Malam Apresiasi Seni Terbesar IPB University Dilaksanakan secara Daring
loading...
Malam Apresiasi Seni mahasiswa IPB University yaitu IPB Art Contest (IAC) digelar secara daring. Foto/Ist
A
A
A
JAKARTA - Pandemi COVID-19 mengakibatkan seluruh kegiatan tatap muka yang dilaksanakan oleh IPB University, termasuk kegiatan kemahasiswaan ditiadakan. Salah satunya berdampak terhadap pelaksanaan Malam Apresiasi Seni mahasiswa IPB University yaitu IPB Art Contest (IAC).
Awalnya, acara ini dijadwalkan penyelenggaraannya pada 20 Maret 2020 secara luring (offline), namun terpaksa tertunda enam bulan dan baru dilakukan secara daring pada 26 September melalui kanal Youtube IPB TV. (Baca juga: Ahli IPB University Bicara Strategi Penataan Ruang untuk Cegah Banjir Bandang )
Kegiatan IPB Art Contest merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) IPB University. Kegiatan tahunan ini berusaha mewadahi seluruh mahasiswa untuk menyalurkan bakat dan minatnya terutama di bidang seni.
“Saya mengapresiasi gebrakan dari BEM KM IPB yang dalam situasi ini masih terus menyelenggarakan IAC dengan inovasi dan model yang berbeda. Ini adalah bentuk kreativitas para panitia untuk menyelenggarakan IAC yang memang setiap tahun rutin diadakan,” kata Rektor IPB University, Prof Dr Arif Satria melalui pesan elektronik yang diterima SINDOnews.
Melalui IAC, kata Prof Arif, dapat terpetakan minat dan bakat serta prestasi seni para mahasiswa IPB Univesity yang memang dari dulu dikenal menyimpan talenta-talenta di bidang seni. Ke depan, pemetaan bakat dan minat mahasiswa ini akan terus dilakukan guna mendorong dan meningkatkan kreativitas mahasiswa. (Baca juga: UGM Ciptakan GeNose, Alat Deteksi COVID-19 Kurang dari 2 Menit )
Terkait olah vokal, Prof Arif berpendapat bahwa suara adalah suatu yang sangat penting untuk menunjukkan ekspresi, baik itu ekspresi pikiran maupun ekspresi perasaan. Namun tentunya dari suara-suara yang memiliki makna positif.
“Suara-suara positif, lagu-lagu yang positif itu adalah energi yang positif. Tidak hanya itu, berpidato, menulis, update status menciptakan lagu atau menciptakan apapun harus berusaha semaksimal mungkin berisi pesan-pesan positif karena pesan-pesan positif adalah doa,” tambah Prof Arif.
Sementara, Ketua Pelaksana, Jordanata Tjiptarahardja menjelaskan IPB Art Contest (IAC) 2020 dibuka pada 29 Februari 2020 yang kemudian dilanjutkan audisi pada pekan pertama di bulan Maret 2020 untuk 18 cabang lomba dengan total peserta sebanyak 1.042 orang. Seluruh peserta merupakan mahasiswa IPB University. Cabang seni yang dilombakan antara lain perkusi, vokal grup, solo vokal, tulis puisi, tulis cerpen, monolog, baca puisi, komik strip, desain poster, tulis lakon, seni lukis, film pendek, fotografi, cilapop, seni tari, mural art, teater dan juga stand up comedy.
“IPB Art Contest pada tahun ini mengusung sebuah tema yaitu “Lighting Up the Art” yang memiliki harapan agar IPB Art Contest mampu memberi secercah cahaya dan mampu memiliki ruang gerak serta apresiasi penuh kepada para pelaku dan pecinta seni di IPB University,” papar Jorda mahasiswa IPB University dari Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB University.
Awalnya, acara ini dijadwalkan penyelenggaraannya pada 20 Maret 2020 secara luring (offline), namun terpaksa tertunda enam bulan dan baru dilakukan secara daring pada 26 September melalui kanal Youtube IPB TV. (Baca juga: Ahli IPB University Bicara Strategi Penataan Ruang untuk Cegah Banjir Bandang )
Kegiatan IPB Art Contest merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) IPB University. Kegiatan tahunan ini berusaha mewadahi seluruh mahasiswa untuk menyalurkan bakat dan minatnya terutama di bidang seni.
“Saya mengapresiasi gebrakan dari BEM KM IPB yang dalam situasi ini masih terus menyelenggarakan IAC dengan inovasi dan model yang berbeda. Ini adalah bentuk kreativitas para panitia untuk menyelenggarakan IAC yang memang setiap tahun rutin diadakan,” kata Rektor IPB University, Prof Dr Arif Satria melalui pesan elektronik yang diterima SINDOnews.
Melalui IAC, kata Prof Arif, dapat terpetakan minat dan bakat serta prestasi seni para mahasiswa IPB Univesity yang memang dari dulu dikenal menyimpan talenta-talenta di bidang seni. Ke depan, pemetaan bakat dan minat mahasiswa ini akan terus dilakukan guna mendorong dan meningkatkan kreativitas mahasiswa. (Baca juga: UGM Ciptakan GeNose, Alat Deteksi COVID-19 Kurang dari 2 Menit )
Terkait olah vokal, Prof Arif berpendapat bahwa suara adalah suatu yang sangat penting untuk menunjukkan ekspresi, baik itu ekspresi pikiran maupun ekspresi perasaan. Namun tentunya dari suara-suara yang memiliki makna positif.
“Suara-suara positif, lagu-lagu yang positif itu adalah energi yang positif. Tidak hanya itu, berpidato, menulis, update status menciptakan lagu atau menciptakan apapun harus berusaha semaksimal mungkin berisi pesan-pesan positif karena pesan-pesan positif adalah doa,” tambah Prof Arif.
Sementara, Ketua Pelaksana, Jordanata Tjiptarahardja menjelaskan IPB Art Contest (IAC) 2020 dibuka pada 29 Februari 2020 yang kemudian dilanjutkan audisi pada pekan pertama di bulan Maret 2020 untuk 18 cabang lomba dengan total peserta sebanyak 1.042 orang. Seluruh peserta merupakan mahasiswa IPB University. Cabang seni yang dilombakan antara lain perkusi, vokal grup, solo vokal, tulis puisi, tulis cerpen, monolog, baca puisi, komik strip, desain poster, tulis lakon, seni lukis, film pendek, fotografi, cilapop, seni tari, mural art, teater dan juga stand up comedy.
“IPB Art Contest pada tahun ini mengusung sebuah tema yaitu “Lighting Up the Art” yang memiliki harapan agar IPB Art Contest mampu memberi secercah cahaya dan mampu memiliki ruang gerak serta apresiasi penuh kepada para pelaku dan pecinta seni di IPB University,” papar Jorda mahasiswa IPB University dari Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB University.
(mpw)
Lihat Juga :
