Mahasiswa ITS Asal Kebumen Ciptakan Aplikasi Tukar Sampah NUKERTRASH
loading...
A
A
A
SURABAYA - Mahasiswa Departemen Statistika Bisnis Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Anisa Tri Okweningtyas membuat aplikasi bernama NUKERTRASH yang berfungsi sebagai media penukaran sampah oleh masyarakat.
Aplikasi ini berawal dari semakin meningkatnya jumlah sampah yang dibuang begitu saja ke tempat penampungan sementara (TPS) dan tempat pembuangan akhir (TPA). (Baca juga: Mahasiswa ITS Ciptakan PBOX, Alat Penyalur Logistik Kemanusiaan )
Selama pandemi COVID-19 ini, semakin banyak orang yang membeli makanan dengan cara takeaway sehingga jumlah sampah semakin meningkat. Mengingat semua orang melakukan work from home (WFH) pula, tidak banyak orang yang memberikan usaha lebih besar dalam penanganan sampah.
“Karena sedang pandemi, kita memikirkan bagaimana caranya supaya tetap menjalankan upaya konservasi lingkungan dengan tetap social distancing,” kata Anisa, Selasa (22/9/2020).
Ia melanjutkan, agar dapat didaur ulang, sampah haruslah dipilah berdasarkan kategori-kategorinya. “Selain itu, tercampurnya berbagai jenis sampah yang berada di TPS dan TPA membuatnya sulit untuk didaur ulang ataupun dimanfaatkan sesuai kategorinya,” jelasnya. (Baca juga: IPB University Luncurkan Sistem Monitoring Lahan Digital )
Sebelum dapat memanfaatkan aplikasi ini, Anisa menjelaskan bahwa pengguna harus membuat akun terlebih dahulu. Kemudian setelah membuat akun, pengguna dapat memilih sampah apa yang diinginkan dari menu katalog yang tersedia di aplikasi. Pembayaran pun dapat dilakukan dengan metode cash, sampah, ataupun sedekah.
“Pengguna juga dapat memilih dari mana lokasi sampah yang diinginkan, apabila terlalu jauh maka bisa dikirimkan menggunakan ekspedisi. Jika dekat bisa dilakukan cash on delivery (COD),” kata mahasiswi asal Kebumen ini.
Tak hanya itu, aplikasi ini juga memiliki fitur unik yang bisa digunakan untuk mengedukasi masyarakat. NUKERTRASH memiliki fitur explore yang berisi penjelasan mengenai cara mengelola sampah berdasarkan jenisnya. “Jadi, tidak hanya bisa membantu perekonomian masyarakat dan melestarikan lingkungan, tapi juga bisa mengedukasi masyarakat,” katanya.
Dalam penggunaannya, kata gadis kelahiran 1999 ini, aplikasi tersebut akan bisa digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Semua orang dengan berbagai kepentingan mulai dari ibu rumah tangga, instansi, hingga rumah makan bisa menggunakan NUKERTRASH sebagai media pertukaran sampahnya.
Lihat Juga: Dukung IAIN Kendari Jadi UIN, Pj Gubernur Sultra Silaturahmi dengan Menag Nasaruddin Umar
Aplikasi ini berawal dari semakin meningkatnya jumlah sampah yang dibuang begitu saja ke tempat penampungan sementara (TPS) dan tempat pembuangan akhir (TPA). (Baca juga: Mahasiswa ITS Ciptakan PBOX, Alat Penyalur Logistik Kemanusiaan )
Selama pandemi COVID-19 ini, semakin banyak orang yang membeli makanan dengan cara takeaway sehingga jumlah sampah semakin meningkat. Mengingat semua orang melakukan work from home (WFH) pula, tidak banyak orang yang memberikan usaha lebih besar dalam penanganan sampah.
“Karena sedang pandemi, kita memikirkan bagaimana caranya supaya tetap menjalankan upaya konservasi lingkungan dengan tetap social distancing,” kata Anisa, Selasa (22/9/2020).
Ia melanjutkan, agar dapat didaur ulang, sampah haruslah dipilah berdasarkan kategori-kategorinya. “Selain itu, tercampurnya berbagai jenis sampah yang berada di TPS dan TPA membuatnya sulit untuk didaur ulang ataupun dimanfaatkan sesuai kategorinya,” jelasnya. (Baca juga: IPB University Luncurkan Sistem Monitoring Lahan Digital )
Sebelum dapat memanfaatkan aplikasi ini, Anisa menjelaskan bahwa pengguna harus membuat akun terlebih dahulu. Kemudian setelah membuat akun, pengguna dapat memilih sampah apa yang diinginkan dari menu katalog yang tersedia di aplikasi. Pembayaran pun dapat dilakukan dengan metode cash, sampah, ataupun sedekah.
“Pengguna juga dapat memilih dari mana lokasi sampah yang diinginkan, apabila terlalu jauh maka bisa dikirimkan menggunakan ekspedisi. Jika dekat bisa dilakukan cash on delivery (COD),” kata mahasiswi asal Kebumen ini.
Tak hanya itu, aplikasi ini juga memiliki fitur unik yang bisa digunakan untuk mengedukasi masyarakat. NUKERTRASH memiliki fitur explore yang berisi penjelasan mengenai cara mengelola sampah berdasarkan jenisnya. “Jadi, tidak hanya bisa membantu perekonomian masyarakat dan melestarikan lingkungan, tapi juga bisa mengedukasi masyarakat,” katanya.
Dalam penggunaannya, kata gadis kelahiran 1999 ini, aplikasi tersebut akan bisa digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Semua orang dengan berbagai kepentingan mulai dari ibu rumah tangga, instansi, hingga rumah makan bisa menggunakan NUKERTRASH sebagai media pertukaran sampahnya.
Lihat Juga: Dukung IAIN Kendari Jadi UIN, Pj Gubernur Sultra Silaturahmi dengan Menag Nasaruddin Umar
(mpw)