang kajian stratejik dan global. Di berbagai negara, kajian stratejik terpusat pada isu peace and conflict studies, national security studies, leadership and governance.
Studi-studi tersebut mempunyai keterhubungan dengan politik internasional, geostrategi, diplomasi, ekonomi, dan kekuatan militer. “Bahkan, ruang lingkup studi ini juga mencakup studi tentang peran intelijen, peran kepolisian, tata kelola pemerintahan, dan kerja sama internasional dalam kerangka kepentingan keamanan dan ketahanan nasional,” katanya.
Bersamaan dengan kegiatan peluncuran S3 SKSG UI, dilakukan pula Pengenalan Sistem Akademik bagi mahasiswa baru Program Doktor KSG.Program Doktor ini merupakan program lanjutan dari Program Studi Magister (S2) yang telah diselenggarakan oleh SKSG UI.
Program Studi Magister SKSG UI terdiri atas: Program Studi Kajian Ketahanan Nasional, Kajian Wilayah Amerika, Kajian Gender, Kajian Wilayah Jepang, Kajian Ilmu Kepolisian, Kajian Pengembangan Perkotaan, Kajian Wilayah Timur Tengah dan Islam, Kajian Wilayah Eropa, dan Kajian Terorisme.
Menteri Riset dan Teknologi RI/Kepala BRIN Bambang P.S Brodjonegoro hadir memberikan pidato kuncinya dalam kegiatan peluncuran Program S3 SKSG UI yang dilakukan secara virtual tersebut. (Baca juga: Ini Pesan Jokowi pada Dies Natalis Unpad Ke-63 )
Rektor UI, Ari Kuncoro yang diwakili oleh Sekretaris Universitas Indonesia Agustin Kusumayati meresmikan pembukaan Program S3 SKSG UI, yang dihadiri pula oleh Athor Subroto (Direktur SKSG UI), dan Abdul Muta'ali (Wakil Direktur SKSG UI). Pembukaan Program Studi Doktor SKSG UI didasarkan atas Surat Keputusan Rektor UI Nomor 616/SK/R/UI/2020 tentang Izin Pembukaan Program Studi Kajian Stratejik dan Global pada Program Doktor SKSG UI. Pendaftaran mahasiswa Program Doktor KSG telah dibuka untuk mahasiswa baru di semester gasal tahun akademik 2020/2021.
Menristek mengatakan, pendekatan multidisiplin yang melibatkan berbagai aktor triple helix sangat dibutuhkan dalam pemulihan ekonomi dan masyarakat. Dalam kaitannya pada kajian stratejik dan global, yang merupakan sebuah kajian berbasis pendekatan multidisiplin, diharapkan mampu mencetak SDM unggul yang mampu berinteraksi dengan kalangan di dunia industri. (Baca juga: Pengenalan Kampus Baru, UI Fokus ke Simulasi PJJ )
Pandemi COVID-19 telah menuntut kita untuk menjalankan less contact economy dan berbagai program percepatan penanganan pandemi COVID-19. Hyperconnectivity antar manusia yang kini terhambat sebagai bentuk social distancing, maka kegiatan ekonomi konvensional dapat diganti dengan pemanfaatan ICT. “Demikian pula, kegiatan riset dan inovasi nasional tidak boleh terhenti. Dukungan triple helix juga sangat diperlukan untuk menciptakan ekosistem inovasi untuk mendorong ide inovatif yang siap dikomersialisasikan,” katanya, Jumat (11/9/2020).
Dalam sambutannya, Agustin menyampaikan, pembukaan program doktoral ini ditujukan untuk menghasilkan tenaga ahli di Indonesia yang memiliki keahlian dan kemampuan dalam bidang kajian stratejik dan global. Kajian Global, setidaknya sejak paruh akhir abad ke-20, menunjukkan kecenderungan pesat di berbagai universitas kelas dunia.
“Bidang ini tampak rajin mengangkat serta mengkaji secara mendalam dan intensif masalah-masalah besar di dunia, terutama dalam bidang politik global, gender, agama, ekonomi, bisnis, kejahatan transnasional, lingkungan, diplomasi, dan kebudayaan global. Bahkan tak jarang terjadi titik singgung yang sulit dihindari. Maka permasalahan tersebutlah yang ditekuni dalam Kajian Stratejik dan Kajian Global,” katanya.
Senada dengannya, Athor Subroto mengatakan, hadirnya program doktoral di SKSG UI merupakan bentuk komitmen kami di dalam mengembangkan keilmuan dan riset pada bidang kajian stratejik dan global. Di berbagai negara, kajian stratejik terpusat pada isu peace and conflict studies, national security studies, leadership and governance.
Studi-studi tersebut mempunyai keterhubungan dengan politik internasional, geostrategi, diplomasi, ekonomi, dan kekuatan militer. “Bahkan, ruang lingkup studi ini juga mencakup studi tentang peran intelijen, peran kepolisian, tata kelola pemerintahan, dan kerja sama internasional dalam kerangka kepentingan keamanan dan ketahanan nasional,” katanya.
Bersamaan dengan kegiatan peluncuran S3 SKSG UI, dilakukan pula Pengenalan Sistem Akademik bagi mahasiswa baru Program Doktor KSG.Program Doktor ini merupakan program lanjutan dari Program Studi Magister (S2) yang telah diselenggarakan oleh SKSG UI.
Program Studi Magister SKSG UI terdiri atas: Program Studi Kajian Ketahanan Nasional, Kajian Wilayah Amerika, Kajian Gender, Kajian Wilayah Jepang, Kajian Ilmu Kepolisian, Kajian Pengembangan Perkotaan, Kajian Wilayah Timur Tengah dan Islam, Kajian Wilayah Eropa, dan Kajian Terorisme.
(mpw)