Penyaluran Bantuan Kuota akan Dilakukan Bertahap
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kemendikbud meresmikan penyaluran bantuan kuota data internet yang akan dibagikan September hingga Desember. Penyaluran akan dilakukan secara bertahap sehingga masyarakat yang belum terdata masih ada waktu untuk mendaftar.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, bantuan kuota akan disalurkan selama tiga kali. Yakni bulan pertama di September ini. Lalu selanjutnya bulan kedua di Oktober dan penyaluran ketiga yakni di bulan ketiga dan keempat akan dikirim bersamaan. (Baca juga: 3 Menteri Resmikan Bantuan Kuota Data Internet )
Selain itu, katanya, di setiap bulannya penyaluran akan dibagi dua tahap. Sehingga jika di bulan pertama di tahap satu ada nomor yang tidak aktif atau salah input maka bisa dikoreksi di tahap kedua di bulan tersebut.
"Bagi yang belum menerima jangan khawatir karena masih selalu ada untuk koreksi dua tahap di setiap bulan," katanya pada Peresmian Kebijakan Bantuan Kuota Data Internet 2020 melalui streaming Youtube Kemendikbud, Jumat (25/9).
Berdasarkan data Kemendikbud, jadwal penyaluran bantuan kuota data pada bulan pertama Tahap I pada 22 september-24 September dan Tahap II pada 28-30 September. Untuk bulan kedua Tahap I pada 22-24 Oktober dan Tahap II pada 28-30 Oktober. Sedangkan di bulan ketiga dan keempat dikirim bersamaan untuk Tahap I pada 22-24 November dan Tahap II pada 28-30 November. (Baca juga: Awas! Kemendikbud Pantau Langsung Distribusi Bantuan Kuota )
Mantan petinggi Gojek ini menjelaskan, setiap menerima kuota maka statusnya akan valid selama 30 hari. Sedangkan untuk kuota kiriman terakhir di bulan ketiga dan keempat yang dikirim bersamaan, katanya, kuotanya akan valid selama 75 hari terhitung sejak kuota itu diterima."Setiap penerima bantuan hanya dapat menerima bantuan kuota data internet untuk satu nomor ponsel setiap bulannya," terangnya.
Nadiem menuturkan, masyarakat bisa langsung menyampaikan nomor ponselnya ke operator sekolah untuk dipastikan nomornya telah terdaftar dan aktif. Lalu bagi yang belum menerima, dia meminta jangan khawatir karena penyaluran bantuan kuota ini dilakukan secara bertahap dan ada dua kali tahapan di setiap bulannya.
Alumnus Harvard ini menjelaskan, kebanyakan masalah di masyarakat yang belum menerima adalah input nomor ponselnya mungkin salah atau nomor ponselnya tidak aktif.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, bantuan kuota akan disalurkan selama tiga kali. Yakni bulan pertama di September ini. Lalu selanjutnya bulan kedua di Oktober dan penyaluran ketiga yakni di bulan ketiga dan keempat akan dikirim bersamaan. (Baca juga: 3 Menteri Resmikan Bantuan Kuota Data Internet )
Selain itu, katanya, di setiap bulannya penyaluran akan dibagi dua tahap. Sehingga jika di bulan pertama di tahap satu ada nomor yang tidak aktif atau salah input maka bisa dikoreksi di tahap kedua di bulan tersebut.
"Bagi yang belum menerima jangan khawatir karena masih selalu ada untuk koreksi dua tahap di setiap bulan," katanya pada Peresmian Kebijakan Bantuan Kuota Data Internet 2020 melalui streaming Youtube Kemendikbud, Jumat (25/9).
Berdasarkan data Kemendikbud, jadwal penyaluran bantuan kuota data pada bulan pertama Tahap I pada 22 september-24 September dan Tahap II pada 28-30 September. Untuk bulan kedua Tahap I pada 22-24 Oktober dan Tahap II pada 28-30 Oktober. Sedangkan di bulan ketiga dan keempat dikirim bersamaan untuk Tahap I pada 22-24 November dan Tahap II pada 28-30 November. (Baca juga: Awas! Kemendikbud Pantau Langsung Distribusi Bantuan Kuota )
Mantan petinggi Gojek ini menjelaskan, setiap menerima kuota maka statusnya akan valid selama 30 hari. Sedangkan untuk kuota kiriman terakhir di bulan ketiga dan keempat yang dikirim bersamaan, katanya, kuotanya akan valid selama 75 hari terhitung sejak kuota itu diterima."Setiap penerima bantuan hanya dapat menerima bantuan kuota data internet untuk satu nomor ponsel setiap bulannya," terangnya.
Nadiem menuturkan, masyarakat bisa langsung menyampaikan nomor ponselnya ke operator sekolah untuk dipastikan nomornya telah terdaftar dan aktif. Lalu bagi yang belum menerima, dia meminta jangan khawatir karena penyaluran bantuan kuota ini dilakukan secara bertahap dan ada dua kali tahapan di setiap bulannya.
Alumnus Harvard ini menjelaskan, kebanyakan masalah di masyarakat yang belum menerima adalah input nomor ponselnya mungkin salah atau nomor ponselnya tidak aktif.
(mpw)