Kontes Robot, UMS Kirim Robot Penyemprot Disinfektan dan Pemadam
loading...
A
A
A
JAKARTA - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengirimkan tiga Tim Robotic pada Kontes Robot Indonesia (KRI). KRI diselenggarakan oleh Ristekdikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Proses seleksi dimulai sejak Sabtu (26/9).
UMS mengirimkan tiga Tim Robotic masing-masing bernama Tim Megalodon, Tim Adisha dan Tim RR El Ganador. Wakil Rektor III UMS, Taufik Kasturi, mengatakan, tiga tim tersebut akan bertanding di masing-masing divisi. (Baca juga: Ciptakan Aplikasi Tebak Aksara Jawa, Mahasiswa UNS Sabet Juara 3 )
Tim Megalodon berlaga di Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI), Tim Adisha berlaga di Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI) dan Tim ER El Ganador berlaga di Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTI).
Menurutnya, kontes kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika tahun sebelumnya kontes ini dilakukan secara langsung (luring), tetapi tahun ini kontes dilaksanakan secara daring (virtual) melalui aplikasi Zoom.
Untuk kategori KRPAI yang semula hanya berfokus pada pemadam kebakaran, tahun ini berhubung adanya pandemi COVID-19 maka tiga sesi lomba tersebut ada dua sesi kontes robot untuk penyemprotan disinfektan dan satu sesi pemadaman kebakaran. (Baca juga: UGM Jadi Tuan Rumah Forum Diskusi Teknik Elektro Internasional )
Kemudian, lanjut Taufik, untuk kategori KRSTI atau robot seni tiap tahun temanya berbeda-beda. Tahun ini KRSTI mengambil tema Tari Enggang dari Dayak. Dan untuk kategori KRTI itu yang dikompetisikan hanya desain perencanaan.
"Menariknya, meski dilaksanakan secara virtual tetapi peserta tidak bisa memanipulasi penjurian. Sebab, untuk satu robot saja akan dishoot atau diambil gambarnya dari berbagai sisi menggunakan beberapa kamera yang semuanya terkoneksi ke aplikasi Zoom," kata Taufik dalam keterangan elektronik yang diterima SINDOnews, Sabtu,(26/9/2020).
Kabag Penalaran Kreativitas dan Softskill Bagian Kemahasiswaan UMS, Ahmad Kholid Al-Ghifari, menambahkan, UMS telah mengikuti kontes robotic kurang lebih lima kali untuk kategori KRPAI dan KRSTI. "Tahun kemarin divisi KRPAI sudah lolos sampai Nasional dan KRSTI lolos regional, sedang KRTI itu baru tahun ini kami ikut serta," ucap dia. (Baca juga: Edukasi Minim, Ini Penjelasan Ahli soal Gempa Kuat di Zona Megathrust )
Ketua Tim Megalodon, Bima Eka mengatakan, robot yang mereka buat telah dilengkapi sensor api yang bisa mendeteksi api yang berada di sekitar area yang harus dipadamkan. Dia optimistis timnya bisa lolos sampai tahap selanjutnya. "Kami telah mempersiapkan ini sudah satu tahun lamanya. Kemudian perangkat yang kami gunakan sudah cukup mumpuni dan sudah kami uji coba berulang kali," jelasnya.
Kontes Robotic kategori KRPAI diikuti oleh 83 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia. Sedangkan kategori KRSTI diikuti sebanyak 57 kampus dari berbagai kota di tanah air.
UMS mengirimkan tiga Tim Robotic masing-masing bernama Tim Megalodon, Tim Adisha dan Tim RR El Ganador. Wakil Rektor III UMS, Taufik Kasturi, mengatakan, tiga tim tersebut akan bertanding di masing-masing divisi. (Baca juga: Ciptakan Aplikasi Tebak Aksara Jawa, Mahasiswa UNS Sabet Juara 3 )
Tim Megalodon berlaga di Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI), Tim Adisha berlaga di Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI) dan Tim ER El Ganador berlaga di Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTI).
Menurutnya, kontes kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika tahun sebelumnya kontes ini dilakukan secara langsung (luring), tetapi tahun ini kontes dilaksanakan secara daring (virtual) melalui aplikasi Zoom.
Untuk kategori KRPAI yang semula hanya berfokus pada pemadam kebakaran, tahun ini berhubung adanya pandemi COVID-19 maka tiga sesi lomba tersebut ada dua sesi kontes robot untuk penyemprotan disinfektan dan satu sesi pemadaman kebakaran. (Baca juga: UGM Jadi Tuan Rumah Forum Diskusi Teknik Elektro Internasional )
Kemudian, lanjut Taufik, untuk kategori KRSTI atau robot seni tiap tahun temanya berbeda-beda. Tahun ini KRSTI mengambil tema Tari Enggang dari Dayak. Dan untuk kategori KRTI itu yang dikompetisikan hanya desain perencanaan.
"Menariknya, meski dilaksanakan secara virtual tetapi peserta tidak bisa memanipulasi penjurian. Sebab, untuk satu robot saja akan dishoot atau diambil gambarnya dari berbagai sisi menggunakan beberapa kamera yang semuanya terkoneksi ke aplikasi Zoom," kata Taufik dalam keterangan elektronik yang diterima SINDOnews, Sabtu,(26/9/2020).
Kabag Penalaran Kreativitas dan Softskill Bagian Kemahasiswaan UMS, Ahmad Kholid Al-Ghifari, menambahkan, UMS telah mengikuti kontes robotic kurang lebih lima kali untuk kategori KRPAI dan KRSTI. "Tahun kemarin divisi KRPAI sudah lolos sampai Nasional dan KRSTI lolos regional, sedang KRTI itu baru tahun ini kami ikut serta," ucap dia. (Baca juga: Edukasi Minim, Ini Penjelasan Ahli soal Gempa Kuat di Zona Megathrust )
Ketua Tim Megalodon, Bima Eka mengatakan, robot yang mereka buat telah dilengkapi sensor api yang bisa mendeteksi api yang berada di sekitar area yang harus dipadamkan. Dia optimistis timnya bisa lolos sampai tahap selanjutnya. "Kami telah mempersiapkan ini sudah satu tahun lamanya. Kemudian perangkat yang kami gunakan sudah cukup mumpuni dan sudah kami uji coba berulang kali," jelasnya.
Kontes Robotic kategori KRPAI diikuti oleh 83 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia. Sedangkan kategori KRSTI diikuti sebanyak 57 kampus dari berbagai kota di tanah air.
(mpw)